Sanji tiba-tiba terbangun karena merasa haus, namun saat membuka mata dirinya tak merasakan kehadiran Zoro disampingnya.
Diliriknya jam yang ada di dinding. Pukul masih menunjukan angka 3, masih terlalu malam untuk bangun.
Dirinya melihat sekitar dan mendapati Zoro yang sedang menelepon seseorang di balkon.
Ia penasaran dan akhirnya memutuskan untuk mendekati sang suami.
Di tutupnya tubuh polosnya dengan selimut lalu ia berusaha bangkit dari tempat tidur.
Badannya masih sedikit sakit dan nyeri di beberapa bagian akibat dari aktifitas panas mereka, namun ia tetap berusaha untuk melanjutkan aksinya.
Walau sedikit sulit akhirnya Sanji dapat berdiri dan berjalan menuju dimana suaminya berada.
Dirinya diam di pintu dan hanya mendengar beberapa bagian dari percakapan itu.
......
" Iya, aku ingin kau melakukannya."
......
"Baiklah, kuserahkan padamu"
Tuuut
Setelah itu Zoro berbalik dan sedikit terkejut mendapati Sanji yang berdiri disana.
"Kau sudah bangun? " Zoro bertanya dan mendekati Sanji.
"Iyah, aku sedikti haus" - Sanji
Zoro mengelus pipi Sanji setelah itu mengecup dahinya. "Tidurlah, akan aku ambilkan air"
Mendegar itu Sanji tersenyum kemudian berbalik dan kembali berjalan menuju ranjang mereka.
Melihat Sanji yang berjalan sedikit kesusahan membuat Zoro langsung mengangkat pria itu dan membaringkannya di ranjang.
"Tunggu sebentar ya"
Dan setelah mengatakan itu dia berlalu pergi.
---------
Keesokan harinya.Lagi-lagi Sanji tak mendapati Zoro di sebelahnya.
Sebenarnya dia cukup sedih karena terbangun tanpa melihat wajah tampan suaminya. Namun mau dikata apa, mungkin pria itu sedang sibuk.
Dengan perlahan dia bangkit dan menuju ke kamar mandi.
Setelah mandi dan bersiap akhirnya dirinya turun kebawah untuk sarapan.
"Sanji-kun ?! Sudah bangun? Mau sarapan?" Nami menyapa saat melihat Sanji menuruni tangga.
Sepertinya wanita itu sudah mulai nyaman berbicara dengannya.
" He em, aku lapar. Kau masak apa? " Sanji berjalan ke dapur dan mendudukkan diri di meja makan, sambil menunggu Nami menyiapkan makanannya.
"Hari ini aku telat datang karena ketiduran. Jadi aku hanya membuat pancake, apa kau tak keberatan?!" Nami sedikit merasa bersalah tapi dia tetap menyajikan makanan itu kepada majikannya.
Sanji tersenyum " Tentu saja tidak, ayo makan bersama"
Dan setelah itu mereka melahap makanan yang sudah tersaji di depan mereka.
---------
Sore harinya.Sanji sudah berada di sebuah cafe untuk bertemu seseorang.
"Disini" Sanji melambai saat melihat orang yang akan di temuinya memasuki cafe.
Orang itu tersenyum dan mengambil tempat tepat di hadapan Sanji.
"Hai, apa kabar? " Orang itu bertanya basa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted (End)
FanfictionSanji adalah seorang omega yang tak di inginkan. Di jual oleh ayahnya sendiri. Di siksa oleh saudara-saudaranya. Dan . . . . Diabaikan oleh suaminya. ___________ Zoro, seorang alpha yang sangat menentang pernikahan ini karena dirinya sudah...