empatpuluh lima

5.6K 426 32
                                    

Sore hari, di sebuah toko kue bernama Baratie.

"Luffy?! Kau bisa kesini sebentar? " Sanji berteriak dari dapur.

"Ok, tunggu ya~ " Luffy yang sedang menyusun kue-kue di rak, segera datang saat Sanji memanggil.

"Ada apa, kau butuh bantuan? " Tanya Luffy seraya mendekati Sanji.

"Maaf merepotkan, tapi bisakah kau mengambil loyang-loyang kue yang berada di rak bawah? Perutku sudah terlalu besar untuk berjongkok" Sanji berkata dengan wajah memohon dan bibir yang mengerucut.

Luffy gemas melihatnya "Haha, ya. Baiklah akan aku ambilkan" Setelah itu ia berjongkok dan mengambil beberapa loyang dari sana.

Sudah 3 bulan Sanji tinggal bersama Zeff dan luffy. Dan sekarang kandungan Sanji sudah memasuki usia delapan bulan. Hal itu Membuat Perutnya sudah sangat membesar, apalagi dia mengandung anak kembar.

Segala kegiatan yang awalnya sangat mudah di kerjakan, akhir-akhir ini menjadi tugas yang sangat membutuhkan tenaga untuk Sanji.

Seperti bangun tidur dan memakai sepatu. Jika dulu kegiatan itu sangat mudah dilakukan, sekarang hal itu menjadi aktivitas yang sulit.

Ia sudah tak lagi bisa melihat jempol kakinya. Dan terkadang untuk bangkit dari duduknya, ia membutuhkan effort yang banyak.

Walaupun begitu, ia cukup senang karena kedua bayinya sehat. Dan masih bisa membantu Zeff dalam membuat kue.

Semenjak ia tinggal disini, entah mengapa membuat toko kue ini menjadi sangat ramai.

Orang-orang pada datang dan mengantri, hanya untuk membeli kue buatan Sanji. Bahkan orang dari luar kotapun ada yang rela datang untuk mencicipi kuenya.

Karena itu, mereka menjadi sangat sibuk.

Luffy yang awalnya bisa bersantai dan berleha-leha sambil mencicipi kue. Serkarang, ia bahkan tak memiliki waktu untuk bercanda.

Pelanggan silih berganti datang ke toko dan terkadang membuat mereka kurang istirahat.

"Ini loyangnya" Luffy memberikan loyang yang baru saja ia ambil kepada Sanji.

"Terimakasih Luffy" Sanji tersenyum dan menerima lotang tersebut.

Tak lama Zeff datang dari dalam, dan membawa sebuah karung terigu yang sangat besar.

"Sini kubantu pak tua" Melihat itu Luffy langsung berlari ke arah Zeff untuk membantu mengangkat bawaannya.

Setelah meletakkan karung itu di meja, Zeff datang mendekati Sanji.

"Apa yang kau lakukan? " Tanya pria tua itu.

"Membuat kue. Memang kenapa? " Sanji menjawab sambil terus menguleni adonan diatas meja.

"Kan sudah ku bilang untuk istirahat. Perutmu sudah sebesar itu dan kau masih melenggang kemana-mana" Zeff beeceloteh sambil melihat perut Sanji dengan wajah khawatir.

"Tak apa paman, aku senang melakukannya" Sanji tak menghiraukan nasihat dari Zeff.

"Dasar keras kepala. Jangan mengadu padaku kalau pinggang atau kakimu sakit"

Mendengar itu Sanji malah tertawa.

Ia tau betul sifat dari orang yang sekarang di sebutnya paman ini, walaupun ia sering memarahi Sanji. Tapi saat Sanji mengeluh sakit pinggang dan pegal, Zeff selalu jadi orang pertama yang memijat tubuhnya.

Bahkan pernah Sanji ketiduran dan tak tau kalau Zeff mimijatnya sampai pagi.

"Haha, kan ada paman yang selalu memijat tubuhku. Jadi aku tak khawatir" Sanji tertawa dan sesekali menyenggol tubuh Zeff.

Unwanted (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang