Part 9

33 26 19
                                    

Aku update
sekilas masalalu arza
alasan kenapa dia benci sama Tia dan amel.



Masih acak-acakan
Tahap belajar

Typo bertebaran ygy

Happy reading ❤️❤️❤️



flashback

" Hiks hiks hiks Tia takut! " Tangis gadis kecil yang sedang duduk di pinggir jalan.

Tiba-tiba turun dari mobil hitam sepasang suami istri lalu menghampiri gadis itu.

" Adek manis kenapa nangis, orang tuanya nya di mana? " Tanya Wanita paruh baya itu.

Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Tia nggak tau "

" Mas kayak nya.. anak ini di tinggalin sama orang tuanya pergi " ucap Lia pada suaminya, Alan.

" Kenapa masih ada orang tua yang tidak ingin merawat anak kandungnya sendiri sampai tega menelantarkan nya. Padahal di luar sana masih banyak ibu-ibu yang ingin memiliki anak namun belom dikasih tuhan kepercayaan. Seperti Lia yang rahim nya harus di angkat karena penyakit " batin Lia sedih.

" Gimana kalo kita bawa aja kerumah. Kamu kan pengen banget punya anak perempuan " ucap Alan.

" Boleh mas? " Antusias Lia.

Alan pun mengangguk sambil tersenyum.

Semenjak rahim Lia di angkat dia tidak bisa lagi mengandung padahal Lia sangat ingin mempunyai anak perempuan.

" Tia mau ikut om sama tante gak kerumahnya nya tante ? " Tanya Lia ke gadis itu.

" Mau tante mau " ucap Tia penuh kegirangan.

Tia terperangah melihat bangunan besar yang sekarang dia pijak. Matanya berbinar penuh kekaguman disertai senyuman kecil dibibir mungil nya. Saat itu umur Tia masih 4 tahun.

" Tia akan tinggal di sini, dan mulai sekarang Tia manggil om sama tante, papa dan mama yaa  " ucap lembut wanita paruh baya itu.

Tia mengangguk.

" Pintar " ucap Lia sambil tersenyum.

" Oh iya mama lupa! Tia udah siap ketemu sama abang Tia? " Tanya Lia.

Tia mengerjap lucu, " Tia punya abang? "

" Iya sayang. Mau papa kenalin? "

" Mau mau! " Tia mengangguk senang.

" Arza! Sini cepat! " Teriak Alan nyaring.

Turun lah dari tangga sosok cowok yang kira-kira umurnya masih 8 tahun.

" Kenapa pa? Manggil Arza " Tanya anak itu heran.

" Ada yang mau papa kenalin sama kamu " uca Alan tersenyum.

" Sini sayang! " ucap Alan memanggil.

Tia pun menghampiri Alan di dampingi Lia, Mama angkatnya.

" Kenalin ini Tia. Mulai sekarang dia tinggal bersama kita dan dia akan menjadi adik kamu. " Ucap Alan memperkenalkan.

" Hai! Aku Tia " ucap Tia riang sambil menjulurkan tangannya.

" Arza " balas nya sambil menyambut uluran tangan Tia.

Awal nya semua terlihat harmonis seperti keluarga yang bahagia. Sampai tiba-tiba terjadi tragedi kecelakaan mobil, saat ingin menjemput Tia pulang sekolah. Mama nya Arza meninggal di tempat karna terhempas ke luar mobil. Sedangkan Alan, papanya Arza dilarikan ke rumah sakit.

" Semua ini karna kamu!! Kamu bikin Mama aku meninggal dan papa aku di rawat di rumah sakit!! "

" Seandainya kamu gak suruh mama sama papa aku jemput kamu! pasti mereka nggak seperti ini! " Teriak Arza marah kepada Tia.

" Hiks hiks Tia gak salah! Bukan karena Tia! " Tangis Tia.

" Kamu pembunuhan! Kamu bunuh mama aku! " Ucap Arza.

" Gak!! Gak!! Tia bukan pembunuh! " Lari Tia.

    ❤️❤️❤️

Sedangkan di dalam ruangan

" Arza kamu jangan salahkan Tia tentang meninggalnya mama kamu. Ini sudah takdir tuhan gak ada yang bisa merubahnya " ucap Alan memperingati.

" Tapi karna dia pa! Mama meninggal! " Marah Arza.

" Tenangkan dirimu nak. Papa tau kamu sedih begitu juga sebaliknya Tia juga sedih atas meninggalnya mama. Tapi kita disini hanya bisa mengiklaskan. " Ucap Alan menenangkan.

" Dia udah bikin Mama aku meninggal pa!  Nyawa harus di balas nyawa! " batin Arza tersenyum smirk.

Arza pun menganggukkan kepalanya agar papanya tidak khawatir akan kemarahan nya.

" Sekarang papa istirahat. Arza keluar sebentar mau nebus obat " pamit Arza.

❤️❤️❤️

Saat ini Arza dan papa nya sedang berada di makam. Mama nya Arza baru selesai dikuburkan. Kalo kalian nanya kemana Tia berada? saat kemarin Arza memarahi Tia di rumah sakit dan bilang dia seorang pembunuh. Tia seperti hilang ditelan bumi.

Istilah pepatah mengatakan "sudah jatuh ketimpa tangga pula" belom kering pemakaman Lia, Alan tiba-tiba mendapat kabar kalau uang perusahaan di bawa kabur bawahannya. Masih dengan berlarut kesedihan saat sang istri meninggal. Kini Alan harus mendengarkan kabar yang kurang mengenakkan.

Pikiran Alan kalut, mungkinkah dia akan hidup dengan kemiskinan, tapi sungguh dia tidak sanggup hidup tanpa bercukupan. Istrinya pun sudah dulu meninggalkan nya. Alan stres gimana nasib dia kedepannya. Dengan pikiran yang kacau Alan pun berniat ingin mengakhiri hidupnya dan menyusul mendiang istrinya.

Arza yang melihat papa nya ingin menusuk kan gunting ke perutnya pun terkejut. Dia menarik gunting yang ada di tangan papa nya.

" Sadar pa! Papa mau ngapain " halang Azka.

" Jangan halangi papa Arza!. Perusahaan kita sudah di tahap kebangkrutan! Sebentar lagi kita miskin! Lebih baik papa menyusul mama kamu dari pada hidup dengan kemiskinan " ucap Alan.

" Haha kita miskin Arza! Kita miskin! Hahaha " racau Alan.

Akhirnya dengan terpaksa Arza pun membawa papa nya ke rumah sakit jiwa.

Saat Arza mencari informasi terkait tentang orang yang membawa kabur uang perusahaan papanya. Ternyata orang tersebut tinggal bersama anak perempuannya yang bernama Caramell Dinda Maulana.

Oleh karena itu alasan Arza membenci Tia dan Amel. Karna bagi Arza mereka berdua telah mengambil kebahagiaan nya.


Kesian yah Arza

Next ❤️❤️

TIA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang