~Happy reading~
•••••
Weekend telah usai, mau tidak mau pasangan muda ini harus kembali berkutat dengan aktivitas kantor. Bangun harus lebih pagi, sarapan pun harus tersedia sebelum pergi.
Seperti halnya Rena dan Mashiho, pasangan muda itu kini sibuk merapikan penampilannya masing-masing. Rena sibuk dengan makeup-nya, sedangkan Mashiho sibuk mencari kaos kaki kesayangannya.
Belum sempat lipcream itu mengenai bibir mungilnya, Rena berdecak kesal karena Mashiho mengganggu kegiatan makeup-nya, karena pemuda Takata itu sibuk membuka tutup laci lemari meja rias.
"Ckk, ini apaan sih? Ngapain nyari di sini?" Geram Rena membuat Mashiho menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Nyari kaos kaki yang biasa aku pake, tapi kok gak ada ya?"
"Cari yang bener, lagian gak mungkin ada di meja rias, Tuan Takata sayang....." Gemas Rena ingin mencubit pipi pemuda Takata itu.
"Terus dimana, dong? Di lemari baju juga gak ada." Ucap Mashiho memelas.
Rena menghela napasnya, menatap Mashiho dengan tatapan malas. "Cari lagi, di laci kecil khusus nyimpen kaos kaki emang gak ada?"
Mashiho menggeleng lesu.
"Kaos kaki lo banyak, kenapa harus yang itu sih?" Kesal Rena.
"Gak mau, pingin kaos kaki yang itu, Ren." Rengeknya berhasil membuat Rena menggeleng kecil.
"Di sepatu kemarin gak ada?"
Mashiho diam, mengingat sejenak kemudian menyengir lebar. "Oh iya, lupa. Maaf ya sayang."
Rena kembali menggeleng kecil seraya menyentil kening Mashiho. "Masih muda padahal."
Mashiho menyengir, menatap Rena sembari menyipitkan matanya. "Katanya kalo suaminya gak mau cepet pikun itu harus disayang terus sama istrinya."
Rena mengangkat kedua alisnya, menatap pria berkebangsaan Jepang itu dengan tatapan tidak percayanya. "Masa sih? Kata siapa?"
"Kata aku lah, emang tadi kamu gak denger?" Ucap Mashiho dengan wajah polosnya.
Rena gemas, kemudian berjongkok untuk menyamakan diri dengan Mashiho. "Lo—
"Awww s-sakit sakit, Ren." Adu Mashiho saat Rena menggigit pipi embulnya.
Gila memang, Rena benar-benar menggigit pipi Mashiho hingga lelaki itu mengeluh kesakitan. Entah mengapa, sejak tadi terbangun dari tidurnya, Rena sudah sangat gemas melihat suaminya itu.
Rena melepaskan gigitannya, kemudian menatap wajah Mashiho dengan tatapan teduh. Dilap bekas gigitan tadi dengan tangan kanannya, Rena berdiri, mengambil dua lembar tisu di atas nakas.
"Kenapa digigit?" Tanya Mashiho ketika Rena memberinya dua lembar tisu tadi.
Wanita cantik itu menggeleng kecil. "Gemes banget, bawaannya pingin gigit." Jawabnya, santai. "Maaf ya? Sakit banget, pasti?" Sambungnya.
Mashiho mengangguk kecil, menatap Rena sembari sedikit menekuk bibirnya.
Rena kembali berjongkok, menatap Mashiho dengan tatapan bersalahnya. Wanita cantik itu ikut menekuk bibirnya seraya membawa Mashiho ke dalam pelukannya. "Maaf...." Bisiknya.
"Ren, kamu gapapa?"
Pertanyaan dari Mashiho itu sukses membuat Rena melepaskan pelukannya. "M-maksudnya?"
"Kamu kenapa?" Tanya Mashiho dengan raut wajah bingung sekaligus khawatir.
Wanita cantik itu menggeleng kecil dengan kondisi mata yang sudah berkaca-kaca seperti ingin menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER SOULMATE - MASHIHO
FanfictionMenikah dan mempunyai anak dari orang asing yang baru saja dikenal? "Makan dulu ya? Kasian anak gue kalo lo gak mau makan."