10. RENCANA KE JEPANG

715 109 8
                                    


~Happy reading~

•••••

Duduk di sofa dalam keadaan tegang, membuat pasangan muda ini menjadi keringat dingin padahal ac ruangan sudah menyala sedari tadi.

Lagi-lagi Rena merasa harinya apes kali ini. Niat hati ingin mencium sang suami sebagai tanda terima kasih, malah membuatnya di sidang di ruangan atasannya itu.

Hendery

Pria tampan yang menjabat sebagai manager di divisi keuangan itulah yang menciduk aksi Rena saat mencium Mashiho.  Hendery menciduk mereka, tepat ketika bibir mungil Rena masih menempel di pipi embul milik suaminya itu.

"Saya masih gak habis pikir sama kalian, bisa-bisanya kantor dijadikan sebagai tempat melakukan hal yang tidak senonoh." Ucap manager muda itu dengan tatapan tajamnya.

"Maaf, Pak...."

Rena menunduk takut.

"Kalian punya hubungan apa? Kenapa kalian berani macam-macam di area kantor? Kalian pacaran?" Tuduh manager keuangan itu.

Sontak, Mashiho dan Rena pun menggeleng, membatah tuduhan itu.

"Friend with benefits?"

Lagi-lagi mereka menggeleng.

"Terus kenapa kalian berani melakukan hal tersebut kalo kalian gak punya hubungan apa-apa?"

Mashiho melirik Rena, digenggam tangan mungil itu untuk memberikan ketenangan kepada pemiliknya. "Dia istri saya, Pak."

Hendery terkejut, begitu juga dengan Rena yang sama terkejutnya seperti Hendery. "Sejak kapan?! Bukannya Rena punya hubungan yang spesial sama Haruto ya?"

Mashiho menggeleng, memberi bantahan atas pernyataan yang dilontarkan oleh atasannya itu. "Mereka udah putus, Pak. Sekarang Rena sama saya."

Sontak Rena membulatkan matanya seraya menatap Mashiho dengan tatapan tidak percayanya. Disikut perut sixpack itu, membuat sang empunya meringis nyeri. "Sayang, kok disikut sih?" Ucap pemuda Takata itu berbisik.

"Diem, jangan ngomong yang aneh-aneh!" Tukas Rena sama berbisik.

Mengabaikan ucapan Rena, Mashiho tersenyum segan kepada Hendery. "Maaf ya, Pak. Rena lagi isi makanya agresif."

Rena cengo.

Hendery mengangguk mengerti seraya membentuk mulutnya seperti huruf 'o'. "Kali ini saya maafkan, lain kali kalo mau seperti itu lagi mending di toilet aja."

"Itupun kalo memang beneran udah gak bisa ditahan lagi, tapi kalo bisa sih mending di rumah aja biar aman." Sambungnya.

"I-iya, Pak." Gugup Rena membuat Hendery tersenyum tipis saat menatapnya.

"Rena.... Rena....  Kalo boleh jujur, dulu saya pernah punya niatan untuk mempersunting kamu." Katanya sambil terkekeh.

"Loh, Pak? Kenapa gak bilang dari dulu aja? Mungkin saya bisa mempertimbangkan dengan baik."

"Beneran, Ren? Nyesel banget saya gak pernah mengutarakan keinginan saya sama kamu."

Rena tertawa kecil, begitu juga dengan Hendery sang lawan bicara.

Mendengar itu, Mashiho terkejut seraya menunjukkan ekspresi ketidaksukaannya. Pemuda itu cemberut seraya melepaskan genggamannya dengan Rena.

"Udah boleh keluar'kan, Pak? Di sini gerah banget soalnya." Katanya seraya menatap atasannya itu dengan tatapan malas.

STRANGER SOULMATE - MASHIHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang