05. PISAH?

817 107 28
                                    

~Happy reading~

•••••

"Ini kenapa badan gue pada linu gini sih?" Rena melenguh kesakitan saat ia baru saja membuka matanya.

Rena menelisik seluruh penjuru ruangan, rasanya sangat asing melihat ruangan ini. "Gue dimana?" Bingungnya sembari memegang kepalanya yang masih sedikit pening.

Wanita cantik itupun mulai menetralkan pikirannya, ia berusaha setenang mungkin agar kesadarannya bisa kembali. Namun, alangkah terkejutnya Rena saat ia menyadari bahwa tubuh mulusnya hanya tertutup oleh kain selimut saja. "Ha-haruto?"

Rena menggeleng cepat. "Gak mungkin, gue tau Ruto."

Pandangannya kini tertuju pada pintu balkon hotel yang sedikit terbuka. Rena pun bangkit meskipun ia masih merasakan sakit pada area kewanitaannya. Rena dibuat semakin terkejut saat penglihatannya tidak sengaja mendapati dress miliknya dan sebuah kemeja yang berserakan di lantai.

Tanpa banyak berpikir, Rena pun memunguti dress miliknya. Ia membuka lemari dan menemukan dua pasang bathrobe yang masih bersih. "Gue pake aja kali ya?"

Akhirnya, Rena pun memilih untuk memakai bathrobe hotel, daripada tubuh telanjangnya hanya dibungkus selimut saja?

Setelah selesai memakai bathrobe, Rena kembali membawa langkahnya untuk melihat siapa orang yang telah membuka pintu balkon.

'Mashiho? Ngapain dia disini?'

Rena melihat laki-laki yang sudah resmi menjadi suaminya itu sedang asik mengepulkan asap rokok. Mashiho memejamkan matanya bersamaan dengan keluarnya asap rokok yang keluar dari rongga hidungnya.

Rena benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, ia tidak menyangka jika laki-laki berwajah imut itu bisa seliar ini. "L-lo?"

Mashiho menoleh, ia menemukan Rena dengan ekspresi keterkejutannya. Dengan cepat, Mashiho pun segera mematikan rokok miliknya. Ia berdiri, langkah kakinya membawanya untuk mendekati sosok istrinya itu. "Dari tadi?"

Rena diam dan memilih untuk bungkam.

"Laper gak? Mau makan apa?" Lembut Mashiho namun masih diabaikan oleh Rena.

"Ren?"

Plak

"Brengsek! Berani-beraninya lo ngambil keperawanan gue, sialan!" Umpat Rena setelah berhasil mendaratkan sebuah tamparan keras di pipi kanan milik Mashiho.

"Ren....."

"Apa, huh?! Kurang puas lo bikin hancur hidup gue? Kenapa harus lo?! Kenapa harus lo yang datang ke kehidupan gue....."

Spontan, Mashiho pun membawa Rena kedalam dekapannya. Rasanya sakit melihat wanitanya terisak seperti ini. "Maafin gue..... Gue emang pantes ditampar kaya gini."

"L-lo jahat, Mashi. Gue benci!" Rena terisak di dalam dekapan Mashiho, wanita itu terus memukuli dada bidang milik suaminya itu.

"Ren, jangan gini. Gue gak bisa liat lo kaya gini." Lirih Mashiho. "Maafin gue...."

"Semuanya gara-gara lo! Andai aja lo gak pernah datang ke kehidupan gue, semua ini pasti gak akan pernah terjadi. Gue benci lo, Mashi! Gue benci laki-laki brengsek kaya lo!"

Bak ditusuk pisau belati, Mashiho merasakan sakit yang teramat saat Rena melontarkan kalimat frontal itu. Mashiho menyadari bahwa dirinya salah, apapun konsekuensinya nanti, Mashiho siap menerima itu semua. "Ren, apapun yang bakal terjadi nanti, gue siap tanggung jawab. Gue rela ngelakuin apapun demi kebahagiaan lo."

STRANGER SOULMATE - MASHIHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang