[taynew 14]

1.6K 117 5
                                    

Sebelum baca vote dulu ya 🤍






~~~~~

"Hussff husfff husfff"

Terdengar hembusan nafas yang tergesa-gesa.

"Papa kenapa?" Tanya New jahil.

Sudah tau Ayahnya habis berlari, masih juga nanya.

"Pakek nanya lagi kamu"

"Lagian salah sendiri juga haha" tawa New melihat ayahnya yang capek berlari.

"Udah udah. Semuanya udah nunggu tu di dalam" lerai ibu New menatap jengah anak dan suaminya itu.

Mereka semua akan masuk kedalam ruangan dimana pernikahan akan diadakan.

ceklekk

Tuan Techa membuka pintunya, dapat dia lihat semua orang sudah menunggu. Mengabaikan orang yang melihat mereka lalu mengantarkan New ke altar.

Tay yang sudah menunggu di altar mendengar suara pintu terbuka pun menoleh.

Dan munculnya New bersama dengan ayahnya. Melirik New dari atas ke bawah lalu ke atas lagi.

Oh, New sangat cantik. Dengan jas biru tua, wajah yang cantik, tubuh yang sedikit berisi, membuat tubuh New kelihatan montok [biasa, tatapan buaya😌].

Sedangkan Tay menggunakan jas abu-abunya. Itu semua pakaian yang mereka beli bersama kemarin.

Tetapi lamunan Tay terhenti ketika ayah New sudah sampai di depannya.

"Tay, papa serahkan New padamu. Tolong jaga dia baik-baik" ujar tuan Techa mengulurkan tangan New memberinya kepada Tay.

"Iya pa" jawab Tay lalu menerima kedua tangan New.

Kini mereka berdua saling berhadapan, menatap satu sama lain, dengan pendeta di pertengahan mereka.

"Kamu tampan sekali hari ini Tay" batin New yang terpesona dengan calon suaminya itu.

"Apakah kalian sudah siap?" Tanya sang pendeta.

Sebelum menjawab mereka kembali menatap satu sama lain. Saling menggenggam kedua tangan untuk memberikan kepercayaan satu sama lain. Itu membuat semburat merah di kedua pipi New karena itu membuat dirinya malu.

"SUDAH" jawab TayNew serentak.

"Oke, kalau begitu acaranya kita mulai."

"Apakah saudara Tay siap menerima saudara New sebagai pendamping hidup? Dan menyayangi-nya dengan baik dalam keadaan suka maupun duka? Ketika kaya maupun miskin? Menemani ketika susah maupun senang sampai maut memisahkan?"

"Ya, saya Tay Tawan Vihokratana menerimamu, New Thitiphom Techapaikhun sebagai istri sahku dimata tuhan dan Dimata hukum. Saya berjanji akan menyayangimu baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, susah maupun senang, dan sampai maut memisahkan kita. Saya berjanji segala sesuatu milikku adalah milikmu"

"Sekarang giliran saudara New. Apakah anda siap menerima saudara Tay sebagai pendamping hidup? Dan menyayangi-nya dengan baik dalam keadaan suka maupun duka? Ketika kaya maupun miskin? Menemani ketika susah maupun senang sampai maut memisahkan?"

"Ya, saya New Thitiphom Techapaikhun menerimamu, Tay Tawan Vihokratana sebagai suami sahku dimata tuhan dan Dimata hukum. Saya berjanji akan menyayangimu baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, susah maupun senang, dan sampai maut memisahkan kita. Saya berjanji segala sesuatu milikku adalah milikmu"

My Teacher is HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang