"Urusi diri sendiri sebelum mengurusi hidup orang lain."
-My Aisyah. -•
.
.
."Remember me?"
"Zio?"
"Ya, i'm Zio," balasnya.
"Anjir, maksudnya apa lo ikut war?" tanya Rajendra.
"Kenapa? Takut?" tanya Fero.
"Najis gue takut,"
"Delvaroz, SERANG!" teriak Fero.
"SERANG!" teriak Gerry.
Lagi, pertarungan kembali terjadi diantara mereka. Mereka sibuk dengan musuh masing-masing. Sedangkan Alfaries sedang berhadapan langsung dengan Fero dan Zio.
Zio tersenyum miring pada Alfaries, "Berapa lama sama adek gue?" tanya Zio.
"Gue yakin lo udah tau apa hubungan gue sama Adel, so? Gimana?" Zio mendekatkan dirinya di telinga Alfaries.
"Tubuhnya enak kan?" bisik Zio tersenyum meledek.
"Apa maksud lo?" tanya Alfaries dengan wajah datar.
"Tenang aja, cuma gue sama lo yang tau rasanya," balas Zio santai.
Alfaries menajamkan matanya, urat-urat nya menonjol. Tanpa pikir panjang, ia memberikan bogeman mentah pada Zio.
Zio menghapus bercak darah dari sudut bibirnya yang robek, "Selow bro, jangan emosi," ujar Zio.
Bugh!
Pukulan kencang Alfaries dapatkan di pelipis nya, sedetik kemudian, pertarungan antara Zio dan Alfaries terjadi.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
"Apa maksud lo?" tanya Alfaries.
Zio terkekeh sinis, "Tubuh istri lo, bikin candu. Boleh gue coba lagi?"
Amarah Alfaries semakin memuncak, dengan tenaganya ia memukuli Zio tanpa ampun.
"Brengsek!"
"PUKUL, PUKUL GUE HAHAHA!!"
"LO!"
...
Adel sedari tadi tidak bisa tenang, perasaannya campur aduk antara khawatir, cemas, dan takut. Sudah pukul 23.00 malam, Alfaries tak kunjung pulang.
Sudah beberapa kali ia menghubunginya, namun tidak mendapat jawaban, begitu juga dengan pesan yang ia kirimkan, tidak juga mendapat balasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aisyah [ END ]
Teen Fiction"Hah, kapan Adel nikah Bunda? Kan Adel baru pulang dari supermarket," "Sepuluh menit yang lalu sayang," "Hah?! Siapa suami Adel?" "Tuh, lagi natap kamu. Gih salim," "WHAT?!" Jika orang lain pulang dari supermarket mendapatkan belanjaan, maka Adel ti...