My Aisyah [ END ]

36.HILANG

.
.
.

"Arghhh!" Adel terjatuh dilantai sembari memegangi belakang kepalanya yang terasa berdenyut.

"ADEL?!" seseorang yang memukul Adel itu dengan cekatan menggendong Adel yang sudah tak sadarkah diri.

Sedangkan Alfaries langsung menghanjar orang di depannya dengan brutal, setelah selesai ia mengejar Adel yang sudah dibawa entah kemana.

"HATI-HATI AL! KITA NYUSUL NANTI!" teriak Gerry.

Perkelahian masih terjadi di rumah Alfaries, Gisya. Gadis itu sedikit mengintip keadaan apakah sudah aman atau tidak.

Karena merasa ini tidak akan berhenti sebelum ada yang mengalah, ia dengan cepat menelfon polisi.

"H-halo pak?"

"..."

"Iya Pak, tolong segera kemari pak. Ada beberapa orang jahat masuk kerumah dan menyerang kita pak,"

"..."

"Iya Pak, saya kirim lokasinya ya,"

"Terima kasih,"

Gisya mematikan panggilan, dan langsung mengirimkan lokasinya. Bertepatan dengan itu, seseorang lebih dahulu merebut HP nya.

"WOY!"

"Mau ini hm?" tanya orang itu.

"Balikin gak?!"

Orang tersebut menggeleng, "Kita main-main dulu lah cantik, ayo!" ajak orang itu.

Gisya berontak saat tangan orang itu memegangnya seolah mengajaknya ikut bersamanya. "Lepas!"

"LEPASIN GAK!"

"GUE TENDANG NIH!"

"HIYAKKK!"

"ARGHHH! SIALAN LO!" umpat orang tersebut sembari memegangi selangkangannya yang terkena tendangan dari Gisya.

Gisya tersenyum puas, ia mengambil ponselnya. "Gisya di lawan!" ucapnya bangga.

"Sakit? Mau lagi?" tawar Gisya.

Prokk Prokk Prokk!

"Kece kece kece!" puji Cici.

"Diajarin siapa lo gitu?" tanya Cici.

"Lo lah!" jawab Gisya.

Cici tersenyum dan merangkul Gisya, "Pinter!"

Gisya tersenyum, "Gue tadi udah telfon polisi Ci," beritahu Gisya.

"Good, mending kita bantu Al dulu cari Adel," jawab Cici.

"Mbak Adel? Emang kenapa?" tanya Gisya.

"Udah ayo!" Cici dan Gisya pun dengan hati-hati keluar.