BAB 5

3.3K 216 23
                                    

Halooo maaf sudah menunggu berbulan bulan, ciah.

Selamat membaca ~

Di pagi hari yang cerah ini, syila memutuskan untuk pergi menemui kedua sahabatnya yang tengah selesai menonton konser.

Sebenarnya ia iri melihat snapgram milik kedua sahabatnya yang tengah berbahagia melihat idolnya secara langsung.

Sang suami pun menyetujui permintaannya, sebelum itu syila dan kedua sahabatnya itu sudah berkomunikasi untuk pergi ke salah satu cafe yang terkenal di Seoul, Korea Selatan.

.
.
.

"Beneran anjirr, gw nggak bohong. Jaemin lebih cakepan aslinya, ya sama aja dih, tapi vibes-nya loh itu yang beda. Aura tuan mudanya lebih kecium" ucap Arin dengan antusias.

"Demi apa lu, Rin? Gw jadi iri" timpal syila, mengiri.

"Terus juga, gw di notice sama tuan muda Zhong chenle, sumpah chenle wangi pake banget. Padahal mandinya cuman sehari sekali" sambung Arin.

"Iya syil, chenle wangi parah, gw juga nggak sengaja kecium waktu itu. Terus yang paling buat satu konser histeris lu tau apa?" Tanya ana.

Syila menggeleng tak tahu. "Haechan buka baju, dia perlihatkan ABS-nya!. Gw masih speechless anjiirrrr liatnya. Nggak kebayang sumpah" sahut ana.

Mata syila membulat sempurna. "Serius?" Tanyanya.

Ana dan Arin sontak mengangguk bersamaan. "Iya syil, gw juga nggak percaya waktu itu. Oh ya bentar, gw kayaknya nge videoin deh waktu itu"
Ucap Arin.

Arin mengambil ponselnya, lalu memperlihatkan sebuah video yang ia rekam saat itu.

"Ini" saat ingin memperlihatkan videonya, alangkah terkejutnya ketiga perempuan itu kala mendengar dehem lumayan keras punya Fahri.

"EHEMMM"

Mendengar itu sontak saja ketiganya kesal dan menoleh ke arah suara yang membuanya terkejut.

Dan ternyata ulahnya adalah suaminya sendiri, sontak saja syila kesal dengan suaminya, begitupun juga dengan ana dan Arin yang kesal.

"Mas, kamu apa apaansi terbaik teriak gitu" sahut syila, menegur suaminya.

Fahri dengan alibinya langsung memegang tenggorokannya, "tenggorokan saya seret, Ning" ucapnya.

"Minum lah mas, nggak usah teriak teriak gitu" ucapnya.

"Mana minumnya, kamu saja tidak memesan untuk mas" balasnya.

"Kan tinggal pesen doang mas, gitu aja masa aku sih yang mesen"

"Mas nggak bisa bahasa Korea, Ning. Makanya mas tidak pesan,menunggu kamu yang pesan" balasnya.

"Hem, iya iya. Manja" ucapnya kesal.

Tanpa melihat kondisi di sekelilingnya, Fahri mengusap gemes pucuk kepala istrinya yang tertutup Khimar, tak lupa mengecup kening istrinya.

Melihat itu sontak saja Arin dan ana langsung bertatapan, menatap tak percaya pada suami temennya yang bersikap tak sopan kepada zomblo sepertinya.

"Nasib zomblo" gumam pedih Arin.

"Miris ya masih jomblo kayak gw ngeliat pemandangan yang menyakitkan mata" gumam ana.

Sedangkan syila yang mendapat serangan mendadak itu langsung mencubit pinggang suaminya.

Fahri mengeluh sakit. "Ssst, sakit Ning. Kamu kok nyubit mas" ucap Fahri mengeluh kesakitan.

Fa'arsy (after marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang