Selamat membaca~
Saat magrib hampir tiba, Syila sudah siap dengan mukena yang dipakai tak lupa sajadah di taruh di lengan. Sambil berjalan, ia memandangi langit yang bewarna jingga dan matahari yang hampir ingin tenggelam dari arah timur.
Dipertengahan jalan, ia bertemu dengan salah satu santri yang dahulu lumayan dekat dengannya.
"Ning" santri itu menyapa dengan santun, Syila membalas dengan anggukan lalu tersenyum manis.
"Sifa" sapa balik Syila.
"..., Mau ke masjid juga?" Tanyanya.
"Nggeh, Ning"
"Yasudah kita bareng" ucapnya. "Kamu sendirian saja? Temen kamu yang lain kemana?" Tanyanya.
"Oalah, mereka lagi ada tamu bulanan Ning" ucapnya. Syila mengangguk-angguk.
Setelah sampai di masjid, ia berpapasan dengan Ani yang juga sudah siap dengan mukena yang terbalut tubuhnya.
"Ning, sifa" sapa Ani ketika berpapasan.
"Mbak"
"Ani" sapanya balik.
Ani mengangguk kepalanya dengan tersenyum ramah. "Mari Ning, sifa" ia pun berlalu setalah menyapa keduanya.
"Mari"
.
.
.Malam hari pun tiba, di ruang tengah syila yang tengah bermain dengan molen sembari menunggu sang suami pulang. 2 jam pun kini berlalu, ia masih saja duduk sembari bermain dengan molen pun hingga molen tertidur.
Kini jam menunjukkan pukul 10 malam, namun ia tak kunjung menerima telepon atau sekedar chat dari Fahri. Biasanya, pria itu selalu memberi tahu jika telat pulang atau ada kepentingan yang mengharuskannya pulang telat.
Berbeda dengan saat ini, Fahri sama sekali tidak mengirim pesan satu pun atau sekedar Miss call.
Tiba tiba zakhir datang menghampirinya sambil berkata. "Udah malem, ga tidur Lo?" Tanyanya sambil memperhatikan molen yang tidur di dalam kandang.
"Nanti" balasnya.
"Udah sana Lo tidur, ga ngantuk apa udah jam setengah 11 gini" ucapannya. Syila hanya berdehem untuk membalasnya.
"Suami Lo ada urusan. Kemungkinan pagi dia baru balik, atau tengah malem"
Syila menyipitkan matanya. "Tau dari mana lo suami gw pulang pagi?" Tanyanya sewot.
"Lah, dia yg ngomong. Emang Lo nggak di kasih tau?" Spontan ia pun menggeleng.
"Masa ga di kasih tau, gw aja di kasih tau" ucapannya. "E-eh iya, bentar" zakhir menepuk keningnya, lalu mengeluarkan penda pipih dari saku celananya.
"..., Ponsel suami Lo tadi ketinggalan di masjid, mau gue kerja percuma dah jauh juga" ucapnya sembari memberikan pada syila.
Syila menerima barang itu. "Sejak kapan mas Fahri pergi?" Tanyanya
"Selesai acara, dia langsung buru buru keluar dari masjid. Semacam panik, gue mau tanya ada apa, dia malah pergi gitu aja" jelasnya.
Syila terdiam sesaat, setelah itu mengucap terimakasih dan beranjak dari duduknya untuk ke kamar.
Setelah sampai di kamar, ia duduk di atas kasur sambil membuka isi ponsel milik suaminya. Semenjak menikah, ia sama sekali tidak memeriksa ponsel milik suaminya itu, begitupun juga dengan Fahri.
Saat ia membuka WhatsApp, Ada 20 Miss call lebih dan 1 terjawab dari seseorang yang tak ada nama, alias kontaknya tak Ter-save.
Ia pun membuka room chat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fa'arsy (after marriage)
Teen FictionLanjutannya "Ning Syila" hai, sebelum baca ini, aku saranin untuk baca Ning syila ya, biar sedikit nyambung hehehe jangan lupa tinggalkan jejak disini!!! ⚠️ Seruu menurut syh start: 1 Mei 2022 end:?