Selamat membaca ~
Fahri menggenggam tangan istrinya lalu memasukkannya kedalam kantong mantel yang ia pakai.
Udara pagi di Korea lumayan dingin untuk nya, tapi tidak dengan sebagian warga asli Korea yang hanya memakai crop top dan celana pendek. Bahkan Fahri pun menggeleng geleng kepalanya melihatnya.
Kini ia sedang jalan-jalan sore di sekitar sungai Han. Sungai yang sering banyak di kunjungi banyak oleh orang-orang.
Setelah lumayan lama berjalan dan memotret Syila memilih untuk membeli ice cream.
"By, mau Bungeoppang" ucapnya.
"Dimana belinya? Disini nggak ada yang jual" Fahri mengedarkan pandangannya.
"Di street food yang viral itu" sahutnya semangat. Fahri mengangguk, ia segera memesan taxi online untuk mereka berangkat.
Awalnya Fahri ingin menyewa translator untuk memudahkan interaksi jika pada orang asli Korea. Tetapi, istrinya dengan mudahnya bilang jika dia bisa berbahasa Korea walaupun hanya sedikit. Ia tak mau jika translator itu akan iri dengan kemesraannya nanti.
Sesampainya di tempat street food, yang sangat ramai oleh pengunjung baik asli maupun yang asing, sepertinya.
"By, aku mau Bungeoppang" ucap Syila.
"Bungeoppang? Apa itu?" Tanya tak paham.
"Itu loh makanan yang bentuknya ikan Terus isinya kacang merah. Dulu aku pernah beli sama bunda di Korea juga, jadi aku kangen" ucapnya.
Sudah tiga kali ditambah ini Syila ke Korea, waktu itu ia pergi sekali bersama keluarganya, dan kedua kalinya bersama temannya untuk menonton konser.
Itu saja butuh effort untuk membujuk kedua orang tuanya, dan akhirnya dengan air mata buayanya ia dibolehkan.
"Kamu pernah kesini sebelumnya?"
Syila mengangguk. "Pernah dua kali" ia mengancungkan tangannya dengan dua jari.
"Sama siapa?"
"Pertama sama ayah, bunda karena waktu itu ayah ada urusan disini jadi sekalian ikut deh. Terus yang kedua kalinya sama Arin dan Ana untuk nonton konser" ucapnya.
"Emang di bolehin sama bunda, ayah?"
Syila menggeleng lalu menyengir. "Nggak, tapi aku maksa" ucapnya dengan watados.
Fahri menggeleng geleng kepalanya. "Jangan seperti itu lagi" ia mengusap lembut kepala istrinya yang tertutup Khimar.
Syila mengangguk lucu. "Ayo, by. Beli Bungeoppang-nya" Fahri mengangguk, ia kembali menggenggam tangan sang istri lalu berjalan mencari letak penjual Bungeoppang.
Sebelum itu ia meng-searching lebih dulu gambar Bungeoppang itu seperti apa.
Saat syila asik melihat lihat ke arah lain, tangan suaminya menarik lengannya pelan.
"Yang itu, Ning?" Tunjuk Fahri pada salah satu kedai yang lumayan ramai pembeli namun tidak desak desakkan.
Syila melirik arah pandang yang ditunjuk, lalu mengangguk serta tersenyum.
Fahri segera mengambil antri untuk membeli. Sekitar 10 menit, Fahri baru mendapatkan pesan istrinya.
"hi, can I buy two of these?” ucap Fahri dengan mengangkat jari telunjuknya dan tengahnya.
Ibu itu mengangguk paham, ia mulai mencapit dua buah Bungeoppang lalu memasukkannya kedalam kemasan kertas lalu di berikan pada Fahri.
"How much it costs?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fa'arsy (after marriage)
Teen FictionLanjutannya "Ning Syila" hai, sebelum baca ini, aku saranin untuk baca Ning syila ya, biar sedikit nyambung hehehe jangan lupa tinggalkan jejak disini!!! ⚠️ Seruu menurut syh start: 1 Mei 2022 end:?