Kami kembali berkumpul di ruang yang sama dengan yang tadi. Kali ini, 3 orang telah bertambah. Fang, Ying dan seorang lelaki bertubuh gemuk. Dari mimpi yang diperlihatkan oleh Taufan, aku ingat lelaki itu bernama Gopal.
Taufan menjelaskan kembali situasi kami yang telah diceritakan oleh Gempa tadi malam.
"Jadi begitulah yang terjadi. Oh, ya. Fang, Ying, Gopal dan Hanna sudah tahu aku adalah Roh Angin. Mereka juga banyak sekali membantuku dan Boboiboy selama ini, jadi percayalah pada mereka."
"Kami mengerti. Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Gempa mengulangi pertanyaannya kemarin malam.
"Kita harus segera mencari keberadaan para roh. Dari cerita kalian, aku yakin mereka dikurung di dalam benda yang disebut Ochobot itu," Fang memberi pendapatnya.
"Aku setuju. Tapi mereka keberadaannya susah sekali ditemukan. Kita sudah mencari selama 5 tahun dan 7 tahun untuk Taufan, tapi semua jejak yang kita temukan selalu terputus begitu saja. Apa kalian mengingat sesuatu tentang dimana kalian disekap?"
Kami semua yang merasa ditanya oleh Ying menggeleng.
"Duri tidak ingat sama sekali."
"Aku sempat memakai kekuatan Roh Tanah untuk mendeteksi getaran dan menerka struktur bangunan di sana. Tapi yang kutemukan hanyalah tempat itu sepertinya berada di bawah tanah."
"Aku sempat melihat hutan saat kita lepas landas," kata Ice yang aku ingat baru ini bicara sejak kemarin.
"Waktu kalian jatuh, aku melihat kalian datang dari arah utara. Saat itu aku berada di bagian timur dari Kota Zildan, Ibukota Kekaisaran Sorinea, tidak begitu jauh dari Kota Gravia ini. Jadi, kemungkinan besar markas Retakka itu berada di timur laut Kota Zildan."
"Oh, kata-kata Taufan masuk akal. Bagian tenggara memang banyak hutan dan jurang terjal, jarang ada yang lewat di sana," kata Hanna.
"Jadi ... Selama ini mereka sedekat ini, tapi kita tidak pernah mendapati mereka, ya ...."
"Jangan risau, Boboiboy! Mereka itu yang licin sangat seperti belut. Nanti kalau mereka sudah kita tangkap, ayo kita hajar mereka lalu kita goreng! Belutnya yang digoreng, maksudku. Hehe," kata Gopal sambil menepuk punggung 'Boboiboy' Taufan.
"Iya, Taufan. Sekarang kita sudah mendapat jejak mereka. Tinggal kita beri mereka pelajaran!" sambung Hanna. Fang dan Ying menangguk dengan senyum yang seperti berusaha memberi semangat.
Melihat mereka berinteraksi seperti itu, aku menduga ikatan mereka menjadi sangat erat setelah kejadian yang aku lihat di dalam mimpi. Walau 'Boboiboy' yang ada saat ini adalah 'Roh Angin', tapi persahabatan mereka sepertinya menembus batas perbedaan itu.
"Terima kasih, teman-teman." Senyum ceria menhiasi kembali wajah Taufan.
"Kak, Duri ingin teman-teman seperti mereka."
Aku melihat Gempa tersenyum sambil mengusap kepala adiknya. "Kamu pasti menemukan sahabat seperti mereka suatu hari nanti. Atau, kamu bisa menjadi sahabat yang baik bagi seseorang. Perasaanmu yang tulus pasti akan terbalaskan."
"Baik, kak!"
"Ice, kamu mau, kan, jadi sahabatku?" Sedangkan di sisi lain, Blaze menatap Ice dengan mata yang berbinar-binar aneh.
"Boleh. Tapi belikan aku makanan sebanyak yang ku mau."
"Yeay!"
Ini, sih, namanya pemanfaatan ....
Sisi satu lagi, ada Solar yang sedang mengalihkan wajahnya dan menggigit bibir bawahnya dengan dahi mengkerut. Oho ....
'Forever alone,' kataku dengan telepati kepada Solar yang terlihat tertohok. Aku menyeringai senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elementa
FanfictionSuatu hari, Halilintar mendapati dirinya diculik dan ternyata ada 5 orang lain yang bernasib sama dengannya. Mereka dijadikan kelinci percobaan oleh orang yang bahkan tidak pernah mereka kenal. Semua itu ternyata berhubungan dengan Nature Spirits, e...