Chapter 15

42 8 0
                                    

Warning:
Humanized Alien Characters

###

"Aku tidak mungkin menyerangnya dengan angin. Itu hanya akan memperbesar semburan apinya."

"Lawan api dengan api! Tentu saja apiku lebih hebat darinya!"

"Kau mau membuat kita semua mati terpanggang di tempat sesempit ini, Blaze?"

"Cih."

"Bagaimana caranya dia bisa menyemburkan api seperti itu? Dia minum minyak atau apa?"

"Aku merasakan kekuatan Api darinya. Dia juga tidak terlihat waras. Mungkin saja Retakka menjadikan mereka bahan eksperimen dan hasilnya seperti ini. Aku tidak begitu yakin, tapi sepertinya dia tidak bisa menggunakan kekuatan roh sebaik kalian."

"Perhatikan ke depan! Dia mau menyerang lagi!"

Sontak kami langsung berhamburan menghindari semburan api. Tempat kami berada sekarang cukup sempit, sehingga pergerakan kami untuk menghindar terbatas. Panas dari semburan api mulai menyengat kulit.

"Serangannya sangat sederhana. Jika kita berhasil mendekatinya kita bisa menang dengan mudah. Tarung, kau masih bisa maju, kan? Sai, Shielda. Lindungi kami. Yang lain, mundur dari jangkauan serangannya," kata Kaizo.

"Baik!/Oke!"

Para anggota TAPOPS langsung siaga. Blaze terlihat ingin protes, tapi Taufan berhasil membujuknya untuk mundur. Aku dan Fang juga mengambil jarak.

Orang berpakaian badut itu mulai mengambil napas dalam-dalam lagi, bersiap untuk kembali menyemburkan api. Sai dan Shielda mempersiapkan perisai mereka.

"Pantulkan!"

Ternyata perisai Shielda memiliki keistimewaan. Semburan api memantul kembali ke arah sumbernya. Tapi orang berpakaian badut itu tidak terbakar sama sekali. Tiap elemen dari Nature Spirits memang tidak melukai orang yang memakainya. Itu artinya kemungkinan besar orang itu memang menggunakan kekuatan Roh Api.

Kaizo, Tarung, Sai dan Shielda menerjang maju di balik perisai. Begitu mereka sudah dekat dengan orang berpakaian badut itu, Kaizo dan Tarung langsung melompat dan menghajarnya. Dalam sekejap, orang itu sudah terbaring di lantai.

Aku terkagum. Para anggota TAPOPS menunjukkan kerja sama mereka yang baik dipimpin oleh Kaizo. Aku jadi penasaran sejak kapan Kaizo menjadi Chase.

"Kita harus beritahu yang lain tentang ini."

"Biar aku saja."

Aku mengajukan diri. Aku menghubungi Gempa, Duri, Ice dan Solar yang saat ini berada di luar melalui telepati dan memberitahu hal yang kami alami.

"Apa yang harus kita lakukan padanya?"

"Dia pingsan. Lebih baik mengikat dan menutup mulutnya dengan sesuatu agar dia tidak menyemburkan api lagi saat bangun."

"Kita tinggalkan dia di sini?"

"Aku akan membawanya ke teman-teman kita di luar. Berbahaya jika dia dibiarkan lepas. Kita juga harus mencaritahu tentangnya," aju Taufan, "Pak Tarung juga. Bagaimana tangan Anda?"

"Hal seperti ini tidak akan menghalangiku!"

"Luka bakar Anda cukup parah. Lebih baik kembali dulu bersamaku untuk diobati. Mungkin saja nanti kita akan bertemu dengan orang-orang seperti orang yang memakai kekuatan Roh Api tadi. Dan," nada bicara Taufan yang tiba-tiba merendah membuat Tarung menutup kembali mulutnya yang hendak protes, "aku sudah sering melihat manusia yang keras kepala dan berakhir merugikan dirinya sendiri dan orang di sekitarnya."

ElementaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang