Trang.
Kaizo dan Fang berhasil menebas jeruji besi yang mengelilingi Ochobot. Ini adalah rencana kami sebelumnya. Saat kami membuat Retakka lengah, Kaizo dan Fang akan merebut Ochobot.
Kaizo hampir berhasil meraih Ochobot, tapi sebuah sulur berduri menahan gerakannya.
"Tidak akan ku biarkan!" Teriakan Retakka terdengar.
Syut.
Sulur berduri dari sumber yang berbeda, juga melilit tubuh Retakka.
"Duri juga tidak akan membiarkanmu!"
"Tangkap!"
Seruan Kaizo membuatku tersadar. Kaizo melempar Ochobot ke arah Taufan, yang ditangkap dengan mudah.
"Terima kasih!" seru Taufan. Dia memandang Ochobot di tangannya dengan berbagai ekspresi ynag campur aduk. Antara lega, senang, haru, dan juga sendu. "Akhirnya, setelah 7 tahun, kami akan bisa bersama lagi."
"Kau! Berhenti!" teriak Retakka. Dengan sulur masih mengikatnya, ditambah tanah dan es, dia tidak bisa melakukan apa-apa. Aku, Blaze dan Solar juga menodongkan senjata kami pada Retakka agar dia tidak bisa macam-macam.
"Cepat bebaskan mereka, Taufan!" kata Blaze.
Taufan mengangguk. Tak berapa lama setelah dia berkutat dengan berbagai tombol Ochobot, benda kuning bulat itu mulai bercahaya. Petir, tanah, api, air, dedaunan dan cahaya keluar dari Ochobot, lalu masing-masing elemen alam itu mulai membentuk individu. Tidak salah lagi, mereka adalah Nature Spirits dalam bentuk hewan-hewan yang menjadi ciri khas mereka.
'Di mana ini?'
Aku mendengar salah satu Nature Spirits bertanya.
'Teman-teman! Syukurlah kalian selamat!' kata Taufan.
'Kamu siapa?'
'Ini aku, Angin, lho, Daun!'
'Eh? Bukankah itu tubuh manusia? Bagaimana bisa?'
'Ceritanya panjang, Api! Yang pasti, saat ini sudah 7 tahun sejak kalian ditangkap oleh manusia-manusia itu. Lalu, aku berhasil membebaskan kalian berkat mereka ini.'
Taufan berbalik menunjuk kami dan tersenyum lebar.
'... Bukankah dia manusia yang menggunakan kekuatanku seenaknya?'
'Tunggu, Petir! Mereka melakukannya bukan sengaja. Manusia yang menangkap kalian melakukan eksperimen dengan mereka sebagai kelinci percobaanya agar dia bisa menggunakan kekuatan roh tanpa berkat dari kita.'
'Heh? Eksperimennya berhasil? Hm... Menarik.'
'Ini bukan waktunya untuk itu, Cahaya! Lalu Angin, aku ingat manusia ini yang menangkap kami dulu. Apa yang harus kita lakukan padanya?'
'Sudah jelas, kan, Tanah? Kita hajar dia!'
'Kita tidak bisa ikut campur langsung dengan urusan manusia. Kamu ingat itu, kan, Api?'
'Tapi, Air-'
Tuk tuk
Tepukan di tanganku membuatku berpaling dari percakapan Nature Spirits. Fang, sang pelaku, berbisik kepadaku.
"Hei, apa yang terjadi?"
Ah, benar juga. Dia dan Kaizo tidak bisa mendengar suara Nature Spirits. Berbeda dengan kami yang mendapat sebagian kekuatan mereka.
"Mereka sedang berbincang mengenai apa yang harus dilakukan pada Retakka."
"Oh ..."
'Eh ... Tenagaku hampir habis.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Elementa
FanfictionSuatu hari, Halilintar mendapati dirinya diculik dan ternyata ada 5 orang lain yang bernasib sama dengannya. Mereka dijadikan kelinci percobaan oleh orang yang bahkan tidak pernah mereka kenal. Semua itu ternyata berhubungan dengan Nature Spirits, e...