014

1.4K 151 19
                                    

Suatu malam yang cukup indah, kedua sejoli yang sebelumnya memiliki hubungan yang sedang merenggang kini sudah kian membaik. bukan lagi menjadi dua jiwa yang terpaksa mengikuti alun alun egoisme orantua dan menjalin hubungan layaknya sepasang suami dan istri. Tetapi, dengan lapang dada berkata mereka kini sudah resmi menjalin hubungan yang saling melontarkan kasih sayang berupa afeksi afeksi kecil maupun afeksi besar yang berhasil membuat kedua jiwa merasakan hangatnya kehidupan.

Entah jenis badai angin topan apa yang telak terjadi, sesosok Zin Lee secara tiba tiba saja dirinya mempunyai hobi baru. Ya, akhir akhir ini ia hobi sekali bermain game diponsel suaminya. Dan, jujur saja itu sungguh menganggu Yohan yang ingin memungut serpihan serpihan perhatian kecil milik si surai gelam itu.

Pintu kamar mandi terbuka begitu saja, ditengah tengah momentu sosok Zin yang masih sibuk dengan ponsel ditangannya. Yohan yang menginjakkan kakinya keluar dari kamar mandi, keadaan badan setengah basah yang dingin juga balutan handuk yang menutupi bawahannya. 

Langsung saja berjalan menuju lemari dimana terletaknya semua baju yang tersusun rapi. Tangannya bergerak membuka pintu lemari itu, merogoh mencari pakaian apa yang akan ia kenakan. Memakai dalamannya dan tak lupa memakai satu celana panjang. ia menyisakan bajunya, berpikir akan suatu hal licik yang baru. 

Memutar kepalanya, seakan berkeinginan untuk mencuri secuil sorot mata yang tak kian akan menatapnya. Pelan pelan ia berjalan kearah Zin dengan keadaan bertelanjang dada, juga rambut yang masih setengah basah. 

Naik keatas tempat tidur dan bergerak mendekat kearah sosok itu. Menyandarkan kepalanya pada pundak Zin, penasaran akan apa yang surai gelam itu fokuskan "Kau sedang main apa?" tanyanya, dengan nada yang sedikit kesal, dan juga alis yang melengkung mengikuti ekspresi apa yang sedang ia tunjukkan.

"uh, obeyme hehe." kekeh Zin sembari menjawab pertanyaan kecil itu, sama sekali tidak membalas tatapan manik milik Yohan. "Kirain.." jawab Yohan, kiranya Zin juga ikut ikut bermain game mobile tembak tembakan seperti dirinya. Pernyataan itu langsung membuat Zin tertawa lepas, ia lalu menujukkan karakter tertampan di game otome itu. "Lihat han, ini pacarku namanya belphie" ucapnya sarkas terlihat sangat percaya diri.

"Han?" ucap si surai coklat terlihat ingin mengintimidasi Zin, bukannya tidak suka dengan panggilan itu. Hanya saja kesannnya terlihat seperti panggilan layaknya sahabat akrab pada umumnya. Ah kenapa hal kecil begini saja, Yohan jadi seperti ini.

"Lah emangnya kenapa?" tanya Zin sembari tersenyum licik, sedangkan Yohan malah mengalihkan perhatiannya kesamping tidak ingin disangka tidak terima oleh Zin. "Emangnya kamu mau dipanggil Yohanie?" tanya Zin, tiba tiba saja nama panggilan seperti itu mucul di benaknya. 

"co-coba, pangil kaya gitu sekali lagi." Yohan mengucapkannya dengan malu malu, jujur saja ia langsung menyukainya. Zin langsung saja tertawa lepas, dan lalu menghela nafas. "Yohanie, yohanie, yohanie." bisiknya kecil dengan senyum yang sangat manis. Alhasil jantung milik Yohan langsung saja berdetak tak karuan, pipinya bersemu merah merasakan deru nafas milik Zin pada telinganya. 

Merasa bosan dengan dirinya yang sedari tadi memegang ponselnya, pada akhirnya Zin meletakkan ponselnya diatas meja samping. Pandangannya langsung saja terfokus pada kedua manik hitam milik Yohannya. tidak ada percakapan yang tertera, suasana itu hanya diisi oleh keheningan yang terbilang cukup canggung. 

"Coba cium aku, Zin." ucap Yohan secara tiba tiba, dan menunjukkan pipinya. Tidak bisa menolak, tentunya Zin langsung saja bergerak mendekat, perlahan lahan benda kenyal itu berhasil menyentuh kulit putih milik Yohan. 'cup.' sekilas, namun taapa apapun ciumannya jikalau itu berasal dari bibir manis milik Zin, Yohan pasti akan menerimanya. 

Tangan Yohan bergerak mengelus pipi halus milik Zin, ia menarik dagu milik sang surai gelam untuk lebih mendekat padanya. Sampai sampai kedua manusia itu saling merasakan deru nafas milik sesama, pada saat itu juga dua benda kenyal itu saling bersatu. 

Satu tangannya masih menangkup pipi milik Zin, dan satu tangannya lagi malah bergerak meraih pinggang milik Zin untuk mendekat lebih dekat padanya. 

Dua bibir yang saling beradu, dengan Yohan sebagai pemimpinnya. Tanpa memberi kode, Zin langsung saja membuka mulutnya, dan membiarkan lidah itu masuk dan mengabsen seisi dalam mulutnya. Sampai dua lidah itu bertemu, barulah Zin merasakan dadanya sedikit sesak. Rasanya seperti lidahnya yang sedang beradu dengan milik Yohan, dan milik Yohan itu bergerak dengan lincahnya, mengalahkan dirinya yang terlihat hanya bisa pasrah dan membiarkan permainan itu dikendalikan oleh Yohan.

Tanpa sadar kini Zin sudah ada diatas Yohan saja. Dengan duduk diatas pangkuannya, dan melingkarkan kedua tangannya pada leher jenjang milik Yohan. Permainan antarbibit sampai saat ini masih berlangsung. Zin sudah beberapa kali memukul dada bidang Yohan untuk berhenti. Rasanya sesak, tapi dirinya masih bisa bernafas. Mungkin ini sudah lima menit mereka melakukannya, dan pada menit kedua berlalu akhirnya Yohan melepaskan permainan panas kecil mereka. Oh ayolah ini baru sebuah ciuman, belum lagi melakukan 'itu' Zin kini sudah terlihat lemas saja. 

Dada yang kembang kepis, dengan rakusnya menghirup udara juga mengeluarkannya. "Baru segini loh, sayang." ucap Yohan meremehkan Zin yang sudah terlihat kecapean ditemani oleh pipinya yang sudah memerah total. Tiada respon dari sang surai gelam, sepertinya dirinya sudah terbawa arus permainan ini dan-











Sampai sini saja dulu, teruntuk halaman selanjutnya masih menjadi suatu hal yang tak kian selesai memuat:,).


(maksudnya masih mikir mikir, mau adegan au au au bakal gimana)

atau adegan seperti itu dibatalin saja? ehehe.

Oh ya, selain itu maaf buat yang sudah menunggu lama sama cerita ini. Saya sempat lupa sama aplikasi ini. 


Terimakasih telah menarik lembar demi lembar dari cerita ini, saya harap anda menikmatinya. Dan mohon maaf juga, jika ada kesalahan atau hal yang kurang bisa dimengerti di cerita ini. 

-seinley.










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗙𝗢𝗥𝗖𝗘𝗗 𝗠𝗔𝗥𝗥𝗜𝗔𝗚𝗘. Yohan X ZinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang