Kejutan 2

296 46 2
                                    

Badan itu seketika terhuyung lemah,seseorang di sampingnya seketika menahan berat yang akan terjatuh ke lantai. Rasa kaget akan pernyataan dari kekasih Krist itu menampar telak ulu hati New. Seketika ia berdiri,namun detik itu juga ia mulai tak sadarkan diri.

"New.."

"Thi,,,bangun Thi...hikz...Thi."

"Kit kita bawa New ke rumah sakit."

Tanpa babibu,,Krist dan Singto membopong New menuju mobil Krist yang terparkir di depan pintu.

"Biar Phi yang nyetir Kit,kamu jaga New di belakang,"Sedetik Krist menatap tajam,namun ia tetap memberikan kunci mobilnya pada Singto. Biar urusan yang tadi tertunda,ia selesaikan setelah mengantar New.

Dalam perjalanan,air mata Krist tak berhenti mengalir. Dadanya ikut nyeri dengan apa yang ia dengar.

"Phi minta maaf,Kit,"lirih Singto di balik kemudi.  "Sungguh Phi nggak bermaksud membuatmu dan New berpisah. Maaf Phi berlaku bodoh seakan tak tahu apa-apa."

"Aku sedang tak ingin mendengar apapun alasanmu,cukup fokus saja menyetir,"nada Krist berbeda. Bukan nada manja yang biasa Singto dengar,Bukan nada sopan yang kerap Krist perlihatkan.

"Bahkan kalau di suruh memilih,aku tetap lebih memilih New di banding kamu."

Deg

Pernyataan Krist membuat hati Singto teriris,sangat sakit. Singto sadar,,ia telah mengubah Kitty nya menjadi macan yang menakutkan.

Akhirnya Singto memilih diam. 

Sampai tiba di rumah sakit,mereka segera memanggil petugas agar di bawakan brankar.

🏥

Keduanya duduk agak berjauhan saat New di periksa di dalam. Masih hening sampai Krist membuka suara.

"Lalu,,dimana ia di makamkan?"

Setitik airmata jatuh membasahi pipi Krist,jika ia saja merasakan sakit. Bagaimana dengan New?

Krist tak menyangka saat kebahagiaan New datang,tapi malah di renggut pergi dengan paksa tanpa pamit secepat ini.

"Jerman. Empat  hari yang lalu,"Singto menarik nafas panjang,ia masih tertunduk tak berani menatap Krist.  "Tak ada yang kuasa menyampaikan ini pada New,termasuk aku,paman,bibi dan juga Gun. Maafkan keluarga kami."

"Berarti saat kamu bilang ada urusan mendadak?" Singto mengangguk.

"Dan aku baru kembali pagi ini,sebelum kalian datang,"jelas Singto

Pantas saja minggu ini Krist di beri kebebasan oleh Singto.

"Kenapa kalian tega? Kenapa?" Lirih Krist.

Terdengar lirih,namun sebenarnya tercekat. Sakit dari dadanya menyumbat seluruh suara dan pernapasannya.

"Maaf,"sekali lagi lirih yang lebih tua

Cklek

Pintu terbuka menampilkan dokter yang memeriksa New.

"Dokter Tae,,gimana keadaan New?"

Singto dan Krist berdiri.

"Dia udah sadar cuma......"

"Apa dok?"-Krist

"Dia seperti kehilangan nyawanya,terjadi karena saking shock-nya. Ia hanya menatap lurus langit-langit tanpa berucap. Kalian boleh masuk ke dalam untuk melihatnya. Aku pamit dulu,"ucap dokter Tae sembari pergi.

Rumah sakit ini adalah milik keluarga Singto,jadi semua sudah mengenal Singto maupun Krist kekaaihnya.

"Kit,,,"

If U Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang