Akhir

342 39 14
                                    

JERMAN

Nisan bertuliskan nama yang terkasih itu kini ada di depannya. Perlahan mendekat,menatap sayu dan mengelus lembut.

"Taw,,aku datang. Maaf terlambat,maaf..."suara itu begitu lirih

Sudah tak ada tangisan,,namun jiwanya kosong. Airmata itu sudah tak mampu keluar. Dadanya terasa nyeri,namun sekuat mungkin ia tahan.

Ia ingin memaki,namun memaki siapa.

Ia hanya perlu belajar ikhlas.

Ia tak mau menyalahkan siapapun disini.

Keputusan mereka untuk bungkam adalah permohonan kekasihnya,,bagaimana bisa New menyalahkan mereka yang begitu menyayangi dan menghargai permohonan Tawan pada keluarganya.

"New sayang,,maafkan mommy,"sebuah pelukan hangat dari wanita paruh baya yang sudah ia anggap ibunya sendiri itu menguatkannya.

"Mommy nggak salah,Taw tak ingin New tau kan?"

"Iya,,,bahkan kami sudah berusaha membujuknya."

New menggenggam tangan mommy Tay,"New udah ikhlas Mom. Tapi kenapa Tawan harus di makamkan disini? Ini jauh dari New."

Tanpa terasa akhirnya setitik airmata jatuh.

"Ini juga permintaannya sayang. Mommy tak kuasa menolak..hikz,"

"Haahhh......"helaan nafas New tumpahkan

"Kamu udah bahagia kan disana?"gumamnya pada batu nisan itu

Semua yang ada disana saling memandang. Hingga rintik hujan perlahan jatuh.

"Sayang,pulang yuk,"ajak mommy Tay

"New,,masih pengen disini mom. Kenapa hujan nggak mau berkompromi sih sama New? New kan kangen Tawan,"

"Nanti kamu sakit nak,"

"Nggak akan..New kuat. Mommy sama yang lain pulang aja dulu."

"Thi,,pulang ya.. Nanti lo sakit,"bujuk Krist

Krist tau New nggak akan sakit hanya karena hujan,tapi kondisi tubuh dan mentalnya sedang tak baik-baik saja. Pasti New akan ambruk setelah ini.

"Gue mau disini dulu Per. Lo tau kan gue nggak mungkin sakit cuma gegara hujan?"ucapnya sedikit meninggi

"Iya gue tau. Tapi untuk saat ini,jangan hujan-hujanan,"Krist masih membujuk lembut

"Nggak mau Per,Tawan disini sendirian,"lirihnya

"Nggak Thi,Tawan disini sama malaikat baik hati."

"Nggak mau pokoknya gue mau disini."New tetap tidak mau berdiri.

Singto datang membawa payung yang ia ambil dari mobil menyerahkan kepada masing-masing di antara mereka.

"Ma,,mama ke mobil ya,Mama lagi sakit. Biar kak New,Gun yang jaga,"ucap Gun pada mamanya.

Sejenak mommy Tay yang juga mama Gun ragu,namun ia mengangguk pelan setelah Krist juga mengangguk. Mommy Tay tau,disini hanya Krist yang mampu menguatkan New. Di belakang Krist sudah ada Singto yang memayungi mereka.

"Taw,,tau nggak? Aku udah kerja lho.. Pengennya aku kerja bareng kamu,tapi kamu pergi. Ninggalin aku tanpa pamit,,"racau New

Derai hujan makin deras,langit pun semakin menghitam. Keempat pemuda itu masih berada disana,hingga salah satunya jatuh pingsan.

"Thi.."

"New."

"Kak New."

Ketiganya panik. Ketiganya langsung membopong New ke mobil.

If U Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang