Holiday🏖️

215 27 10
                                    

"Joohyun."

"Ada apa?"

"Kau tidak akan pergi dariku kan?"

Alis Irene mengerut mendengar pertanyaan dari suaminya.

"Kenapa pertanyaanmu seperti itu? Apa terjadi sesuatu padamu?"

Seulgi malah semakin memeluk Irene dan memilih mendengarkan detakan jantung istrinya, keduanya masih berada dibawah hangatnya selimut, mereka tidak melakukan apapun selain tidur sembari berpelukan di pagi hari.

"Kau tidak pergi bekerja, bear?" Tanyanya sambil mengusap lembut rambut hitam suaminya.

"Tidak. Hari ini aku ingin seharian penuh denganmu, aku merindukanmu."

"Sebenarnya kau ini kenapa hm? Dari tadi pembahasanmu agak aneh."

"Baechu, apa aku pantas disebut suami?"

"Lalu? Apa kau ingin disebut istri, begitu?" Gurau Irene sembari terkekeh geli.

"Tidak begitu Joohyun, maksudku emm... Apa menurutmu aku ini pantas menjadi suami?"

Usapan Irene di kepala Seulgi berhenti dan keduanya saling menatap.

"Menurutku ya? Hmm... Bagaimana ya cara menjelaskannya."

"Ayolah Joohyun jangan membuatku tidak tenang begini."

"Tentu saja kau ini layak disebut suami, bahkan nyaris sempurna karena telah membuatku bahagia dan kini giliran kita berdua harus menyiapkan diri merawat anak kita nantinya."

Seulgi kembali tertunduk, tangannya mengusap perut rata Irene dan masih saja mendengar debaran jantung Irene.

"Kau tidak ragu padaku tapi aku malah ragu pada diriku sendiri, jika saja aku tidak bertemu denganmu saat itu mungkin aku hanyalah seorang pecundang yang tidak berguna."

"Bear, bangun." Pinta Irene, Seulgi pun menurut dan kini mereka duduk berhadapan dengan kakinya menyilang.

Irene menangkup wajah suaminya lalu memberi kecupan singkat di keningnya.

"Jikalau kita tidak bersama, kau tetaplah Kang Seulgi bukan pecundang atau apapun itu. Dan untuk saat ini sampai nanti, kau adalah suamiku, pelindungku dan bayi besarku."

Senyum Irene merekah lalu menggesek hidungnya ke hidung Seulgi.

"Aku mencintaimu, bear."

Seulgi memeluk erat Irene hanya untuk menutupi kesedihannya.

"Aku juga sangat mencintaimu, baechu."

"Hai, chipmunk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, chipmunk."

"Untuk apa kau datang kesini?"

"Sayang- maksudku Chaeyoung aku kesini untuk bertemu dengan anak kita, Junkyu."

Psycho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang