"Jadi karena hal itu yang selama ini kau sembunyikan?"
"Maaf."
Di dalam kamar tersebut hanya mereka berdua, setelah Irene sadarkan diri, dia meminta yang lain untuk meninggalkannya dengan Seulgi.
"Kumohon jangan meninggalkanku, Hyun."
Irene menarik tangannya dari genggaman Seulgi.
"Kenapa harus disembunyikan, Seul? Apa susahnya bicara jujur padaku? Aku mencoba untuk baik-baik saja tapi yang kau lakukan itu sangat menjijikkan."
Kedua lutut Seulgi telah menyentuh lantai dan berusaha menggenggam kedua tangan Irene.
"Maaf, tolong maafkan aku. Aku benar-benar menyesal telah melakukannya, aku khilaf."
"Kau bahkan menghamilinya dan masih berlindung dibalik kata khilaf? Kau adalah pria terbrengsek, Kang Seulgi."
Derai air matanya kian deras, Seulgi siap menerima segala makian yang Irene lontarkan untuknya namun Seulgi sama sekali tidak siap jika Irene pergi darinya.
"Kumohon maafkan aku, apapun hukumannya... A-aku akan melakukannya, tapi tolong jangan pergi dariku, Joohyun."
"Jauhkan tanganmu dariku, brengsek!'
Gelengan kepala Seulgi membuat Irene makin muak, hingga mendorong Seulgi menjauh darinya.
"Sejak dulu aku curiga padamu, tapi aku tetap menepisnya karena percaya padamu. Tapi apa yang sekarang kau lakukan?! Kau menghancurkan kepercayaanku, Kang Seulgi!!!"
Irene membiarkan tetesan air matanya membasahi pipinya dan menatap nyalang suaminya yang berdiri menundukkan kepalanya.
"Siapa wanita itu?"
Singkat namun mampu membuat telinga Seulgi merasa panas, dia benci menyebutkan nama wanita tersebut namun wanitanya sendirilah yang memintanya menyebutnya.
"..."
"Tidak ingin menjawabnya? Ahh atau mungkin masih ada wanita lain selain dia?"
"Tidak Hyun, aku tidak memiliki wanita manapun selain dirimu."
"Bullshit!!! Simpan saja kata-kata manismu itu, bastard!" Bentak Irene.
Saat Seulgi akan meraih tangannya lagi, Irene langsung menepisnya.
"Don't touch me, jerk!"
"Baechu, ak-"
"Jangan menyebut nama itu lagi dari mulutmu!" Teriaknya lalu menampar kuat pipi Seulgi. "Kau tidak berhak lagi menyebut nama itu."
Dengan menarik nafas panjang kemudian menyeka kasar jejak air matanya, Irene menatap tajam suaminya.
"Katakan wanita mana yang kau hamili?"
"Joohyun, aku juga-"
Lagi-lagi Irene melayangkan tamparan keras di pipi suaminya.
"AKU TIDAK BUTUH PEMBELAANMU, SIALAN! AKU HANYA INGIN TAHU SIAPA WANITA ITU!!!"
Tubuh Irene nyaris menyentuh lantai dan hampir kehilangan kesadarannya, tentu hal tersebut membuat Seulgi panik. Seulgi membiarkan Irene memukul dirinya, sementara dia berusaha memeluk istrinya.
"Kau sangat jahat bear! Aku benci padamu, aku selalu mempercayaimu tapi kau telah menghancurkan kepercayaanku begitu saja." Lirihnya dan masih memukul pelan dada bidang Seulgi yang sedang memeluknya.
"Hukum aku seberat-beratnya Joohyun, tapi tetaplah memikirkan keselamatan anak kita."
"Seulgi."
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho
RandomTerinspirasi dari lagu Psycho-Red Velvet. Toxic relationship. Ver. Gender-Bender