"Santai Kang Seulgi, ini kesembilan kalinya kau menghela nafas."
"Siapa yang tidak gugup Seungwan, sebentar lagi pria ceroboh ini akan mempersunting seorang wanita yang menjadi rebutan para pria. Kau khawatir Irene akan berubah pikiran?"
"Diamlah Manoban! Ah sial, kenapa rasa gugup ini semakin menjadi-jadi."
"Hei!" Tegur Wendy karena Seulgi mengacak tatanan rambutnya yang sudah Wendy rapikan. "Susah payah aku membuatnya! Jauhkan tanganmu, lagipula beberapa menit lagi kau akan menjadikan Irene sebagai nyonya Kang jadi untuk apa juga Irene berubah pikiran?"
"Tapi aku dengar-dengar jika Jisoo kakaknya Jennie sangat terobsesi pada Irene sampai-sampai menyewa mata-mata untuk memata-matai Irene." Ucap Lalisa Manoban yang merupakan suami Jennie.
Seulgi bangun dari duduknya lalu menghampiri Lisa yang sedang asik memakan apel.
"Darimana kau tahu?"
"Jennie yang mengatakannya padaku, dia ingin memberitahumu tapi dia takut kau akan membencinya dan tidak mengizinkannya bertemu lagi dengan Irene."
Pintu tiba-tiba terbuka membuat ketiga pria didalamnya melihat siapa pelakunya.
"Mr.Kang sudah saatnya anda ke altar." Pelayan pun pergi.
Wendy menepuk bahu Seulgi.
"Good luck."
"Semangat Kang Seulgi, aku dan Wendy akan duduk paling depan melihatmu mengucapkan janji suci."
Sedari tadi Seulgi dibuat terperangah melihat paras cantik wanita dihadapannya yang sebentar lagi akan menjadi istrinya, setelah pendeta mengatakan mereka resmi berstatus suami istri keduanya pun saling berciuman membuat riuh tepuk tangan serta sorakan para tamu undangan.
One month later
Melihat istrinya berada di balkon kamar hotel, Seulgi bangun dari kasur untuk menghampiri istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho
AcakTerinspirasi dari lagu Psycho-Red Velvet. Toxic relationship. Ver. Gender-Bender