Sojung sudah lama meragukan keberadaan karma sejak ia tidak lagi percaya adanya keadilan di muka bumi. Namun, kesulitan-kesulitan yang didapatkannya akhir-akhir ini memaksanya untuk berpikir ulang. Entah bagaimana cara kerjanya—ini sungguh misterius, barangkali inilah yang memang orang-orang sebut sebagai karma—tetapi sejak ia banyak melemparkan harapan buruk untuk Kapten Seokjin, Sojung malah jadi harus lebih banyak lagi berurusan dengan lelaki itu. Ya, sekembalinya Kapten Seokjin dari recurrent, medan di antara mereka serta merta telah berubah. Meskipun tidak secara intens, tetapi Sojung akan punya jadwal terbang dalam satu atau dua bulan sekali dengan lelaki itu.
Di tengah jadwal kerjanya yang gila, Sojung sesungguhnya hanya mengharapkan sedikit saja ketenangan, tetapi hal itu tampaknya telah menjadi sesuatu yang mahal dan sulit untuk didapatnya sejak ia harus lebih banyak terbang di penerbangan panjang yang kadang melanggar batas waktu biologis manusia dengan membawa segala gosip—yang semakin berkembang antara ia dan Kapten Seokjin—di pundaknya, juga para penumpang manja yang kerap merasa diri mereka superior. Belum lagi tatapan-tatapan iri dan penuh dendam yang dilayangkan oleh rekan-rekan sesama FA yang membuatnya gerah. Yang lebih malang dari semua hal buruk di atas adalah ketika ia harus terbang dengan tidak memiliki rekan atau para Purser bijaksana—yang bisa membedakan antara pekerjaan dan ranah pribadi—dan ia kenal baik seperti Lidya Barney atau Annie Marie, dan hal itu sayangnya lebih sering terjadi ketimbang tidak. Setidaknya akan ada drama atau kesalahpahaman kalau hal itu terjadi, seperti...
"Sojung Kim."
"Ya."
Sojung berbalik dan menemukan sosok Margareth Liu yang berderap pelan, mencoba menghampirinya lalu menariknya agak mundur. "Aku sempat lupa untuk memanaskan makanan pesanan penumpang di kursi depan." Margareth berkata langsung. "Katakan apa pun pada penumpang itu untuk mengulur waktu sementara makanan yang dipesannya selesai aku panaskan."
Sojung mengangguk menyanggupi. Ia kembali ke penumpang yang sempat ditinggalkannya sekaligus penumpang yang dimaksud Margareth lalu mengumbar senyum professional yang telah ia latih.
"Anda punya permintaan lain? Atau Anda ingin saya menuangkan anggur, Sir?" tanya Sojung.
Si penumpang tampak tidak menyambut baik tawarannya, dengan wajah yang masam pria akhir lima puluhan itu membalasnya. "Berikan makan siangku sekarang juga, aku sudah mulai lapar. Penumpang lain sudah hampir menghabiskan jatah mereka sementara aku dibiarkan dengan segelas air mineral."
Dengan tanpa kehilangan ketenangan Sojung menjawab, tetapi pria tua yang tengah kelaparan itu berhasil menyelanya dengan cepat saat ia baru menyebutkan kata pertamanya.
"Tidak perlu menjelaskan, cukup beritahu aku dimana penanggung jawab bagian makanan? Aku tahu kalian lupa memanaskan makanan pesananku."
"Tapi, Sir...."
"Kubilang beritahu aku!"
Suara si pria yang sejak awal tidak bersahabat semakin menarik perhatian para penumpang dan awak kabin. Dengan segala perasaan yang coba ditekan ke titik nol, Sojung mencoba mencari sosok Margareth. Ia menunduk sedikit lalu mengatakan, "Mohon tunggu sebentar, saya akan coba cek pesanan Anda di bagian galey." sebelum meninggalkan si pria tua berkebangsaan India. Tidak perlu menunggu lama, Sojung akhirnya menemukan Margareth yang sedang berkacang pinggang sambil menatapnya penuh kemarahan.
"Kau pasti sengaja memberitahu penumpang itu kalau aku lupa memanaskan makanannya," tuduh gadis itu.
"Oh, Margareth...."
"Aku tahu, nona robot, kau tidak menginstall program berbohong atau berkilah di dalam dirimu, karena itulah kau sengaja membeberkan hal ini."
"Tidak, aku bahkan hanya sempat berbasa-basi dengan penumpang itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Across The Sky 「 VERY SLOW UPDATE 」
FanfictionCast : - Kim Seok Jin (Jin) - BTS - Kim Sojung (Sowon) - Gfriend Sinopsis : Setelah perjalanan panjang menjelajahi setengah dari belahan bumi dan bergumul dengan beberapa hal; mesin, papan serta tuas pengendali, rute, tol dan lalu li...