Chapter 3

181 32 20
                                    

Sejak di langit kota Rumania, Seokjin tidak pernah mendapat jadwal yang sama lagi dengan gadis itu. Hal ini mungkin karena ia yang lebih banyak mendapat bagian untuk menyusuri tiap jengkal peradaban pulau-pulau Asia, sementara menurut gosip-gosip yang mendadak mulai memenuhi sisa-sisa ruang hidupnya mengatakan bahwa gadis itu harus berpuas dengan laut dan dataran suram benua Eropa sebagai roster-nya.

Kalau Seokjin boleh jujur, sebenarnya selain wajah cantiknya, Kim Sojung tidak banyak meninggalkan kesan apa pun untuknya pada pertemuan mereka yang pertama kali petang itu. Baginya Kim Sojung hanya sebatas deskripsi hidup dari perpaduan kata Bland and Boring.

Tidak, Seokjin tidak menyebutnya seperti itu hanya dengan alasan sakit hati karena gadis itu terus bersikap defensif dan tampak sama sekali tidak tertarik padanya, atau karena bagian dimana gadis itu spontan mendengus dan menatapnya jengkel saat ia dengan sengaja menyentuh jemarinya. Namun, hal ini murni karena gadis itu benar-benar tipe wanita membosankan yang hidup dengan duality kepribadian yang seolah telah disetting dengan sedemikian rupa.

Rincinya seperti ini; dari hasil pengamatan singkat saat ia harus pergi ke Lavatory dan saat mereka sedang dalam van menuju hotel yang telah dipesan perusahaan untuk para kru, Seokjin menyimpulkan bahwa Kim Sojung mungkin adalah flight attendant terbaik dengan tindak-tanduknya yang penuh dengan profesionalitas tinggi di udara. Namun, ketika roda-roda pesawat mulai menapaki daratan dan gadis itu telah menanggalkan seragamnya, sikapnya otomatis berubah. Kim Sojung akan mulai membawa dirinya sebagai sosok penyendiri yang sukar disentuh dan terlampau unik—ini hanya cara lain para cabin crew untuk menyebut gadis itu ‘menyebalkan’—dengan nada bicara yang terdengar dingin serta sorot mata yang terkesan datar dan dangkal yang membuat Jin tidak dapat melihat hal-hal menarik lainnya dari diri gadis itu.

Pendeknya, Kim Sojung adalah robot pramugari dengan kepribadian asli yang suram dan kurang menarik. Ralat, lebih tepatnya benar-benar kurang menarik.

“Siapa yang kurang menarik?”

“Gadis itu.”

“Gadis yang mana?”

“Sojung Kim.”

Suasana di meja mendadak senyap, senda-gurau yang tadi memenuhi mejanya hilang sama sekali. Seokjin lantas menaikkan arah pandangnya dan menatap teman-temannya yang kini menatapnya dengan tatapan yang berisi berbagai makna.

“Sojung Kim… yang itu?” tanya Nikolai ragu.

Seokjin menaikkan kedua alisnya sambil menatap lelaki bermata biru dengan posisi ko-pilot itu.

“Si robot pramugari itu?” sambar Andrew Lim tiba-tiba.

Uhm, yeah,” balas Seokjin seadanya.

“Kapten, kenapa kau malah memikirkan gadis itu? Padahal aku ada di sini!” Erika Maxwell, si pramugari dengan 2 rating* langsung merengek protes padanya.

“Kenapa tiba-tiba kau memikirkan gadis itu, Kapten?” Shintarou Kageyama, rekan sesama pilotnya juga ikut memberinya pertanyaan.

“Apa dia ada di sini?” Si pramugara, Steve, berkata sambil melihat berkeliling ke sekitar pub.

“Cih, kenapa tiba-tiba kau menyebutkan namanya sih? Merusak moodku saja,” tambah Andrew Lim dengan nada luar biasa jengkel.

Seokjin hanya menyeringai lalu menenggak Smirnoffnya perlahan. Perkataan Andrew adalah yang paling menarik perhatiannya dari semua tanggapan teman-temannya.

“Ayolah, Andrew, jangan bertingkah seperti lelaki yang putus asa. Perasaan seseorang itu tidak bisa dipaksakan, dia tidak tertarik padamu, mau bagaimana lagi?” kata Seokjin sarat dengan nada ejekan.

Across The Sky 「 VERY SLOW UPDATE 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang