Chapter 20

153 27 13
                                    

"Kau kenapa, Nak?" Marius Roux bertanya.

"Ah, tidak apa-apa, Mr. Roux"

"Lalu apa ada yang salah dengan makanannya, Sojung?" Lee Haeri menyambung.

"Tidak, Mrs. Lee. Makanan yang anda pesankan sangat lezat."

"Lalu, kenapa kau dari tadi diam saja, Olivia?" Tidak ingin ketinggalan Erod Roux segera ikut memberikan pertanyaan. Sedetik kemudian, kakek tua itu membelalak dan lanjut bicara sambil menggebrak meja. "Oh, aku tahu," ujarnya menyeru.

Gebrakan meja yang spontan dilakukan Erod Roux itu kemudian mengundang gerutuan dari semua anggota keluarga Roux, termasuk cucunya. Seokjin yang sedari tadi tidak begitu mengikuti pembicaraan di atas meja menyempatkan diri menatap nanar sepotong kecil daging yang terjatuh dari garpu dan batal masuk ke dalam mulutnya sebelum menatap kakeknya sebal.

"Suasana hati Olivia-ku yang manis tampak tidak nyaman pasti karena Gene," tuduh Erod Roux langsung.

"Apa sih?" Seokjin segera menyergah tak terima. "Kenapa pula aku yang disalahkan?"

"Itu karena kau menggoda ibumu di depan Olivia tadi, dia kan jadi salah paham. Belum lagi kau juga sempat mempermalukannya, jadi pasti dia tidak nyaman sekarang."

Seokjin menatap kakeknya nyalang. "Pai, kau itu sekutuku atau bukan, sih? Kenapa kau membelanya?" tanyanya.

"Aku sekutumu, tapi aku lebih sayang pada Olivia." Erod Roux membalas santai. "Sana, minta maaf lagi pada Olivia."

Seokjin memutar bola matanya malas dan meletakkan alat-alat makannya. Meskipun agak jengkel dengan perlakuan kakeknya malam ini, tak urung ia tetap mengikuti perintah kakeknya itu. Seokjin segera menggeser kursinya agar lebih dekat pada sosok Kim Sojung, tidak lupa juga menggeser kursi milik gadis itu hingga membuat mereka berhadap-hadapan dalam jarak aman lalu memasang raut wajah semanis mungkin dan mulai mengatakan kalimat asal yang secara ajaib mendadak muncul di kepalanya.

"Kau pasti sangat mencintaiku ya sampai-sampai kau masih marah hanya karena cemburu melihatku menggoda Lee Haeri-ssi," ucap Seokjin.

"Berhentilah marah, okay?" Seokjin pura-pura membujuk. "Aku tidak akan berpaling darimu, kok. Cintaku lebih besar dari rasa cintamu padaku. Meskipun Lee Haeri lebih cantik darimu sekalipun, aku tidak akan mau bersamanya."

Seokjin nyaris tertawa saat mendapati raut wajah Kim Sojung yang tampak seperti sedang menahan mual. Dari suara napasnya yang berat dan rahangnya yang mengeras, Seokjin yakin Kim Sojung sedang menahan kekesalannya karena satu 'alien' sudah mulai mengganggunya. Seokjin bisa saja lanjut menggoda dan membuat gadis itu semakin marah, tetapi ia sedang tidak ingin melakukan. Ia cukup mengerti untuk tidak mengacaukan acara malam ini. Apalagi ini pertemuan perdananya dengan Ibunya setelah sekian lama ia absen dari agenda makan malam rutin keluarga Roux ini. Dengan kesadaran itulah, akhirnya Seokjin memilih mundur perlahan dan kembali menarik kursinya ke tempat semula.

"Dia terlalu mencintaiku, Pai. Biarkan saja, kami bisa mengurusnya nanti."

Ibunya mendadak mendecih keras dan memasang wajah meremehkan saat Seokjin menatapnya.

"Memangnya kau yakin gadis itu mencintaimu?" tanya Ibunya sarkastik.

"Ya." Seokjin menjawab tanpa banyak berpikir.

"Benarkah?"

"Memangnya kenapa, Lee Haeri-ssi?"

"Tidak apa-apa, tapi menurutku daripada menyukaimu, gadis itu malah terlihat seperti sebal padamu." Ibunya lalu menatapnya serius dengan tatapan menilai. "Kapan sih kau akan sadar kalau tidak semua wanita itu akan menyukaimu? Aku saja sebal padamu."

Across The Sky 「 VERY SLOW UPDATE 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang