Chapter 38

104 20 9
                                    

"Karena kau sudah mendapatkan pasta yang kau inginkan, kurasa kondisi perutmu juga sudah kondusif. Apa kau ingin pulang sekarang?"

Kim Sojung menghiraukan pertanyaannya dan melirik sekitar tanpa fokus, kedua pipinya dengan segera menggembung sementara bibirnya yang, entah mengapa setelah diterpa dua porsi makanan berminyak masih saja tampak merah, mengerucut.

Tingkahnya saat berpikir lucu juga, pikir Seokjin dalam hati.

"Gene Roux," panggil gadis itu tiba-tiba. Perasaannya saja atau nada gadis itu kali ini terdengar agak khawatir dan sungkan.

"Hmm?" Seokjin akhirnya balas menyahut dengan gumaman singkat.

"Tadi kau bilang kau senang kalau aku tahu cara menikmati makanan, kan?"

Seokjin mengernyit, tidak mengerti kemana arah pembicaraan akan dibawa. "Ya, lalu?" tanya singkat.

"Kau tetap tidak akan mengataiku rakus kan, kalau aku memintamu mengantarkanku ke cafe lagi sekarang?" Suara gadis itu agak tenggelam dan terdengar semakin pelan di akhir kalimat.

Seokjin menahan diri untuk tertawa, khawatir kalau gadis itu menyalah pahaminya lagi. Dan sebagai gantinya ia berdeham dan menyahut dengan secuek yang ia bisa. "Tentu saja tidak. Memangnya kau mau kemana?"

"Oliver."

"Oliver?"

"Aku sedang ingin makan Eclair, dan Eclair terbaik ada di sana."

"Tidak masalah mengantarmu kemana pun, tapi kau yakin kita harus pergi ke sana? Kau tadi bilang Oliver, kan?

"Memangnya kenapa?"

"Di waktu seperti ini, kurasa mereka sudah menutup cafenya."

"Tenang saja, aku punya jalur khusus di sana."

"Jalur khusus?"

"Maksudnya aku mengenal secara pribadi pemilik Olivier. Kau ingat Møtet? Nah, kalau Møtet dikelola oleh Dominique, Oliver ini dikelola oleh orangtuanya. Mrs. Baker tidak akan pernah keberatan membuatkan Eclair untukku."

"Kau yakin ini tidak akan merepotkan mereka?"

"Tidak kok, aku sudah memberi tahu mereka lewat pesan kalau aku akan berkunjung. Dan Mrs. Baker tidak keberatan, malah dia bilang akan segera menyiapkan adonan Eclair."

"Baiklah, ayo pergi."

Seokjin tidak bisa menahan dengusan geli melihat gadis itu yang berjalan sambil melompat kegirangan. Yeah, siapa pun akan senang kalau berhubungan dengan makanan. Kakeknya yang sudah tua juga selalu bertingkah kekanakan kalau dihadapkan dengan nachos.

Perjalan ke Oliver agak memakan waktu karena letaknya dekat bandara, si Kim Sojung beberapa kali bahkan tertangkap oleh Seokjin nyaris tertidur sebelum akhirnya benar-benar tertidur dengan lelap. Seokjin menggeleng sambil tersenyum. Seporsi steik dan dua porsi pasta—ya, dua, karena porsi pasta selalu dihidangkan sedikit, akhirnya gadis itu memutuskan memesan dua porsi—sudah pasti membuat gadis itu mengantuk. Sekarang ini gadis itu seperti tidak khawatir pada Seokjin yang bisa saja memanfaatkan situasi.

"Gadis bodoh," ujar Seokjin geli sambil menatap wajah tertidur gadis itu.

Mobilnya berhenti dengan mulus di depan Oliver, sementara si Kim Sojung masih terlelap. Setelah berpikir sebentar, Seokjin memutuskan untuk menunggu gadis itu bangun sampai seorang pria tua keluar dari bangunan Oliver dan mengamati mobilnya dengan curiga. Seokjin akhirnya keluar dari mobil dan berkenalan dengan pria yang memang sudah ia duga adalah pemilik Oliver.

"Soju... eum, Olivia memintaku mengantarnya kemari, Sir. Tapi dia tertidur dalam perjalanan dan aku tidak tega membangunkannya."

"Astaga anak ini." Mr. Baker menggeleng tak habis pikir, lalu mengajak Seokjin kembali ke mobil dan membangunkan gadis itu tanpa ragu.

Across The Sky 「 VERY SLOW UPDATE 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang