Chapter 31

81 17 2
                                    

Mimpi buruk yang kini menjelma menjadi makan malam bersama para kru diperkirakan berlangsung setidaknya selama satu jam ke depan, dan Sojung—yang masih setengah hati ikut serta dalam acara makan malam—telah sejak dua jam yang lalu menyusun rencana; mempersiapkan diri untuk menjaga mulut dan sikapnya untuk menghadapi orang-orang yang paling dihindarinya. Semuanya berjalan sesuai keinginannya dalam sepuluh menit pertama sampai sosok Raymond Scott mendadak muncul mendekati meja mereka untuk menyapanya.

Seperti hal yang mutlak terjadi saat Raymond Scott muncul di sekitarnya, Sojung spontan tersenyum sumringah dan menganggapnya sebagai keajaiban yang datang dalam seratus tahun sekali. Kemudian tanpa membuang waktu, dengan dalih ingin melepas rindu dan mengobrol bersama teman yang telah lama tidak ditemui, Sojung langsung menyingkir dari meja untuk mengekori Raymond yang saat itu sedang makan malam bersama asistennya.

"Jangan terlalu lama meninggalkan mejamu, Liv. Itu tidak sopan, rekanmu tidak akan suka. Kembalilah sekarang juga," ujar Raymond menasehati.

Sojung cemberut. "Biarkan saja, aku tidak nyaman duduk bersama mereka. Kau juga tahu itu, kan?"

"Tapi kau setuju pergi bersama mereka, artinya kau wajib berkompromi dengan rasa tidak nyamanmu itu."

Sojung berdecak kesal. "Ayolah, Ray, jangan membosankan begitu. Aku hanya sedang... euhm, semacam mencari angin segar sebelum kembali menghadapi setumpuk manusia bermasalah," balas Sojung, ia lalu menoleh dan melirik ke arah asisten Raymond dan lanjut bicara. "Lagipula kau juga hanya pergi bersama asistenmu. Kurasa dia juga merasa tidak keberatan. Justru kalau kau hanya berdua bersama asistenmu, orang-orang akan berpikir aneh dan asistenmu akan merasa tidak nyaman. Benar begitu kan, Alex?"

Alex tersenyum geli. "Mungkin, Miss. Kim," jawabnya.

"Apanya yang mungkin?" Sojung membulatkan matanya. "Memangnya kau suka orang lain berpikir buruk pada kalian?"

"Tidak masalah." Alex membalas enteng. "Sebenarnya Mr. Scott itu tampak seksi dan hot, Miss. Kim, aku juga manusia biasa yang kadang-kadang tidak bisa menahan diri untuk memperhatikannya."

"Kau menyukai Raymond?" Sojung melotot terkejut. "Kuperingatkan, jangan berani-beraninya mencari kesempatan pada Raymond," lanjutnya dengan nada pura-pura marah yang mengundang tawa Alex.

"Kau harus memecat Alex, Ray! Dia punya maksud lain bekerja denganmu," rengek Sojung lagi sambil memeluk dan bersandar pada lengan Raymond.

"Kau bicara apa, sih?" tanya Raymond santai lalu melepas pelukan Sojung dan meraih kepala gadis itu dengan kedua tangan lalu mengguncangnya gemas penuh dengan gerakan main-main. "Ada apa dengan kepalamu hari ini? Kenapa pikiranmu dan ucapan yang kau keluarkan seperti tidak disensor?"

Sojung tertawa geli. "Bukan otakku yang bermasalah, tapi kau yang tidak asik untuk diajak bercanda," kilahnya, "Sedari tadi yang kau lakukan hanya menyuruhku untuk kembali. Kau tampak tidak suka aku bergabung di sini."

"Yeah, untuk saat ini kuakui kalau aku tidak suka kau bergabung bersama kami," tutur Raymond santai.

"Kenapa?" Sojung bertanya, matanya menyipit menatap penuh curiga pada Raymond. "Apa kau...," Sojung mendekat ke arah Raymond, menyeringai lalu menjulurkan telunjuk dan mencolek dagu lelaki itu. "Apa kau tidak ingin aku mengganggu waktumu berduaan dengan Alex?" lanjut Sojung menggoda.

Raymond menyipitkan mata, melepaskan sebelah tangannya dari kepala Sojung dan menyentil kening gadis itu pelan. "Kau yang tidak pernah mengerti situasi, kalau kau bergabung di sini, aku akan perlu waktu lama untuk menghabiskan makan malamku karena kau suka mengajakku berbicara saat makan. Lagipula apa kau tidak menyadarinya? Aku hanya sedang menyelamatkanmu. Sedari tadi sejak aku menyapa, seseorang dari mejamu menunjukkan gelagat tidak suka padaku." Kemudian Raymond membuat gerakkan memutar ke sekitar seolah sedang mencari seseorang. "Nah, sekarang orang itu sedang cemberut berat, sementara teman-temanmu yang lain sedang menatap aneh ke arah kita."

Across The Sky 「 VERY SLOW UPDATE 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang