Chapter 25

92 21 12
                                    

"Apa lagi sekarang, Mr. Roux? Saya tidak lupa, jadi jangan khawatir. Saya sedang dalam persiapan mengunjungi anda sekarang."

"Jangan, kau tidak perlu melakukannya."

"Maksud anda?"

"Maksudku kau tidak perlu mengunjungiku. Kau bisa melakukannya kapan-kapan," jelas Erod Roux. "Lagipula siapa orang aneh yang memberimu ide mengerikan untuk mengunjungi kakek tua di hari rabu yang cerah ini ketika kau memiliki seorang tunangan tampan yang bisa diajak berkencan," lanjut Erod Roux menyerocos.

"Jadi, maksud anda...."

"Pergilah berkencan dengan Gene."

"Hah?"

"Begini, aku sangat tersinggung saat Gene bilang kalau aku adalah tipe old fashion. Jadi, belakangan aku mulai mencoba melakukan survei dan riset untuk mengikuti perkembangan anak-anak muda jaman sekarang. Kau tahu, aku menemukan sesuatu yang menyenangkan dalam risetku, sesuatu yang jarang dilakukan anak muda di jamanku, tapi sangat trend dilakukan oleh anak muda jaman sekarang. Coba tebak apa itu?" Tanpa menunggu jawaban darinya, Erod Roux lalu melanjutkan dengan penuh semangat, "Benar, sesuai dugaanmu, itu berkencan. Jadi, pergilah berkencan dengan Gene hari ini."

"Sir, saya tidak yakin."

"Apanya yang tidak yakin? Kau tidak sedang salah dengar, Olivia. Aku memang menyuruhmu pergi berkencan dengan Gene."

"Maksud saya bukan itu," bantah Sojung. "Sepertinya saya lebih senang dengan ide mengunjungi kakek tua merepotkan di hari rabu yang cerah daripada berkencan."

"Jangan begitu, Nak. Kau juga harus... tunggu, siapa yang kau maksud kakek tua merepotkan? Apa itu aku?"

Sojung memaksakan tawa kaku dan memutuskan untuk tidak mengatakan apa pun.

"Aku tidak keberatan kalau kau menganggapku begitu," ujar Erod Roux tiba-tiba yang anehnya malah terdengar sangat antusias. "Karena kau jadi semakin terdengar seperti Gene," lanjutnya. "Kalian sama-sama merasa jengkel padaku. Kalian punya kesamaan, itu artinya kalian jodoh. Begitulah yang dikatakan anak-anak jaman sekarang."

"Anak-anak itu terlalu imajinatif, Mr. Roux." Sojung segera membantah. "Dan saya tidak mengatakan itu anda, jadi kami tidak berjodoh."

Erod Roux terdengar bergumam pelan di balik telepon. "Ya sudah kalau menurutmu begitu, kita masih punya cara lain agar bisa membuat kalian berjodoh. Salah satunya adalah mengirimmu pergi berkencan seperti yang kuminta."

Sojung menggigit bibir lalu menyipitkan matanya. "Mr. Roux," panggilnya pelan.

"Ya?"

"Anda memang sengaja telah merencanakan ini sejak awal dan akan terus memaksa sampai kami pergi berkencan, kan?"

"Yeah, pintar sekali," seru Erod Roux. "Dengan pergi berkencan, kau bisa sekalian menyegarkan pikiran dari pekerjaanmu yang melelahkan itu. Ide kencanku ini benar-benar brilian, kan?"

"Tapi, Sir, kita sudah sepakat dengan rencana mengunjungimu. Saya merasa tidak sopan kalau harus pergi berkencan," ujar Sojung beralasan.

"Seingatku kau tidak pernah setuju, aku yang sudah seenaknya menganggapmu setuju. Tapi karena kau baru saja mengatakan setuju, maka kita bisa mengganti jadwal sebelumnya di lain waktu, kau bisa mengunjungiku kapan-kapan. Jadi, turuti saja, oke? Itu hadiah dariku. Selamat bersenang-senang, Olivia!"

Seperti sudah menjadi kebiasaan, Erod Roux langsung mematikan sambungan teleponnya usai dengan buru-buru mengatakan tempat yang sudah ia siapkan untuk acara kencannya dan meninggalkan Sojung yang kemudian mengentak-entakkan kakinya marah sambil mengutuki kakek tua itu. Erod Roux yang menyebalkan dan suka memaksakan kehendak memang bukan rahasia umum lagi, tetapi Sojung rasa kelakuan kakek tua itu semakin parah saja. Dalam beberapa bulan belakangan, Sojung jadi merasa ia telah berubah menjadi sebuah boneka yang dikendalikan oleh Erod Roux.

Across The Sky 「 VERY SLOW UPDATE 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang