PART 19 - Buku Diary Dina

48 4 13
                                    

Rina berjalan perlahan memasuki kamar Dina. Kamar bernuansa putih hijau dengan beberapa hiasan lampu di dinding membuat kamar ini terkesan cantik. Bau khas Dina yang ternyata menyukai aroma strawberry menyeruak masuk ke hidung Rina.

Rina berbalik badan lalu tersenyum pada Dewi yang sudah memberikan nya izin "terima kasih bu" Dewi mengangguk lantas pergi meninggalkan Rina sendirian di dalam kamar Dina.

Rina mengedarkan pandangannya. Begitu menemukan rak buku yang tersusun rapih di samping tempat tidur, ia pun bergegas menghampiri nya. Mata nya bergulir ke kanan dan ke kiri membaca tulisan nama-nama buku yang terjejer rapih disana.

Merasa tak menemukan sebuah buku yang ia cari membuat Rina menghela nafas lelah. Kakinya melangkah menuju nakas lalu membuka laci nya satu persatu. Saat sedang sibuk menggeledah setiap isi laci. Rina menemukan satu laci yang terkunci rapat, batin nya merasa yakin bahwa buku diary yang ia cari berada disana. Namun Rina tak bisa menemukan keberadaan kunci tersebut padahal dirinya sudah menggeledah seisi kamar Dina yang sangat luas ini.

Merasa lelah, dirinya menjatuhkan tubuhnya diatas kasur Dina yang sangat empuk, merasa frustasi kemana lagi ia akan mencari kunci laci nakas yang ia yakini tersimpan buku diary milik Dina.

Rina merubah posisi nya menjadi duduk saat tangannya tak sengaja menyentuh sesuatu. Kepala nya celingak-celinguk sembari menyibak selimut dikasur Dina. Mata nya berbinar senang begitu menemukan kunci yang ia cari, lantas tanpa pikir panjang ia mulai membuka laci yang terkunci tadi.

Dan yeahh ternyata benar dugaannya.
Hatinya memekik senang karena bisa menemukan buku yang ia cari. Jemari nya terulur mengambil buku diary tersebut lalu meneliti permukaan nya. Buku diary berwarna pink dengan motif bunga disertai gambar beruang putih yang kecil turut menghiasi buku ini.

Rina terkikik geli melihat buku diary milik Dina seperti anak kecil pada umumnya. Langsung saja ia membuka buku tersebut.

Halaman pertama yang ia lihat yaitu sebuah foto berukuran kecil, dimana di dalam foto tersebut terdapat sebuah gambar sepatu high heels terbuat dari kaca bening putih yang bersinar terang dan sangat mengkilap. Terdapat pula beberapa manik hiasan transparan berbentuk bunga dengan rangkaian daun kecil yang terukir indah di sepatu tersebut.

 Terdapat pula beberapa manik hiasan transparan berbentuk bunga dengan rangkaian daun kecil yang terukir indah di sepatu tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik..sangat cantik, itulah kesan pertama Rina melihat sepatu itu, dirinya merasa sepatu tersebut sangat unik dan langka.

Setelah cukup melihat foto sepatu nya, sorot mata nya membaca kata demi kata yang tertulis rapih di buku ini.

"Mama memberikan sepatu ini kepada ku tepat di hari ulang tahun ku yang ke 23 tahun. Sepatu yang dirancang khusus untuk ku oleh desainer sepatu terbaik dan ternama membuat sepatu ini sangat langka bahkan hanya terdapat satu di dunia. Aku sangat menyukai nya.. seperti sepatu kaca pada film Cinderella, kartun kesukaan ku semenjak kecil. Aku memutuskan akan memakai sepatu ini saat di hari spesial, hari ulang tahun pernikahan ku dengan suami ku yang ke 3 tahun"

Sixth Sense (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang