PART 24 - Masa Lalu Dina (2)

29 3 1
                                    

Rina POV

Aku membuka mataku secara perlahan, suara seseorang dari arah belakang membuat ku secara refleks membalikan badanku.

Terlihat Dina sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon. Memakai dress berwarna peach yang di padukan dengan sepatu high heels pemberian dewi, senada dengan warna baju nya membuat ia terlihat sangat cantik.

"Ini aku lagi mau nyoba fitting baju sekarang kok" Ujar Dina pada orang yang ia telpon sembari tersenyum manis, mungkin ia merasa sangat bahagia karena hari ini akan melihat hasil gaun yang ia pesan untuk acara pernikahan nya besok.

Aku mengikuti nya dari belakang seraya celingak-celinguk bingung, tempat ini seperti berada di dalam sebuah mall yang sangat luas dan mewah. Bagaimana tidak? Banyak toko yang menjual koleksi tas dan baju- baju bermerek ratusan juta rupiah terpampang di sekeliling ku.

Dina memasuki salah satu butik lalu menghampiri seorang wanita cantik seusia nya.

"Hai Dina" sapa orang tersebut dengan merentangkan tangan hendak memeluk Dina.

"Haii olive" balas Dina menerima pelukan dari wanita yang ku ketahui bernama Olive.

"Gimana baju gue udah siap?" Olive tersenyum lalu mengangguk, setelahnya ia membawa Dina pergi keruangan khusus mengganti pakaian.

Aku yang merasa bingung hendak kemana pun memutuskan duduk di salah satu sofa saja.

Saat sedang sibuk memandang sekitar, atensi ku teralihkan saat melihat Dina keluar dengan memakai gaun pesta nya.

Tanpa sadar mulut ku menganga lebar melihat gaun yang di kenakan oleh Dina yang terkesan cantik dan elegan.

Dina berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya sembari berputar ke kanan dan ke kiri untuk menilai gaun nya.

"Its so perfect" ucap nya riang. Olive pun ikut tersenyum "yaudah gue bungkus dulu sini baju nya" tangan olive terulur untuk mengajak Dina berganti pakaian kembali namun Dina menolak dengan alasan ia ingin memakai gaun ini dan high heels kesayangannya sampai ke rumah dan menunjukkan nya langsung ke mama nya sebagai simulasi pesta di hari esok.

Olive sendiri pun terserah terhadap keputusan Dina. Kemudian Dina berpamitan pada Olive untuk pulang karena hari sudah menjelang larut malam.

"Gue balik dulu ya udah jam 10 malam nih, thanks baju nya bye" olive melambaikan tangan nya saat Dina pergi keluar dari butik nya.

Segera aku berlari menyusul Dina yang perlahan menjauh.

Sedari tadi aku melihat Dina selalu tersenyum bahagia sembari bersenandung kecil membuat ku ikut pula merasakan kebahagiaan nya. Tak berselang lama, aku melihat Dina mengeluarkan ponsel nya lalu melakukan panggilan video pada Dewi dengan wajah yang berseri-seri.

"Iya ma ini aku udah selesai fitting baju kok, bakalan langsung pulang bareng arion. Nih mau aku samperin ke toko" ujar Dina kepada Dewi lalu setelahnya Dina pun menutup panggilan.

Disisi lain, aku mengernyit merasa familiar akan sesuatu, "ini mall waktu gue sm kak allsya beli es krim" aku menepuk jidat ku tak habis pikir sampai melupakan tempat ini berpikiran ini tempat yang asing.

Sedari tadi yang ku lakukan hanyalah mengikuti Dina kemanapun ia pergi, saat di pertigaan jalan, Dina memilih berbelok ke kiri menuju lorong pintu tangga darurat lalu berbelok kanan, rupanya ia ingin memasuki salah satu toko di mall ini.

Sedikit lagi kami akan memasuki toko tersebut, namun Dina menghentikan langkah kaki nya secara tiba-tiba membuat ku yang berjalan di belakangnya terkesiap kaget, merasa penasaran aku pun melongok ke depan.

Merasa aneh mengapa Dina terlihat seperti sangat terkejut akan sesuatu? Memangnya apa yang ia lihat di balik dinding kaca toko yang akan ia kunjungi ini?

Aku merutuk dalam hati, meratapi nasibku yang mempunyai tubuh pendek sehingga tidak bisa melihat dengan jelas apa yang di lihat oleh Dina dari sana. Tak menyerah dan kehabisan akal, aku pun berjinjit untuk menggapai jendela yang tinggi tersebut.

Pandanganku terhalangi oleh beberapa koleksi tas yang terpajang di toko itu, aku menyipitkan mataku berusaha melihat dengan jelas ke dalam karena pencahayaan yang sangat minim sekali.

Aku membekap mulutku dengan mata membulat sempurna disertai gelengan kepala, Merasa terkejut terhadap apa yang aku lihat disana.



🍁🍁🍁🍁🍁

Hayyie guyss apa kabar? Kalian masih inget cerita ini? Sebelumnya author mau minta maaf karena sempat hiatus lama sekali karena beberapa kendala. Tapiii sekarang author udah mulai nulis lagi hehehe

Terima kasih yang masih setia menunggu cerita ini, jangan lupa votment nya ya see you next part ❤️

Sixth Sense (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang