Dandelions 8

199 21 0
                                    




Happy Reading
.
.
.
.
.






Hana menatap wajah jungkook yang tengah tertidur lelap di atas sofa. Hana tersenyum menatap wajah jungkook. Gadis itu duduk di atas kursi dan mengeluarkan buku gambar nya.

Ia melukis wajah jungkook yang tengah tertidur, sesekali ia mengoreksi beberapa hal dari wajah jungkook.

"Bukan kah dia memiliki wajah yang sempurna". Ucap Nya yang masih terus menggambar.

Sampai tiba-tiba suara petir bahkan turun nya hujan angin yang sangat deras membuat jendela yang tak jauh darinya terbuka lebar. Sarra meninggalkan gambaran nya dan menutup jendela, ia melihat deras nya hujan berserta angin.

Ia langsung menghidupkan penghangat ruangan. Saat ia kembali, ia melihat jungkook sudah terbangun bahkan pria itu tengah melihat gambaran Hana.

Hana buru-buru menghampiri jungkook dan langsung menutup buku gambar nya.

"Waee?, Gambaran mu sangat bagus hm". Ucap jungkook terkekeh dengan suara serak nya.

"Kenapa kau bangun eoh?". Cetus Hana.

"Suara petir nya sangat keras". Ucap Jungkook menatap Hana.

"Kenapa wajah mu merah?". Tanya jungkook beranjak dari duduk menatap wajah Hana lebih dekat.

"Merah?, Ahhh aniya mungkin karena kedinginan". Ucap Hana memegang pipinya.

"Tidak mungkin, pemanas ruangan baru saja kau hidupkan". Ucap Jungkook.

"Aku suka dengan gambaran mu, aku baru mengetahui nya bahwa saat tidur rupanya aku sangat lelap dan tenang. Mungkin itu juga efek karena aku tinggal disini". Ucap Jungkook.

"Apa maksudmu?, Jadi kalau kau di Seoul tidur mu tidak akan tenang dan lelap?". Ucap Hana.

"Mungkin!, Kenapa tidak di lanjutkan hm?". Ucap jungkook menatap wajah Hana yang terlihat gemas saat ini.

"Tidak perlu, aku sudah mengantuk!". Ucap Hana menatap jam sudah pukul 1 pagi.

DUARRRR

Seluruh listrik padam bersamaan dengan suara petir. Hana menatap jungkook dalam keadaan gelap, jungkook terlihat sama sekali tidak takut seperti hari pertama dia menginap disini.

"Aku akan ambil kayu sebentar". Ucap Jungkook langsung pergi ke belakang rumah mengambil beberapa stok kayu bakar.

Jungkook menghidupkan perapian di dalam rumah, hujan sangat deras bahkan baju jungkook sedikit basah terkena hujan. Setelah perapian hidup, ia merasakan hangat dan langsung duduk.

"Baju mu basah". Ucap Hana sambil memberikan minuman cokelat panas kepada Jungkook.

"Gumawoyeo". Ucap jungkook dan langsung meminum cokelat panas nya.

"Ahhh rasanya enak". Ucap Jungkook.

"Ganti baju mu, kau bisa sakit". Ucap Hana menatap baju jungkook.

Jungkook langsung membuka baju nya di samping Hana, Hana spontan melotot saat melihat bentuk tubuh jungkook yang atletis.

"Waeyeo?". Tanya Jungkook.

"Ambil baju mu sana, kenapa kau malah membuka nya disini eoh!". Ucap Hana.

"Ahh aku sebenarnya sangat nyaman jika tidak memakai baju, biarkan aku seperti ini saja ya. Aku tidak akan sakit". Ucap Jungkook.

"Ta-pi tubuh mu-". Hana menatap beberapa roti sobek milik jungkook.

Jungkook melihat tatapan Hana yang tengah menatap tubuhnya.

"Kau menginginkan nya?". Tanya jungkook mengelus beberapa roti sobek nya.

"TIDAK!!!". Bentak Hana dan mengalihkan pandangannya ke arah perapian. Ia mendengar jungkook tengah terkekeh melihat tingkah nya.

"Kau boleh menyentuh nya jika mau". Jungkook sengaja menggoda Hana.

"Aku tidak tertarik!". Ucap Hana.

"Eoh benarkah?, Baiklah aku akan menunggu sampai kau mau". Ucapan jungkook membuat Hana menatap nya sinis.

"Kau gila!".





......






Seoul, South Korea.

"Hyung, bagaimana kabar jungkook Disana?". Ucap Jimin kepada Manager-Sejin.

"Paspor milik jungkook akan selesai 3 Minggu lagi". Jawabnya.

"Bukan kah itu lama Hyung, haruslah kita menyusul nya saja. Atau salah satu dari kita ada yang menemaninya dulu Disana". Ucap Namjoon.

"Itu benar Hyung, aku sangat khawatir keadaan jungkook sendirian Disana". Ucap Seokjin khawatir.

"Kalian tenang saja, adik kalian aman disana". Ucap Manager-Sejin.

"Disana sudah ada yang menemaninya, syukurlah orang itu juga warna negara Korea". Ucap Manager-Sejin.

"Bagaimana Hyung tau?, Apa dia seorang imigran?". Tanya Namjoon.

"Saat aku kembali menghubungi gadis itu, aku meminta nomor tanda pengenal nya saat di Korea. Dia memberikan nya padaku, lalu aku melacak nya. Dia dulu pernah tinggal disini dan sudah pindah 5 tahun yang lalu ke negara Swiss". Ucap Manager-Sejin.

"Ahhhh begitu rupanya, aku jadi sedikit lega mendengarnya". Ucap Seokjin.

"Kenapa Hyung sangat percaya dengan gadis itu?". Tanya Yonggi.

Para member langsung menatap ke arah Yonggi.

"Karena cuma dia satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan jungkook".

"Baiklah, kita berdoa saja agar jungkook di permudah untuk kembali ke Korea. Aku sungguh sangat khawatir padanya, tapi aku percaya jungkook orang yang pemberani". Ucap Namjoon.

"Mungkin saat ini memang waktu nya kita harus istirahat dari penuh nya jadwal". Ucap Taehyung.

Para member memundurkan jadwal mereka sampai jungkook kembali ke Korea. Sampai saat ini hanya Taehyung dan Seokjin yang memiliki jadwal hanya beberapa iklan brand ternama.

Mengenai jadwal BTS, para army hanya perlu menunggu. Bahkan sampai sekarang berita jungkook di Switzerland tidak ada yang mengetahui nya kecuali pihak agensi.








......






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DandelionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang