Dandelions 27

190 17 4
                                    



Happy Reading
.
.
.
.
.
.





"WAHHHH, apa apa an ini!!".

Hana melihat banyak sekali kanvas dan peralatan melukis di ruang tamu apartemen Jungkook.

Saat ia bangun Hana yang akan dapur seketika melihat seluruh peralatan melukis yang sangat banyak.

"Gift untuk kesayangan ku". Ucap Jungkook yang baru muncul dari luar.

Hana sangat excited melihat seluruh hadiah dari Jungkook. Ia melihat satu bersatu kuas yang sangat lengkap.

"Astaga bahkan aku belum pernah mempunyai luas selengkap ini". Hana sangat kagum melihat semua hadiah ini.

"Apa kau senang hm?". Tanya Jungkook langsung memeluk Hana dari belakang.

"Sangat, sungguh aku sangat senang bukan main. Aku sangat menginginkan semua ini". Hana langsung membalikkan tubuhnya menghadap Jungkook.

"Terimakasih Jungkook-ah". Hana langsung memeluk Jungkook sangat erat.

"Aigoooo mana kata-kata sayang nya?".

Cup

Cup

Hana mengecup kedua pipi Jungkook "Terimakasih sayang, i love u".

Cup

Jungkook terkekeh melihat Hana sangat bahagia seperti ini.

"Aku tidak ingin kau bosan selama aku meninggalkan mu di Korea. Tolong isi semua kegiatan ku dengan melukis ya, aku Merindukan lukisan mu". Ucap Jungkook.

Jungkook memeluk erat tubuh Hana, ia sangat berat hati untuk meninggalkan Hana di apartemen selama 1 bulan. Itu waktu yang sangat lama bagi Jungkook.

"Bisa tidak kau tidak perlu bekerja di cafe itu lagi?".

Hana langsung menatap Jungkook, ada tatapan khawatir di mata bulat itu.

"Kenapa?, Aku baik-baik saja bekerja disana". Ucap hana

"Sungguh, aku sangat khawatir. Bagaimana jika terjadi sesuatu Hana, jarak ku sangat jauh. Ahhh atau kau ikut aku saja ke Amerika. Kau bisa mengajukan cuti kan?". Ucap Jungkook.

Hana menangkap wajah Jungkook dan mengelus lembut. "Heii tenang sayang, tidak akan terjadi apapun. Percayalah". Ucap hana.

"Aku tidak tenang". Ucap Jungkook.

"Aku juga meminta jimin-hyung dan V-hyung untuk menjaga mu disini selama aku di Amerika".

"YAAAA!!,  Kenapa harus merepotkan orang lain. Mereka pasti banyak pekerjaan di agensi, aku sungguh akan baik-baik saja eoh. Percaya padaku". Ucap hana.

Jungkook meredahkan tingkat khawatir nya, jika di berkeras argument maka semua nya akan meledak.

"Baiklah, aku percaya padamu". Ucap Jungkook mengusap surai hitam Hana.

"Aku siapkan sarapan dlu ya".

Hana beranjak dan langsung pergi ke dapur meninggalkan Jungkook yang masih terdiam di tempat.

"Bagaimana jika ayah mu melakukan sesuatu lagi Hana?". Ucap Jungkook menatap sedih.



.......



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DandelionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang