[3]Shoyo pt. 2

1.1K 115 25
                                    

"Aaaaaa"

"Hei Tobio ini aku" Ujar orang itu.

Tobio menoleh ke arah sadako. Itu ternyata adalah Kenma, dia dan dua kakaknya sengaja masuk dan menyamar untuk memata-matai keduanya. Benar saja Kenma hampir menembak Shoyo sekali lagi saat si jingga meninggalkan adiknya dengan sengaja.

Tobio berkedip polos melihat hantu di depannya "tuan sadako? "

Kenma tersedak ludahnya saat Tobio tak mengenalinya. Dia melepas wig hitamnya menampilkan rambut ombre ciri khasnya. Tobio membola kaget "astaga tuan sadako punya rambut yang sama seperti Kenma-nii" Lanjutnya menutup mulut.

"A.. Terserah kau saja" Pasrah Kenma. Dia menarik tangan Tobio dan menuntunnya ke pintu keluar. "Ayo ku antar kau keluar"

"Hountou? Arigatou tuan Sadako"

Kenma terkekeh melihat kepolosan adiknya. Tobio memeluk sebelah tangan Kenma saat melihat siluet hantu di kanan kirinya.

"Eh? "

Kenma menutup kedua mata Tobio menggunakan kedua tangannya "tenang saja aku akan menuntun mu. Tutup saja matamu agar kau tidak melihat mereka" Ujar Kenma lembut. Tobio mengangguk dan memejamkan mata membiarkan Kenma menuntunnya.

Kenma menembaki setiap hantu-hantu di sana menggunakan pistol mainan tadi. "Apa masih jauh tuan sadako? " Tanya Tobio mencoba mengintip.

"Aa.. Sebentar lagi"

Sementara itu..

Shoyo terus bersembunyi di balik sumur tempat keluarnya hantu sadako. Dia menunggu sampai Tobio menangis dan memanggil-manggil namanya.

Atsumu dan Tooru berpakaian layaknya psikopat sambil membawa senjata tajam. Mereka mendekat ke arah Shoyo yang masih berjongkok di balik sumur. Atsumu iseng meniup tengkuk Shoyo.

"Brrr.. " Shoyo merasakan hawa dingin di sekitar lehernya. Dia sedikit merinding. "Kenapa Tobio belum juga memanggil namaku ya? " Gumamnya. Atsumu meniupi Shoyo terus menerus.

"Ck, apasih.. "

Dia berbalik.. Dan..

"AAAAAAAAAAAAAA"

Shoyo menjerit histeris saat dua sosok menyeramkan mengayunkan pisau ke arahnya. Pisau itu mengkilat dan mampu membuat lubang tepat di depan selangkangannya. Sialan itu pisau asli.

"Fu fu fu fu! " Tawa Tooru menyeramkan.

Atsumu mengayunkan tongkat bisbol sambil menyeringai ke arah Shoyo. Shoyo bergetar ketakutan "eh.. Apa ini? Ini bohongan kan? " Dia bangkit berdiri dengan kedua kaki gemetaran tak sanggup berlari.

Kedua sosok itu semakin mendekat sedangkan Shoyo terpojok sekarang. Si jingga menoleh kanan kiri minta bantuan, tapi tak ada yang bisa dimintai bantuan.

Lalu kejadian tak terduga tiba-tiba terjadi. Tooru dan Atsumu saling berkelahi di depan Shoyo. Tooru menusuk Atsumu brutal membuat cairan merah itu muncrat kemana-mana.

Shoyo berteriak ketakutan apalagi saat Atsumu tampak melotot ke arahnya. Shoyo menangis sambil mengendap-endap pergi meninggalkan keduanya.

Dia harus minta bantuan, ada psikopat gila disini. Tak sengaja matanya menatap Tooru yang tengah menancapkan pisaunya ke tangan Atsumu membuat dua jari Atsumu terpotong dan terbang mendarat ke arahnya.

"AAAAAKHHH"

Shoyo hampir muntah melihat dua jari di bawah sepatunya. Jantungnya terasa akan copot saat melihat Oikawa berbalik ke arahnya "sekarang giliran mu " Desisnya sadis sambil mendekat ke arah Shoyo.

✔[ Setter SQ ] BrocomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang