03 🌹

748 104 11
                                    

Happy reading 💚💚

Jennie berada di sebuah kamar, nuansa kamar itu berwarna keemasan. Sprei sutera yang lembut berwarna putih terasa begitu nikmat membelai kulitnya, dia mendesah dan menggeliat dalam kepuasan, hadia dari tidurnya yang nyenyak.

Jennie membuka matanya dan merasa bingung, kamar ini bukan kamarnya. Kamar ini begitu indah dengan nuansa putih dan keemasan dan dia sama sekali tidak mengenalnya.

Dia semakin mengernyit ketika lengan kekar yang berat melingkar di pinggangnya.

Lengan seorang lelaki.

Jennie berjingkat hendak duduk, tetapi lengan leleki itu menahannya. Lembut tetepi dominan.
Sedetik Jennie merasa sangat ketakutan, tetapi lengan itu bergerak naik dan jemarinya membelainya dengan lembut, lembut dan menggoda. Salah satu ujung jemari lelaki itu menelusi permukaan lengan Jennie dengan sentuhan seringan bulu, kemudia kepala lelaki itu menunduk dan menghadiahkan sebuah kecupan di pelipis Jennie.

Jennie mengernyit, berusaha melihat wajah lelaki itu, tetapi suasana kamar yang temaram membuat wajahnya samar-samar. Tiba-tiba saja tubuh lelaki itu sudah menindihnya dan kemudian dengan gerakan mulus yang menggoda seolah-olah dia sudah melakukan ratusan kali padanya, lelaki itu meluncukan kejantanannya yang menegang keras dan panas, memasuki diri Jennie.

Jennie terkesiap sekaligus merasakan nikmat yang luar biasa, kenikmatan yang sangat lama dirindukannya, kenikmatan ketika tubuhnya menyatu dengan lelaki itu merasakan sensasi panas yang nikmat menjalari seluruh tubuhnya kakinya dengan reflek melingkari pinggul lelaki itu sekuatnya mendorong lelaki itu membenamkan dirinya semakin dalam ke dalam dirinya.

Lelaki itu mengerang, erangan yang dalam dan parau lalu menggerakan tubuhnya membuat Jennie terkesiap lagi ketika kenikmatan yang dalam itu menghujam tubuhnya, gerakan lelaki itu semakin cepat dan semakin menggoda membuat tubuh Jennie semakin panas dan napasnya terengah.

Ada sesuatu yang akan meledak di dalam tubuhnya, seperti ombak bergulung semakin lama semakin cepat, napas Jennie semakin terengah panas dan gerakan lelaki itu semakin cepat semakin intens dan dalam membawa Jennie semakin cepat menuju pelepasannya.
Jennie mengerang merasakan kenikmatan itu meledak ke dalam tubuhnya jemarinya mencengkram punggung telanjang lelaki itu kuat-kuat, punggung basah lelaki itu melengkung dibarengi erangan dalamnya ketika dia menenggelamkan dirinya semakin dalam dan menikmati pelepasannya sendiri, yang terasa begitu panas menyirami tubuh Jennie, jauh di dalam sana.

Napas mereka terengah-engah. Lelaki itu masih menindih tubuhnya sementara Jennie masih terbuai oleh sensasi nikmat yang melingkupinya sensasi nikmat setelah orgasmenya yang luar biasa.

Lelaki itu lalu mengecup pelipisnya lagi, kemudian berbisik pelan ditelingannya, bisikan lembut yang seolah-olah dihembuskan dari kegelapan.

“Apakah kau merindukanku, Jennie?”

🌹

Jennie terkesiap kaget dan langsung terduduk. Dia membuka matanya lebar-lebar dengan napas terengah-engah dan tubuh berkeringat.
Dia berada di kamarnya sendiri, yang gelap dan temaram karena masih dini hari dan dia sendirian.

Mimpi itu tadi, Jennie menghela napas panjang. Oh Astaga, kenapa dia bermimpi erotis sperti itu? Bercinta dengan lelaki yang tidak dikenalnya dan sekarang dia merasakan pangkal pahanya lembab dan basah. Pipi Jennie terasa panas sehingga dia merasa perlu menenangkannya dengan jemarinya.

Apakah dia menyimpan pikiran kotor di benaknya? Sehingga tanpa sadar pikiran kotor itu termanifestasi di dalam mimpinya. Oh astaga Jennie merasa malu sekali.

Tetapi mimpi tadi terasa begitu nyata dan bahkan masih meninggalkan jejak kenikmatan di dalam dirinya.

Tiba-tiba Jennie merasa haus, dia melangkah berdiri dan berjalan dengan hati-hati ke dapur mengambil segelas air dari dispenser dan meneguknya dengan rakus. Tubuhnya masih terasa menggelenyar tak tau kenapa.

DATING WITH THE DARK || JENYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang