🥀 09

291 36 2
                                    

Happy reading 💚💚

Mandi? Apakah maksud lelaki ini, dia akan mandi di sini. Bersama Jennie? Wajah Jennie merah padam, selain karena uap hangat air mandinya juga karena perkataan Taeyong yang seolah tidak peduli itu.

"Jangan kau kira kau bisa melecehkanku seenaknya!" Jennie memandang Taeyong dengan marah, "Keluar!"

Tetapi rupanya kemarahan Jennie tidak mengganggu Taeyong, lelaki itu hanya berdiri dengan nyaman di sana, tampak tidak peduli dengan ketelanjangannya, sementara Jennie semakin tidak nyaman, berusaha mengalihkan pandangannya dari bagian tubuh Taeyong itu, dia tidak boleh melihat! Meskipun kemudian dia tidak bisa menahan diri dan menyadari bahwa lelaki itu sedang sangat terangsang! Oh Tuhan, apakah dia akan berakhir diperkosa di kamar mandi oleh Taeyong?

"Tidakkah engkau tertarik untuk merasakan nikmatnya mandi bersamaku, Jennie? Aku akan memijat punggungmu." Lelaki itu malahan melangkah, mulai masuk ke dalam kolam mandi itu, membuat Jennie panik, dia langsung beringsut ke ujung yang paling jauh dari Taeyong menyadari dilema yang dirasakannya, kalau dia berdiri, dia dalam keadaan telanjang bulat dan Taeyong akan melihat semuanya.

Taeyong makin masuk ke kamar mandi dan melangkah mendekat, membuat Jennie tidak bisa berpikir panjang, dia langsung berdiri, berusaha tidak mempedulikan ketelanjangannya dan hendak melompat dari kolam mandi itu dan melarikan diri. Sayangnya, Taeyong lebih sigap, dengan cepat lelaki itu mencekal lengan Jennie dan kemudian menarik tubuh Jennie yang membelakanginya hingga punggung Jennie menempel di dadanya.

Jennie langsung gemetar ketika jemari Taeyong mencekal kedua lengannya dengan mudahnya dan menjadikannya satu di depan tubuhnya. Taeyong bisa dibilang memeluk Jennie dengan eratnya dari belakang. Seluruh punggung Jennie menempel ke bagian tubuh depan Taeyong yang keras, dan Jennie bisa merasakan bagaimana kejantanan Taeyong yang keras mendesak di lekukan panggul atasnya.

"Lepaskan aku." Jennie bergumam, berusaha menyembunyikan gemetar di suara dan tubuhnya.

Taeyong yang berdiri di belakangnya menumpukan dagunya di puncak kepala Jennie,  Jennie bisa merasakan lelaki itu tersenyum mengejeknya. "Kita tidak perlu bertingkah seperti ini, Jennie, aku ingin memperlakukanmu dengan baik, seharusnya kau menerimanya begitu saja, dengan begitu mungkin aku akan mengampunimu."

"Kau mengejarku karena ingin membunuhku." Jennie menggertakkan giginya, "Kenapa kau tidak langsung membunuhku saja? Kenapa kau melakukan ini kepadaku? Kenapa kau menyekap dan melecehkanku?"

Taeyong mengetatkan pelukannya, memastikan Jennie tidak bisa menggerakkan tubuhnya,
"Aku tidak ingin melecehkanmu." Lelaki itu menundukkan kepalanya dan kemudian bibirnya merayap ke samping kepala Jennie, Jennie bisa merasakan hembusan napas panas di sana, yang membuatnya meremang, sebelum kemudian bibir Taeyong melumat telinganya, mengecup dan memainkan lidahnya di sana, penuh rayuan, "Aku cuma ingin memujamu."

Jennie langsung meronta, berusaha melepaskan diri dari pengaruh hipnotis rayuan Taeyong. Tetapi lengan lelaki itu masih kuat memeluknya, membuatnya tidak berdaya.

"Jennie..." tiba-tiba saja suara Taeyong terdengar sedih, membuat Jennie tertegun. Lelaki itu menundukkan kepalanya, memeluk Jennie erat-erat dari belakang, dan menenggelamkan kepalanya di cekungan di antara leher dan pundak Jennie.

Jennie membeku dipeluk dengan penuh perasaan seperti itu, sehingga tanpa sadar dia terdiam dan membiarkannya. Sampai lama kemudian, Taeyong mengecup lembut pundaknya dan melepaskan pelukannya. "Mandilah." Lelaki itu menjauh, dari sudut matanya Jennie melihat Taeyong meraih jubah mandi yang tersedia di rak samping kamar mandi dan mengenakannya, lalu tanpa kata, seolah-olah sudah menjadi kebiasaannya, dia melangkah pergi.

DATING WITH THE DARK || JENYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang