🥀 13

266 38 12
                                    

Happy reading 💚💚



"Anda harus turun nona Jennie. Tuan Taeyong ingin menemui anda untuk makan malam di bawah." Jung Soo memasuki kamar dan setengah membungkukkan tubuhnya dengan formal kepada Jennie.

Jennie melemparkan tatapan gusar kepada lelaki itu, jadi karena itulah tiba-tiba saja tadi pelayan-pelayan datang dan membawakannya gaun cantik berwarna biru muda yang lumayan formal ini. Jennie terpaksa memakainya karena tidak ada gaun lain yang disediakan untuknya di ruangan ini.

"Aku tidak mau turun." Gumam Jennie keras kepala, tidak mau begitu saja membiarkan lelaki itu mendapatkan keinginannya.

Jung Soo menatap Jennie penuh spekulasi lalu mulai mengeluarkan pancingannya, "Anda benar-benar tidak ingin keluar? Mungkin ini satu-satunya kesempatan anda untuk keluar dari kamar ini, apakah anda tidak merasa bosan? Dan saya juga cemas, kalau anda menolak ajakan makan malam tuan Taeyong, beliau akan memutuskan untuk mengurung anda terus-terusan di kamar ini dan anda tidak punya kesempatan untuk keluar lagi."

Lelaki tua ini ada benarnya juga. Jennie tercenung, dia bosan berada di dalam kamar terus-terusnan, ketika menyekapnya, Taeyong benar-benar kejam dan membiarkan Jennie benar-benar selalu berada di dalam kamar. Dan mungkin saja dengan keluar dari kamar ini, Jennie bisa mempelajari dimana sebenarnya dia berada. Dia mendengar suara ombak, mereka berada di tepi laut. Hanya itu informasi yang Jennie punya.

Makan malam dengan Taeyong mungkin tidak akan merugikannya, hanya akan sedikit menginjak harga dirinya. Jennie menghela napas panjang dan menganggukkan kepalanya, "Baiklah, aku akan pergi makan malam sesuai kemauan Tuanmu."


***

Taeyong tampak dingin dan formal duduk di kepala meja dan membisu, lelaki itu memakai pakaian hitam-hitam, tampak seperti pangeran kegelapan yang sedang muram. "Duduk dan makanlah." Taeyong melambaikan jemarinya dan pelayan yang siap sedia di situ langsung menarikkan kursi untuk Jennie.

Jennie duduk dan beberapa pelayan dari dapur langsung datang membawa nampan, mangkuk mungil di depannya dibalikkan dan pelayan itu menuangkan sup berwarna jingga ke sana. "Itu sup lobster, kuharap kau menyukainya." Taeyong sedikit tersenyum tipis, lalu menyantap sup itu dalam keheningan. Mau tak mau Jennie mengambil sendok dan mencicipi sup itu, menyadari bahwa sup itu sangat enak dan perutnya berbunyi dia rupanya sangat lapar.

Dengan malu dia melirik ke arah Taeyong, bertanya-tanya apakah lelaki itu mendengar suara perutnya tadi. Tetapi Taeyong memasang wajah datar dan menyantap supnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Jennie menghela napas panjang dan melanjutkan menikmati sup-nya, beberapa kali dia mencuri pandang ke arah Taeyong dan pipinya memerah. Lelaki ini sudah menidurinya, astaga  Jennie mengernyit dan tidak bisa menahan diri untuk mengutuki dirinya yang lemah karena begitu mudahnya larut dalam rayuan Taeyong. Tetapi Lelaki itu adalah lelaki yang sangat ahli, dan Jennie hanyalah seorang perempuan yang tidak berpengalaman.

Jennie memutuskan dengan penuh tekad bahwa dia tidak akan jatuh lagi dalam pesona dan rayuan Taeyong. Cukup sekali lelaki itu memperdayanya, mulai sekarang Jennie akan menguatkan diri. Taeyong hanya bermimpi kalau mengira dia bisa memiliki Jennie lagi sesuai kemauannya.

"Ada yang ingin kukatakan kepadamu." Tiba-tiba Taeyong bergumam, menatap Jennie dalam, mereka sudah menyelesaikan menyantap sup itu,dan para pelayan mengambil mangkuk-mangkuk kotor mereka. Sekarang adalah jeda sebelum hidangan utama datang. "Jennie, mungkin kau merasa bingung selama ini tetapi aku memang menyimpan rahasia tentangmu, rahasia yang kupikir akan kusimpan dan menunggu sampai kau mengingatnya sendiri. Tetapi semalam kau membiarkanku bercinta dengamu." Taeyong menatap Jennie dengan begitu intens, membuat pipi Jennie memerah, "Dan kupikir, aku tidak bisa menunggu lebih lama untuk mengungkapkan...."

DATING WITH THE DARK || JENYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang