Konten ini mengandung khayalan yang bersifat tidak nyata. Mohon para pembaca bijak menanggapi.
"Ruby," ucap Granger merasa beban yang ia rasakan seketika menguap di udara.
Napasnya terasa sangat lega dan bahunya yang awalnya terasa kaku kini terasa lemas.
Melihat Ruby yang berlari ke arahnya, membuat lelaki itu tanpa sadar membentangkan kedua tangannya yang bergetar untuk menyambut kehadiran gadisnya di pelukannya.
Ruby berlari dan menjatuhkan tubuhnya di dekapan Granger, memeluk erat lelaki itu dan mengalungkan kedua tangannya di tengkuk yang cukup tinggi darinya.
Granger membalas dekapan erat itu dengan melingkarkan tangannya di pinggang Ruby dan juga punggung gadis tersebut.
Ia membenamkan wajahnya di ceruk Ruby dan menghirup aroma surai milik gadis itu yang halus dan tebal.
Kehangatan kini melingkupi mereka yang menginginkan kehadiran satu sama lain sejak lama, melepas kesepian yang sempat melanda.
Putri Silvanna yang melihat itu sontak terbeliak terkejut, namun dia menutupinya dengan memalingkan wajah.
Ruby merasakan tenaga Granger yang menghilang membuat ia harus menahan bobot badan lelaki tersebut.
Dirinya juga bisa merasakan tubuh kekasihnya yang bergetar, tanda bahwa lelaki di dekapannya tak sanggup menggerakkan anggota tubuhnya lagi.
"Sebenarnya sudah berapa lama kau bertarung?" tanya Ruby bergumam mendapati kondisi Granger.
Mereka saat ini tengah berlutut, karena Ruby kesusahan menahan berat badan lelaki itu sembari berdiri.
Masih tak bisa ia bayangkan derita yang Granger alami ketika lelaki itu tak bersamanya.
Harusnya dia bisa sampai lebih cepat agar lelaki tersebut tak menderita sampai seperti ini.
"Kukira ... aku tak bisa menemuimu lagi," bisik Granger parau.
Ruby merasakan bola matanya memanas. Ia menahan tangisnya. "Tenang saja. Aku di sini sekarang, kali ini aku datang menyelamatkanmu, seperti kau menyelamatkanku waktu itu," paparnya.
Lesley dan Gusion yang melihat reuni sepasang kekasih itu kini saling bersetatap.
"Sebaiknya kita beri mereka waktu," ujar Gusion.
Lesley tersenyum. "Kau benar," jawabnya.
Mereka berdua kembali melawan iblis yang berusaha mendekati Ruby dan Granger. Untuk sementara, mereka akan memberi sedikit waktu lagi agar teman mereka bisa menikmati momen mereka dengan sedikit lebih lama.
Meskipun Granger sangat senang Ruby datang menemuinya. Tetap saja dia tak bisa melewatkan fakta bahwa ia penasaran bagaimana bisa gadis itu bisa sampai ke sini.
"Bagaimana ... kau bisa sampai ke sini?" tanyanya terdengar tak bertenaga.
Ruby sempat terdiam sejenak. Ia kembali mengingat bagaimana dirinya melaksanakan rencana nekatnya itu bersama Fanny dan Harith.
Flashback on
"Bagaimana caranya?" tanya Fanny dan Harith bersamaan.
"Meskipun terdengar mustahil, tapi kita bertiga akan melewati benteng dari atas menggunakan tali Fanny. Fanny akan menggendong kita berdua kemudian menancapkan talinya di tembok-tembok istana itu agar kita berdua bisa ikut terbang bersamanya," jelas Ruby.
"Tunggu-tunggu, bagaimana caranya aku menggendong dua orang secara bersamaan? Terlebih lagi di udara, kita akan susah seimbang," sanggah Fanny.
Ruby kembali menerangkan. "Aku akan naik ke punggungmu, dan Harith akan naik ke punggungku. Agar kau tidak terlalu terbebani, aku dan Harith akan melompat naik ke punggungmu ketika tali milikmu sudah mulai menarikmu ke atas."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Redhood and The Vagrant Poet
Avventura"Saat purnama bersinar, hutan akan menghasilkan jeritan nanar." Di kedalaman hutan, terdapatlah seorang gadis bertudung merah yang hidup berdampingan dengan mimpi buruknya. Semakin dekat ia dengan mimpi buruknya, semakin dekat ia dengan satu-satuny...