6. Pertemuan ke dua

853 77 1
                                    

Sudah dua hari Riki menjalani kehidupannya sebagai Rizky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah dua hari Riki menjalani kehidupannya sebagai Rizky. Untungnya sampai saat ini tidak ada yang mencurigainya, dari para pelayan hingga orang-orang di SMA Negeri Sakti. Tidak ada satupun dari mereka yang terlihat mencurigainya.

Riki hanya tida sadar saja bahwa sudah banyak orang yang mulai menganggapnya aneh, karena kelakuannya yang berbeda dari biasanya. Walaupun mereka tidak terlalu peduli namun tetap saja hal itu sedikit mengganggu pikiran mereka. Sehingga timbul beberapa teori yang mengatakan bahwa selama libur sekolah Rizky pergi ke tempat angker. Kemudian saat ia pulang tidak sadar bahwa dia bukanlah dirinya sendiri karena telah kerasukan roh jahat.

Dan masih banyak teori-teori yang beredar di kalangan para siswa Negri Sakti.

Karena sudah waktunya belajar, Riki segera bergegas menuju kelas. Untung saja dia tidak terlambat masuk kelas, karena ada satu masalah yang ia alami saat berangkat ke sekolah tadi.

Riki bernapas lega saat sudah tiba di kelas sebelum guru.

Karena pengaruh orang tuanya ia di ijinkan untuk masuk walaupun terlambat datang ke sekolah. Dari situlah ia mulai sadar bahwa pengaruh orang dalam ternyata sangat berguna untuk keselamatan.

Beberapa menit setelah Riki memasuki kelas barulah guru datang.

"Karena hari ini adalah pertemuan pertama. Jadi kita hanya akan melakukan perkenalan," mendengar hal itu para murid bertepuk tangan heboh karena senang bahwa mereka tidak perlu belajar.

Hari pertama guru masuk sudah pasti akan memperkenalkan diri.

Walaupun para murid sering melihat sang guru di lingkungan sekolah, bukan berarti mereka mengenalnya. Begitu pula dengan para guru, memegang mereka seringkali mendengar beberapa murid yang sering di bicarakan di kantor, entah itu murid nakal ataupun murid yang taat. Tapi tentu saja mereka juga ingin mengenal murid yang lain, sehingga awal masuk pasti akan menjadi sesi berkenalan dengan murid-muridnya.

Apalagi SMA negeri yang mempunyai banyak Siswa dan Siswi. Dengan banyaknya jumlah pelajar tentu saja akan membutuhkan banyak guru juga.

Setiap tingkatan kelas yang berbeda, guru yang mengajar juga berbeda. Itulah sebabnya mereka harus saling mengenal terlebih dahulu, sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Sang guru menulis namanya, serta hal-hal yang sekiranya akan di tanyakan padanya. Setelahnya ia berbalik lagi, menghadap ke para muridnya. "Nama ibu, Fina Aryanti. Kalian bisa panggil Bu Fina. Di sini ibu akan menjadi wali kelas kalian... Jadi apabila ada masalah segera laporkan ke ibu," tegas Bu Fina.

"Apa ada yang ingin kalian tanyakan lagi sebelum ibu menyuruh kalian untuk maju ke depan?" Tanya wanita berumur 31 tahun, yang mengenakan kemeja berwarna putih, serta rok selutut berwarna hitam.

"....."

Tidak ada yang berani bertanya. Mereka takut jika Pertanyaan mereka akan menyinggung, jadi demi keamanan lebih baik memendam sendiri.

Love Obsession! [Sunric Lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang