32. Meluruskan kesalahpahaman

484 41 3
                                    

Hari libur sekolah adalah waktu bagi para remaja untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran mereka seperti tidur, bermain dan melakukan kegiatan yang menyenangkan lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari libur sekolah adalah waktu bagi para remaja untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran mereka seperti tidur, bermain dan melakukan kegiatan yang menyenangkan lainnya. Itu hal yang biasa tidak ada yang akan mempermasalahkan.

Begitu juga dengan Riki, di hari libur biasanya ia akan bermalas malassan di kamar. Tidak ada yang berani mengusiknya.

Namun kali ini berbeda, ketika matanya terbuka hal pertama yang ia rasakan adalah kekesalan yang disebabkan oleh Janu yang sudah menghilang.

Riki meraih ponselnya, mungkin saja ada pesan yang dikirim oleh Janu.

Setelah diperiksa ternyata tidak ada satupun pesan yang ia terima.

"Bajingan!" Umpatnya sembari memukul mukul bantal, kemudian bangkit dengan kasar menuju kamar mandi.

"Seharusnya aku tidak perlu bersikap terlalu lembut padanya.." Sesalnya karena terlalu mudah memaafkan.

Sial! Masih pagi dan moodnya sudah rusak.

setelah merenung sejenak barulah Riki keluar dari kamar dengan raut wajah yang masih kesal. Bahkan ia memiliki niat untuk membunuh Janu jika mereka berpapasan nanti.

Tapi niat itu seolah musnah ketika ia melihat pemandangan didepannya yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Rasa kesal tergantikan oleh keinginan untuk menahan diri agar tidak tertawa. Bagaimana tidak? Didepan sana tepatnya dimeja makan Janu tengah duduk dengan kepala yang menunduk takut, dia seperti seseorang yang telah melakukan kejahatan besar dan saat ini tengah disidang.

Papa Reno tidak pernah mengira bahwa Janu akan berani muncul di hadapannya setelah apa yang telah dia perbuat pada keponakannya. Bener, papah Reno masih menyimpan kekesalan pada Janu. Oleh sebab itu ketika ia tahu bahwa Janu menginap dirumahnya ia langsung menghujam Janu dengan berbagai pertanyaan, meminta penjelasan pada remaja itu atas apa yang telah ia perbuat.

Janu pun menjelaskan tentang apa yang terjadi, dibantu oleh Reno.  Sehingga sang papah dapat  mengerti.

Walaupun sudah berdamai tetap saja Janu merasa sungkan, diajak sarapan pagi bersama membuatnya tidak dapat berbuat banyak selain patuh. Bahkan menatap ke depan pun ia merasa malu. Akan tetapi jauh didalam hatinya ia merasa iri, iri melihat keluarga Reno yang begitu harmonis.

Pagi-pagi sudah mengumpulkan orang-orang rumah untuk sarapan bersama, tidak ada yang kurang. Mamah Reno juga dengan telaten menyiapkan sarapan membuatnya membayangkan kehadiran sang ibu.

Lamunan Janu buyar ketika Coco yang duduk tenang dilantai sebelah kursinya tiba-tiba saja bangkit dengan girang ketika melihat Riki berjalan ke arah meja makan. Hal tersebut sontak  membuat orang orang disana ikut menatap kedatangan Riki terutama Janu.

"Sekali lagi kau membuatku kesal anak ku bunuh," bisik Riki ketika sudah berdiri di samping Janu. Sedangkan Janu langsung tersenyum mendengar ancaman Riki. "Aku tidak  sedang bercanda!" Bisiknya lagi dengan sedikit kesal.

Love Obsession! [Sunric Lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang