Di lapangan indoor kini murid kelas IPA sedang berkumpul, Ah lebih tepatnya sedang berbaris sesuai dengan kelasnya masing-masing. Di sana terdapat dua kubu yaitu kubu 1, kelas XII IPA 1-A dan kubu 2 kelas Xll IPA-1B. Mereka saling berhadapan, satu orang sedang menatap satu orang lainnya. Mulai dari absen ke 1 sampai ke 21.
Kejadian seperti ini sudah biasa terjadi di SMA Negeri Sakti, dimana dua kelas akan dipersatukan pada jam yang sama. Hal tersebut dikarenakan oleh Guru olahraga yang memiliki kegiatan yang tidak terduga sehingga dia harus pandai mengatur waktu. Kelas Xll IPA-1B yang seharusnya memiliki jadwal olahraga di jam kedua mau tidak mau harus setuju diubah menjadi jam pertama. Disisi lain mereka kesal karena harus bergabung bersama kelas sebelah.
Kekesalan mereka terlihat dari raut wajah yang sangat kentara, sejak masuk ke lapangan mereka terdengar menggerutu. Begitu pula dengan Riki yang berjalan bersama Veera disampingnya, tangannya di masukkan ke kantong celana, memiringkan badannya sedikit ke samping kemudian berdecak. "Masih pagi dan aku sudah sial,"
Veera langsung menoleh. "Kau bilang apa tadi?"
"Kau cantik," jawab Riki dengan nada santai berniat untuk menggoda, alhasil membuat Veera melongo mendengar ucapannya.
Karena merasa bahwa lelaki yang berada di sebelahnya sudah mulai bertingkah aneh Veera mempercepat langkahnya. Jujur saja akhir akhir ini ia merasa bahwa Rizky sangat aneh, Rizky bertingkah seolah olah menyukainya. Itu semua ia rasakan semenjak Rizky yang selalu berusaha membantunya di setiap kesempatan, hari hari berlalu dan mereka semakin dekat sehingga Veera sangat curiga bahwa Rizky sudah pindah haluan.
Riki menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia berusaha mengejar langkah kaki Veera didepannya.
Tiba-tiba saja Veera berhenti membuat Riki menubruk punggungnya dengan tidak sengaja.
"Hei-" Awalnya Riki ingin protes namun urung karena melihat seseorang didepan sana.
Didepan sana ada Janu yang sedang berdiri, menatap kedatangan mereka dengan wajah datar. Disebelahnya ada Ilham yang terlihat seperti biasa saja, juga anak kelasnya yang ikut memandangi kedatangan kelas sebelah dengan respon yang beragam.
"Semuanya push up!"
Mendengar perintah dari sang guru, mereka semua saling memandang. Mereka tidak merasa melakukan kesalahan.
"Maaf pak tapi-" Veera ingin membantu teman temannya agar mendapat penjelasan mengapa mereka dihukum. Semua temannya pasti merasa heran dan bertanya-tanya mengapa tiba-tiba dihukum sedangkan mereka baru saja masuk ke dalam lapangan, oleh sebab itu ia ingin mewakilkan kelasnya agar mendapatkan keadilan.
"Kalian telat dua menit! Cepat laksanakan hukuman kalian atau kalian ingin keliling lapangan sebanyak 100x?"
"Ck, yang benar saja? hanya telat 2 menit dan-" Riki protes kepada sang guru namun terhenti ketika melihat teman-temannya yang bergerak turun dan melaksanakan hukuman. Mau tidak mau dia juga ikut turun dan dengan malas mengikuti hitungan dari kelas sebelah yang serempak menghitung "1... 1.... 1." dengan terus menerus membuatnya jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Obsession! [Sunric Lokal]
FanfictionRiki awalnya berniat untuk balas dendam atas kematian adik kembarnya, namun malah terlibat dalam hubungan percintaan adiknya yang rumit. Warning⚠️ Bijaklah dalam membaca sebuah karya. Cerita ini memiliki unsur dewasa, adegan kekerasan, serta bahasa...