Grizella-1

7.5K 460 5
                                    

*

*

*

*

Teng

Teng

Teng

Bruukk..

" Shit " umpat seseorang dengan marah

" I..itu a..anu " seluruh murid menahan nafas tak berani bersuara.

Malang sekali nasib gadis itu, dipagi hari seperti ini dia harus berurusan dengan orang yang paling disegani disekolah ini. Dia Nataniel Nolan kevlar, penguasa di SMA Bintara dia adalah cucu dari pemilik sekolah ini, bisa dibilang dia seorang berandalan disini karena dia selalu membuat onar dan semena sema dengan penghuni sekolah lainya, tapi tidak ada yang berani menegurnya bahkan guru sekalipun, karena mereka tidak mau terkena konsekuensi yang akan diterima, karna seorang Nolan tidak akan segan segan untuk langsung mengeluarkan orang yang mengganggu atau mencampuri urusan ya.

" Beraninya kau " ucap Nolan marah

" Ma..maaf kak a..ku tidak Ahkk.." belum sempat siswi itu menyelesaikan ucapannya dia berteriak kesakitan karena rambutnya dijambak oleh Nolan.

" Kau! Beraninya kau menumpahkan jus kebajuku " marah Nolan

" K..kak a..aku tidak sengaja s..sungguh aku ti..tidak sengaja " kata siswi itu terbata bata karma ketakutan

" Tidak sengaja eh, baiklah karna kau tidak sengaja mulai hari ini kau kukeluarkan dari sekolah ini " ucap Nolan tajam lalu pergi meninggalkan tempat itu.

" Berhenti "

~(°o°)~

Bianca POV.

" Berhenti " Teriak seseorang

Wow inilah yang aku tunggu-tunggu sedari tadi pertunjukan yang sesungguhnya. Ucap Bianca dalam hati

" Berhenti Nataniel Nolan Kevlar " ucap seseorang tadi

Nolan yang penasaran siapa orang yang berani memanggil namanya itupun menoleh menghentikan langkahnya.

" Kau, siapa kau berani sekali  menyebut namaku eh " kata Nolan

" Aku? Aku adalah orang yang akan menegakkan keadilan disekolah ini " kata seorang itu dengan lantang.

" Wow wow lihat ada pahlawan kesiangan ternyata" kata Sean salah satu teman Nolan

" Heeh.. menegakkan keadilan? Keadilan apa yang kau maksud disini eh " ucap Ardan ikut menimpali

" Keadilan yang ku maksud adalah keadilan bagi siswa/i yang ada disekolah ini, keadilan ketika kalian berbuat semena-mena kepada murid lain dan tidak mendapat hukuman, keadilan ketika kau berbuat onar disekolah dan kau tidak mendapat sanksi apapun! " Ucap seseorang itu menggebu gebu

" Bukankah itu masalah kalian sendiri, jika kau atau murid yang lain tidak suka dengan itu, kau bisa keluar bukan " jawab Novan tenang

Bugh

Kyaaaa

Apa yang dia lakukan

" Sialan kau! " Umpat Nolan sambil berjalan menghampiri seorang itu

" Hentikan Nolan biar aku saja yang mengurus gadis ini " ucap Samuel teman Nolan menghentikanya. Gadis? yah yang meneriaki Nolan tadi adalah seorang gadis

" Cih gadis tak tahu diri ini harus diberi pelajaran Sam " ucap Nolan tak terima telah dipukul oleh gadis itu

" Tak tahu diri kau bilang?! Tidak kah kau bisa berkaca tuan muda Nolan yang terhormat, kaulah yang seharusnya berkaca disini! Hanya karna kau memiliki banyak uang dan kau cucu dari pemilik sekolah ini kau bisa bertindak sesuka hatimu sampai mengeluarkan murid murid disini dengan mudahnya " kata gadis

" Jadi masalahmu disini hanya karena sifatku yang semena-mena eh " kata Nolan

" Ya " ucap gadis itu

" Kau tahu sendiri bukan aku mempunyai segalanya hingga aku bisa berbuat sesuka hatiku, dan kau fikir kau bisa menghentikan ku? Itu tidak akan pernah terjadi ingat itu " kata Nolan sembari pergi dari sana

" Kau salah aku pasti akan bisa menghentikan mu " kata gadis itu lagi

" Hahaha kau terlalu percaya diri gadis bodoh " kata Sean sambil tertawa

" Kau lihat saja nanti aku pasti bisa menghentikanya " jawab sang gadis

" Cih kau pikir kau siapa bisa menghentikan seorang Nolan " kata Ardan

" Aku? Aku Sintia Anastasya akan kupastikan aku bisa menghentikanya " kata gadis bernama Sintia itu sambil pergi meninggalkan tempat itu

" Cih dia bercanda " kata Sean

" Kekelas " ajak Samuel kepada kedua temanya

" HEI MENGAPA KALIAN MASIH BERKUMPUL DISITU BUKANKAN BEL SUDAH BERBUNYI DARI TADI, MASUK KEKELAS KALIAN SEMUA " teriak seorang guru membubarkan murid-murid yang berkumpul tadi.

" Bagaimana menurutmu Ca? " Tanya Clara yang juga memperhatikan kegaduhan tadi disampingku

" Lumayan " jawabku

" Lumayan? " Tanyanya tidak mengerti

" Tadi itu cukup menginspirasiku " kataku

" Hah? terserah aku tak mengerti apa yang kau katakan itu Bianca " kata Clara

" Kau tidak akan mengerti Cla " kataku sambil tersenyum memikirkan untuk segera menulis cerita dari apa yang kulihat tadi.

Bianca POV end.





*

Cerita baru dimulai bukan? Lalu untuk apa kau terburu-buru ingin mengakhirinya?

*





Selasa,17 Mei 2022













GRIZELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang