Grizella-4

5.6K 474 8
                                    

*

*

*

*

Byurr

" Lo! lo apa-apa sih!! " kata Sintia marah karena bajunya basah tertumpah jus

" Ups sorry sengaja " kata Nolan mengejek

" Gue gaada masalah sama lo ya " ucap Sintia

" Gaada masalah? yakin? " Tanya Nolan mengejek

" Terus kemaren yang ngomong dengan lantang didepan siswa/i, bakal berhentiin Nolan siapa? " Kata Sean

" Terus yang kemarin dengan beraninya mukul Nolan siapa? " Saut Andra

" Yakin gaada masalah sama gue ? " Tanya Nolan sekali lagi

" Itu karena lo sendiri, sikap Lo itu emang harus dihentikan Nolan " jawab Sintia

" Cih lo pikir lo siapa mau berhentiin gw, kalaupun gw mau, gw bisa langsung keluarin lo dari sekolah ini " ucap Nolan

" Tapi karena gw masih mau bermain-main sama elo, mengeluarin elo dari sekolah ini jadi urusan terakhir gw "lanjut Nolan

    Nolan pemuda yang menjunjung tinggi harga dirinya, dan ada seorang gadis yang dengan beraninya menjatuhkannya. Maka Nolan tidak akan melepaskannya dengan mudah.

" Sintia Anastasya, murid beruntung yang mendapat beasiswa tapi hanya mampu masuk 5 besar juara sekolah, bukankah itu sangat mengecewakan " kata Samuel

" Oh anak beasiswa ternyata, lo seharusnya menjaga sikap disini, bukan malah mencari masalah dengan cucu pemilik sekolah ini " celetuk Ardan

" Murid sepertinya diberi beasiswa, wow apa guru disekolah ini sedang bercanda " kata Sean menimpali

" 5 besar eh, bukankah murid yang mendapatkan beasiswa adalah murid yang pintar, tapi apa ini dia bahkan hanya mampu masuk 5 besar sangat mengecewakan " kata Nolan mengejek.

" Setidaknya kalo lo mau berhentiin gw, seharusnya Lo ada diatas gw, tapi ini lo bercanda " lanjut Nolan

" Cukup! Gw bahkan bisa ngelampaui lo Nolan " ucap Sintia dengan percaya diri

" Oh lo bercanda, dia Nolan sang juara umum di SMA Bintara disetiap tahunya dan lo berkata bisa melampauinya " tanya Andra menatap Sintia tak percaya

" Gw nggak bercanda, tapi kalo lo nggak percaya gimana kalo kita buat kesepakatan " kata Sintia

" Kesepakatan? " Tanya Andra tak mengerti

" Ya kesepakatan, kalo gw bisa melampaui Nolan , maka lo Nolan dan kalian juga harus berhenti bertindak semena-mena " kata Sintia kepada Nolan dan teman-temannya

" Dan kalo lo tidak bisa? " Tanya Nolan

" Kalo gw nggak bisa-

" Lo bakal jadi bahan bully an siswa/i disekolah ini " ucap Nolan memotok perkataan Sintia

" O..oke! " Kata Sintia

" Emm tapi bukankah itu sangatlah mustahil Nolan? " kata Samuel pada Nolan

" Hm sangat mustahil untuk dia ngalahin gw kan? " Tanya Nolan

" Ya " jawab Samuel

" Lalu gimana menurut lo Sam? " Tanya Nolan lagi

" Juara 2 pararel " jawab Samuel

" Ah begitulah ya " kata Nolan sambil menyeringai

" Sintia Anastasya, menurut gw bakalan sulit ngalahin gw, karena itu tantangan kita ganti " kata Nolan

" hah? " Ucap Sintia tak mengerti

"  Lo gak perlu melampaui Nolan, lo cukup melampaui juara ke-2 disekolah ini, itupun jika Lo bisa " ucap Samuel meremehkan

" Siapa juara ke-2 nya? " Tanya Sintia

" Dia " jawab Samuel sambil menunjuk seseorang.

~(°o°)~


Bianca POV.

" Siapa juara ke-2 nya? " Tanya Sintia

" Dia " jawab Samuel sambil menunjuk seseorang.
Dan orang itu adalah Bianca.

Deg

Sial ucap Bianca dalam hati

   Sial sungguh sial Bianca melupakan sesuatu dia adalah juara ke-2 disekolah ini. Dan mereka, mereka dengan seenaknya melibatkan dirinya dalam kesepakatan yang mereka buat.
   Tidak bisakah mereka tidak melibatkan dirinya, ia hanya ingin menonton adegan-adegan yang mereka lalukan tanpa ikut terlibat, agar ia bisa dengan lancar melanjutkan cerita yang sedang ia buat. Bukan malah masuk kedalam adegan mereka.
   
" Bagaimana menurutmu Ca " tanya Sean

Hah " Bianca tidak mengerti apa yang Sean maksud

" Maksud ku bagaimana menurutmu, apakah gadis ini bisa mengalahkan mu " tanya Sean sambil menunjuk Sintia

" Tergantung " jawab Bianca

" Tergantung? " Tanya Sean tak mengerti

" Yah jika dia berusaha pasti dia bisa, tapi jika hanya omongan tanpa usaha bukankah itu hanya omong kosong " jawab Bianca seadanya, lalu memilih beranjak pergi meninggalkan kantin bersama Clara.

   Bianca tidak salah bukan, jika seseorang hanya berucap tanpa adanya usaha itu hanyalah omong kosong. Jadi bukankah lebih baik kita langsung membuktikan dari pada menyebar omongan tanpa adanya hasil yang nyata.

Bianca POV end.


*

Seseorang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapannya, tetapi hebat dalam tindakannya.

*



Kamis, 19 Mei 2022












GRIZELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang