Grizella-7

5.4K 485 23
                                    


*

*

*

*


" Enghh " lenguhan seorang gadis terdengar dia Bianca.

" Kau sudah bangun " tanya seseorang

Bianca yang mendengar suara itu menoleh, dan betapa terkejutnya ia saat melihat orang yang bertanya adalah Nolan.

" Are you okay? " Tanya Nolan sekali lagi

Bianca masih terdiam karena ia masih tak percaya bahwa Nolan lah yang ada disampingnya ini.

" Hey Bi " panggil Nolan sambil memegang tangan Bianca, karena merasa Bianca tak meresponnya.

" ah.. Nolan " ucap Bianca tersadar dari terkejutanya

" Kau baik-baik saja? " Tanya Nolan merasa khawatir

" A..aku baik " jawab Bianca gugup

" Apa kepalamu masih sakit? " Tanya Nolan lagi

Bianca yang mendengar pertanyaan Nolanpun langsung menyentuh dahinya, dan ternyata terdapat perban disana pantas saja kepalanya terasa pusing. Ini semua gara-gara Sintia, sialan gadis yang ia jadikan pemeran utama dalam ceritanya malah membuat dirinya seperti ini.
Cih lihat saja Bianca tidak akan tinggal diam, memangnya siapa Sintia berani sekali dia berbuat seperti ini kepadanya. Bagi Bianca Sintia bukanlah apa-apa, dia hanyalah hama kecil yang mencari masalah kepadanya, dan tentu Bianca tidak akan tinggal diam. Yah tunggu saja tanggal mainnya.

" Bi " panggil Nolan lembut

" Hah iya " jawab Bianca

" Apa kepalamu masih sakit, mau kerumah sakit? " Tanya Nolan

" I..itu hanya sedikit pusing, tidak perlu kerumah sakit nolan " jawab Bianca

Oh ya saat ini Bianca berada di UKS dan ia hanya berdua bersama Nolan, ingat hanya berdua entah bagaimana Nolan bisa ada disini dan kemana teman-temannya.

" Nolan " panggil Bianca pelan, tak berani menatap Nolan ia sangat gugup

" Ya " jawab Nolan sambil menatap Bianca yang tengah gugup. imut.. pikir Nolan sambil menggigit bibir bawahnya.

" Emm dimana teman-temanku? Dan ba..gaimana kau bisa berada disini " tanya Bianca gugup setengah mati

" Mereka sudah pulang dan aku yang membawamu kemari " jawab Nolan terus terang.

Ya Nolan lah yang membawa Bianca ke UKS, saat kejadian tadi Nolan dan teman-temannya sedang berjalan menuju kantin ingin membolos.
Tapi tepat didepan kelas 12 IPA² ia mendengar teriakan keras menyebut nama Bianca, Nolanpun langsung masuk kekelas itu dan tak disangka-sangka ia melihat Bianca yang tergeletak dilantai dengan dahi yang bercucuran darah. Tanpa pikir panjang Nolan langsung menggendong Bianca ke UKS sungguh dia sangat panik tadi.
Dan tentang teman-teman Bianca tadi mereka juga ikut ke UKS, mereka juga menunggu Bianca tapi lama menunggu Bianca tak kunjung bangun dan bel pulang berbunyi. Sebenarnya mereka ingin menemani Bianca tapi Nolan menyuruh mereka agar pulang, dan biarkan Nolan saja yang menjaga Bianca, merekapun tidak berani menolak dan langsung pulang meninggalkan Bianca dengan Nolan.

" Nolan berapa lama aku pingsan? " Tanya Bianca

" 2 jam " Jawab Nolan

" Hah selama itu, dan sekarang jam berapa? " Tanya Bianca

" 15.30 " jawab Nolan

" Emm Nolan terimakasih telah membantuku dan maaf aku merepotkanmu " ucap Bianca sambil menunduk meremas ujung roknya

" Hm tak apa " jawab Nolan sambil mengusap kepala Bianca

Bianca yang diperlakukan seperti itu pun memerah, oh ayolah Bianca itu juga perempuan normal. Diperlakukan seperti itu oleh laki-laki yang tampan dia jadi meleyot.
Nolan yang melihat Bianca memerah pun tersenyum sungguh gadisnya ini sangat menggemaskan. Gadisnya eh?.

" Mau pulang? " Tanya Nolan dan Biancaoun mengangguk sebagai jawaban.

" Ayo " Nolan sambil membantu Bianca turun dari kasur dan menggengam tangan Bianca.


~(°o°)~

Sekarang Bianca berada di mobil Nolan, Nolan berkata akan mengantarkannya pulang, Bianca tidak menolak toh menolakpun percuma Nolan itu tidak menerima penolakan.
Dimobil hanya ada keheningan tidak ada yang membuka suara.

" Bi " panggil Nolan

" Iya " jawab Bianca, oh Bianca baru sadar cara Nolan memanggil namanya itu berbeda dengan teman-temanya yang lain.

" Maaf " kata Nolan

Bianca yang mendengar perkataan Nolanpun menoleh menatap Nolan, Ia tak mengerti untuk apa Nolan meminta maaf kepadanya.
Nolan yang mengerti maksud tatapan Biancapun berbicara.

" Maaf karena aku melibatkan mu dalam kesepakatan yang kubuat, karena itu kamu malah terkena imbasnya " kata Nolan menyesal

" Itu tidak sepenuhnya salahmu Nolan, itu juga karena ku yang menolak permintaan sintia " balas Bianca

" Tapi -

" Tak apa Nolan aku sungguh, aku sudah tidak apa apa " kata Bianca sambil tersenyum manis kearah Nolan

Nolan yang melihat senyum itupun terpaku, sungguh Bianca sangat cantik saat ini sampai-sampai Nolan takut, Nolan takut jika sampai ia hilang kendali. Tapi tidak, Nolan tidak mau Bianca sampai takut kepadanya.
Ia tidak mau sampai Bianca menjauh darinya karena itu, dia akan menjadikan Bianca miliknya, ya milik Nolan.

" Bi " panggil Nolan lembut, saat ini mobil Nolan sudah berhenti tepat didepan gerban rumah Bianca

" Iya Nolan " jawab Bianca

" Jadilah kekasihku " kata Nolan menatap Bianca

" Hah? " Bianca jadi loading sekarang entahlah ia merasa otaknya sedang berganti bekerja, sekarang ia tidak bisa berfikir, Nolan dia memintaku untuk menjadi kekasihnya sungguh, ini tidak bisa dipercaya.

" Diammu kuanggap iya " kata Nolan sambil mendekatkan diri kearah Bianca yang masih terdiam, Nolan menarik Bianca lembut dan memeluknya.

" Sekarang kau milik ku Bianca Grizella Griffson, milik Nataniel Nolan Kevlar " kata Nolan penuh penekanan.


*

Jangan bertindak baik, jika hanya ingin dilihat baik oleh orang lain, karena terkadang yang kita pikir baik itu terlihat buruk Dimata orang

*

Jumad, 20 Mei 2022

GRIZELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang