Episode •[03]•

827 62 23
                                    

𝘼𝙎𝙎𝘼𝙇𝘼𝙈𝙐𝘼𝙇𝘼𝙆𝙐𝙈 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙥𝙖 𝙠𝙖𝙗𝙖𝙧 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 𝙨𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙮𝙖 𝙤𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙪 𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙠𝙖𝙡𝙤 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙤𝙧𝙤𝙣𝙖 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙙𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙬𝙖𝙗𝙖𝙝 𝙫𝙞𝙧𝙪𝙨 𝙝𝙚𝙧𝙢𝙖𝙩𝙞𝙩𝙞𝙨 𝙞𝙮𝙖 𝙖𝙥𝙖 𝙚𝙣𝙜𝙖𝙠 𝙮𝙖 𝙥𝙤𝙠𝙤𝙠𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙚𝙧 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙠𝙤𝙡𝙖𝙝 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙟𝙖𝙜𝙖 𝙠𝙚𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙮𝙖
𝙤𝙮𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙖𝙪 𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩𝙞𝙣 𝙛𝙞𝙘𝙠𝙪 𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙣𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙮𝙖 𝙤𝙠𝙚 𝙡𝙖𝙣𝙜𝙨𝙪𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙮𝙖

𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙖𝙪
𝙇𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩 ?
𝘼𝙩𝙖𝙪 𝙨𝙩𝙤𝙥?
~•________________•~
~•________________•~
~•________________•~
~•________________•~
Kembalinya Raden kian Santang
Part 3
𝙇𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙞𝙣𝙜𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙞𝙗𝙪𝙣𝙙𝙖 𝙠𝙚𝙝𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙖𝙗𝙞𝙠𝙖𝙧𝙖.

"Putraku,jawab ibunda nak,kenapa dengan yundamu ?"tanya subang larang melirih kian santang dengan tangis.
"i-ibunda,aku mohon yang sabar, ibunda yunda rara santang,dia pingsan"ucap kian santang dengan menundukan kepalanya.
"Lalu putraku,kenapa kalian basah kuyup, dan dimana rakamu abikara ?"tanya Subang larang yang menyadari tidak melihat abikara.
"Raka abikara dia su,sudah"ucap kian Santang dengan takut dan gugup dia tidak ingin ibundanya cemas dan khawatir dengan keadaan abikara.
"Sudah apa putraku,jawab !!!"ucap Subang larang dengan keras.
"Raka,sudah tidak ada"ucap Kian Santang dengan gugup.
"Astagfirulah hal azim,putraku,tidakkkkk,ini tidak mungkin,putrakuu,abi,abii"saat Subang larang mengucapkan sesuatu tiba tiba dia pingsan dan kian Santang yang melihat itu langsung panik kian Santang menangkap Subang larang hingga Subang larang terjatuh di pelukan kian Santang.
"Prajurit !!!"ucap kian Santang
"Iya Raden"ucap golongan prajurit
"Bawa ibundaku ke wismanya"ucap kian Santang
"Sendika Raden"ucap kelompok prajurit

Lalu prajurit membawa Subang lara secara ramai dan membawanya ke wisma.

"Yaallah,sudah banyak cobaan yang kau berikan kepada kami,pertama Raka abikara sudah tidak ada,lalu yunda Rara Santang pingsan karena hilangnya Raka,sekarang ibunda juga yaallah"ucap kian Santang dengan keluh dan kakinya terlihat lemas lalu dia terjatuh dengan menunduk surawisesa duduk di sebelah kian Santang sambil memeluknya dengan tulus untuk menenangkan kian Santang.

"Raka,sudahlah kita tidak tau kapan takdir akan datang,hanya Dewata yang agung,yang menentukan takdir kita"ucap surawisesa sambil senyum kepada kian Santang
"Rayi,aku tidak bisa melihat ibundaku sedih, karena Raka sudah tidak ada"ucap kian Santang dengan Isak tangis.
"Aku tau perasaan Raka,bagaimana jika kita kehilangan orang yang sangat begitu kita cintai"ucap surawisesa dengan lemah lembut.
"Rayi,ini semua salahku karena aku,kita sudah kehilangan ayahanda,lalu sekarang Raka astagfirulah hal azim"ucap kian Santang dengan Isak tangis yg menjadi jadi
"Rayi,aku akan menaruh Rayi Rara Santang, di kasurnya"tawar walang sungsang
"Baiklah Raka,jaga yunda baik baik,aku tak ingin kehilangan kakak yang sangat aku begitu cintai"ucap kian Santang sambil melirik walang sungsang dengan tangis.
"Baiklah,asslaamualaikum,sampurasun"ucap walang sungsang
"Rampes,Raka"ucap surawisesa
"Waalaikum salam,Raka"ucap kian Santang

Lalu walang sungsang membawa Rara Santang ke wismanya Rara Santang dan menidurkan Rara Santang di kasurnya dan menyelimutinya karena dia basah kuyup.

𝙆𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞 𝙙𝙞 𝙬𝙞𝙨𝙢𝙖 𝙨𝙪𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙝 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙧𝙖𝙧𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜.

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG || NEW'VERSION.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang