"DADDY!"
Kara yang masih berada di dalam pelukan Zirco terkejut, begitu juga dengan Gala dan Sharing yang masih berada di sana.
"DADDY!"
"Neo!" Zirco melayangkan protes atas teriakan putra ketiganya itu yang terdengar dua kali.
Neo yang masuk dengan napas memburu lebih dulu menormalkan deru napasnya sebelum berujar. "Daddy, De-delon----Delon sudah kembali!"
Baik Sharing maupun Gala langsung terdiam begitu mendengar ucapan Neo.
"Apa yang kau katakan, Neo? Delon? bukankah---
Perkataan Zirco terpotong saat melihat Neo menggeleng dengan cepat. "Tidak, Daddy! Delon selama ini koma!"
"Koma?"
Neo mengangguk, membenarkan pertanyaan Sharing. "Kak Argon dan Kak Arsen tahu itu, mereka tadi berada di depan ruangan Delon!"
Kening Zirco mengerut. "Lalu, darimana kau tahu jika yang ada di dalam itu Delon, Neo?"
Neo kemudian menceritakan jika tadi dia sempat mengikuti Arsen yang dilihatnya berlari menyusul Argon. dia yang awalnya keluar untuk bertanya kenapa kedua Kakaknya itu bersikap aneh saat di dalam ruangan, mendadak terdiam saat mendengar perkataan Arsen yang mengatakan ingin memastikan keadaan Delon. lalu, saat tiba di depan ruangan yang dia yakini menjadi tujuan kedua Kakaknya itu. dia melihat, serta mendengar dengan jelas apa yang terjadi di dalamnya. setelah mengetahui hal itu, Neo bergegas kembali ke ruangan Kara. dan di sinilah dia sekarang, meyakini jika bukan hanya Kara saja yang kembali, melainkan.. Delon juga.
"Delon kembali! Delon kembali, bang!" ucap Gala antusias kepada Sharing.
Sharing tersenyum dengan helaan napas lega yang terdengar. "Delon.." desahnya.
"Ayo temui Delon!"
Sharing, Neo, dan Gala kompak mengangguk. ketiganya yang sejak tadi berdiri hampir melangkah sebelum mendadak terdiam begitu mendengar suara Kara. ketiganya lupa, lupa jika Kara ada bersama mereka sekarang. bahkan Zirco yang sudah melangkah dua kali mendadak terhenti.
"Daddy, siapa Delon?" tanya Kara bingung. sejak dia bangun, nama Delon selalu dia dengar, entah dari Ayahnya, ataupun, dari Kakaknya. dan sekarang nama itu kembali dia dengar. "Abang, Delon sebenarnya siapa?!" tanyanya menuntut. sejak tadi pertanyaannya masih belum terjawab. sengaja dibiarkan menggantung begitu saja.
"Daddy?" Sharing menoleh ke arah Zirco. pamannya itu terlihat diam setelah mendengar pertanyaan Kara. "Kara harus tahu apa yang sebenarnya terjadi, Dad!" ucapnya yang kemudian kembali berdiri di sisi kanan brankar.
Zirco mengangguk, setuju dengan ucapan keponakannya itu. kakinya kembali melangkah ke arah brankar, mendudukkan dirinya kembali pada kursi yang ada di sisi kiri. Neo dan Gala juga kembali pada posisi sebelumnya.
"Kara."
"Iya Daddy, Delon siapa?" sahut Kara dengan pertanyaan yang ikut serta. dia sudah sangat penasaran dengan apa yang mereka ceritakan sejak tadi. dia yang menyimak cerita Kakak ketiganya itu tidak paham sama sekali.
Zirco mengelus punggung tangan Kara yang terpasang selang infus. putra bungsunya ini terlihat tidak sabaran ingin mendengar apa yang akan dia ceritakan. "Kara, kau sebenarnya ada dimana selama ini?"
Kepala Kara langsung menggeleng begitu mendengar pertanyaan sang Ayah. "Memangnya aku kemana, Daddy? bukankah aku baru bangun, tidur?" jawabnya tidak yakin. "Aku tidak tahu, Daddy. aku rasa aku baru saja terbangun, tapi setelah menyadari jika aku berada di tempat seperti ini----" lanjutnya menggantung setelah kembali mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. padahal, sejak pertama kali membuka mata juga dia sempat meneliti tempat ini, tapi sekarang dia benar-benar yakin, jika dia memang berada di rumah sakit, bukan kamarnya yang dirubah menjadi ruangan medis seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Different Soul ★DERA☆ || Selesai ||
Short StoryTentang jiwa Delon yang berpindah ke raga Kara. _______ Delon Nugraha, remaja tengil yang sayangnya memiliki wajah menggemaskan serta manis secara bersamaan ini memiliki kenakalan yang luar biasa. Namun, kebebasan yang dia miliki membuatnya salah ar...