★ Dera - 43 ☆

17.9K 2.3K 163
                                    

"De-delon.."

"Delon!"

Merasa Delon tidak bisa mendengar panggilannya karena hujan yang turun semakin deras, Arsen lantas berjongkok di samping Delon. payung yang sejak tadi melindunginya dari air hujan dia biarkan jatuh begitu saja, disentuhnya bahu Delon pelan agar remaja itu tidak terlalu terkejut.

"Delon.. ini abang!" ujar Arsen saat Delon sedikit mengintip.

Delon yang awalnya menangis dengan menelungkupkan wajahnya di atas lipatan lutut sukses mendongak begitu melihat kehadiran Arsen, Kakak kedua Kara itu berjongkok di sampingnya.

"Ini abang, Delon!" ucap Arsen setelah merengkuh tubuh Delon ke dalam pelukannya.

Delon tidak membalas pelukan Arsen, dia hanya menurut saat tubuhnya direngkuh untuk masuk ke dalam pelukan pemuda itu.

Arsen meregangkan pelukannya dengan Delon. jasnya dia buka dengan cepat, lalu memakaikannya pada tubuh Delon yang bajunya sudah basah, serta kotor. menyisakan kemeja putih yang mencetak sempurna bentuk tubuh kekarnya.

"Pakai, Delon!" seru Arsen saat melihat Delon akan melepas jas yang dia pakaikan tadi.

Delon melepas tangannya yang akan membuka jas Arsen tadi, wajahnya dia fokuskan kembali ke gundukan tanah yang ada di depannya. Arsen ikut menatap apa yang Delon lihat.

"Delon, ayo kembali!"

"Delon.." Panggil Arsen lagi saat Delon dengan sengaja mengabaikan panggilannya. hujan sudah tidak sederas tadi, jadi tidak ada alasan untuk Delon tidak mendengar suaranya yang memanggil.

"Kembali demi Daddy, Delon!"

Delon menggeleng sebagai penolakan.

Arsen dengan cepat membawa tubuh Delon ke dalam pelukannya, lagi. dipeluknya erat hingga tangis Delon kembali terdengar.

"Please, Delon.. demi Daddy!" Pinta Arsen memelas.

Delon tetap menggeleng dalam pelukan Arsen.

"Delon.." Isakan Arsen terdengar lirih, dia tahu Delon sudah sangat kecewa kepada 'Mereka.' tapi, apa bisa dia berharap agar Delon kembali lagi? dia juga tahu rasa kecewa yang Delon dapat sudah sangat besar, terutama dari Kakak sulungnya itu.

Lalu, saat Delon tahu raganya belum terkubur, harapannya untuk bisa hidup kembali dalam raga aslinya sangat besar, dia ingin kembali. namun harapannya itu dipatahkan langsung oleh Argon, apa salah Delon berharap untuk itu? Arsen menggeleng, dipeluknya semakin erat tubuh Delon. membiarkan remaja itu puas menumpahkan isak tangisnya.

Selang beberapa menit, Delon meregangkan tubuhnya dari pelukan Arsen. "Gu-gue nggak mau kembali!" ucapnya.

"Delon.."

"Dengar, Delon. kamu berharap bisa kembali ke tubuh asli kamu?" tanya Arsen saat panggilannya kembali diabaikan oleh Delon. kedua tangannya bertengger di atas bahu Delon. "Kamu bisa berharap untuk itu. tapi tolong, tolong kembali lagi, bagaimanpun akhirnya," Arsen menjeda saat merasa tenggorokannya tercekat. "Jika kamu bisa kembali nanti, setidaknya----'Kami' tidak memiliki penyesalan!"

Delon mendongak, mata ber-airnya  menatap Arsen, menunggu kalimat yang akan Kakak kedua Kara itu katakan selanjutnya.

"Jangan buat Daddy kecewa, Daddy sudah sangat menderita mengetahui Kara------" Arsen kembali menjeda saat rasa sesak kembali menghimpit dadanya.

Different Soul ★DERA☆ || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang