★ Dera - 49 ☆

18.9K 2.5K 255
                                    

Hellium yang masih sibuk dengan laptop yang ada di depannya menguap lebar. selain menjadi hacker, dia yang juga sukses dengan gelar Profesor muda itu tidak kalah sibuknya dengan Lawrence yang notabenenya adalah seorang CEO.

Jam menunjukkan pukul 03.34 dini hari, namun sahabatnya itu tidak datang ke rumah sakit hari ini, lebih tepatnya ke ruangan tempat Delon berbaring sejak enam bulan terakhir. dia yang memiliki waktu luang selalu menyempatkan diri untuk datang, pekerjaannya masih terbilang ringan, meskipun mahasiswa maupun mahasiswi banyak yang dia bimbing. meskipun begitu, dia selalu memiliki waktu untuk bersenang-senang, mengikuti sunmori contohnya.

Penampilannya bahkan tidak terlihat seperti seorang Profesor jika berada di luar. celana jeans yang robek di beberapa bagian, kaos hitam, lalu jaket kulit. selalu seperti itu, terlihat seperti anak jalanan. namun, berbeda jika dia berada Universitas tempatnya bekerja, pakaiannya akan menyesuaikan.

Hellium meregangkan tubuhnya yang terasa pegal, tidak terhitung sudah berapa jam dia duduk dengan memangku laptop. kakinya melangkah menghampiri brankar tempat Delon berbaring, "Cepat kembali, Delon!" ucapnya. hanya tiga kata, tiga kata yang selalu sama setiap hari, dan dia selalu menyempatkan diri untuk mengatakan itu kepada Delon, seperti saat ini, misalnya.

Hellium kembali melangkah ke arah sofa, berhubung ruangan tempat Delon dirawat adalah ruang VVIP, fasilitas yang ada sangat lengkap, serta mewah. merebahkan tubuhnya, Hellium bersiap memejamkan kelopak mata. namun, bunyi, serta grafik tidak beraturan yang ditampilkan oleh mesin EKG (Elektrokardiogram) membuatnya langsung bangkit, dan mendekat kembali ke arah brankar.

"Delon!"

Hellium bergegas menekan tombol nurse call agar perawat segera datang, dia tidak tahu apa yang terjadi hingga tubuh Delon mendadak mengalami kejang-kejang seperti ini.

Setelah dua Perawat, beserta Dokter masuk ke dalam ruangan. dia bergegas keluar untuk menghubungi Lawrence, "Law, datang ke rumah sakit sekarang!" ujarnya langsung begitu panggilan sudah tersambung dengan Lawrence.

Hellium yang berdiri di luar tidak bisa diam, kakinya berjalan mondar-mandir di depan ruangan. dia tidak tahu, apakah perjuangan Delon untuk hidup dan mati akan berakhir hari ini juga. dan dia tidak akan sanggup jika itu benar-benar terjadi.

Setelah hampir satu jam menunggu, kedatangan Xenon, Raksa, dan Amino yang berlari dengan raut khawatir tiba di depan ruangan Delon. sedangkan Lawrence menyusul beberapa menit setelahnya.

"Bang, Delon kenapa?" tanya Xenon yang lebih dulu berhasil menormalkan deru napasnya yang memburu. meskipun masih terdengar tersengal-sengal.

Kemarin, setelah pulang dari kediaman Flourine, Xenon memilih menginap di mansion keluarga Raksa. berhubung Amino juga tinggal di sana.

Malamnya, mereka bertiga tidur di kamar yang sama, setelah terlelap pukul 01.11 tepat. ketiganya dipaksa bangun oleh Lawrence saat jarum jam menunjukkan pukul 03.55.

Kakak kandung Raksa itu mengatakan jika mereka tidak bangun, ini mungkin akan menjadi hari terakhir mereka melihat tubuh asli Delon. ketiganya terkejut, merasa tidak punya banyak waktu, ketiganya langsung berlari turun dengan piyama tidur, bahkan tidak sempat mengingat untuk menggunakan alas kaki. terlihat seperti korban banjir.

★ Dera ☆

"Da-daddy, siapa Delon?"

Tangan Zirco yang sejak tadi mengelus punggung tangan Kara yang terpasang selang infus langsung terlepas begitu saja. tatapannya meneliti wajah Kara yang masih dia anggap ada jiwa Delon di dalamnya.

Different Soul ★DERA☆ || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang