★ Dera - 15 ☆

37K 3.7K 92
                                        

Tidak mendapat pencerahan sedikitpun tentang siapa pemuda yang berada di sampingnya ini, Kara memilih diam dengan suasana canggung. pemuda itu juga hanya diam seraya memandang wajah Kara  lekat, dan itu benar-benar membuat Kara merasa tidak nyaman.

"Kara, kenapa, hm?"

Kara gelagapan. selain tidak tahu harus membalas apa, remaja itu juga tidak tahu harus memanggil pemuda ini dengan sebutan apa. dengan pertimbangan spontan otaknya yang memiliki kapasitas rendah, Kara memeluk tubuh pemuda itu dengan gerakan kaku.

Merasakan usapan lembut pada rambutnya membuat Kara semakin mengeratkan pelukannya. setidaknya, dengan begini dia tidak perlu berbicara.

"Bang Sharlock Kara uda---- kirain belum bangun."

Kara melepas pelukannya begitu Gala masuk. telinganya terasa berdengung begitu mendengar nama pemuda yang disebut Gala tadi, seketika kilasan memori tentang bagaimana sikap Kara kepada Sharlock ini bermunculan.

"Kak Sharlock!"

"Kak Sharlock kapan kesini?"

"Kak sharlock nggak mau ketemu sama Kara lagi?"

"Kak Sharlock!"

Kara mengangguk seraya tersenyum. ternyata, pemuda tampan ini dipanggil 'kak Sharlock' oleh Kara. beruntung Gala tadi menyebut namanya. jika tidak, mungkin saja sekarang Kara masih bingung harus memanggil pemuda ini dengan sebutan apa. memang benar semua memori Kara sudah Delon dapatkan, namun untuk wajahnya masih terasa buram diingatan. apalagi dengan dua memori yang dia tampung.

"Kenapa, hm?" Sharlock kembali bertanya. mengabaikan keberadaan Gala yang masih berdiri di sisi tempat tidur.

Kara menggeleng lugu. "Nggak papa, kak Sharlock." balasnya dengan merentangkan kedua tangannya dihadapan Sharlock.

Sharlock terkekeh geli, "Manja ya, sekarang." Sindir Sharlock setelah mencapit hidung Kara pelan.

"Gendong punggung, ya, kak Sharlock."

Sharlock menurut dengan tubuh yang langsung memunggungi Kara. begitu rasa Kara sudah siap dengan posisi nyamannya, Sharlock berjalan untuk keluar dari kamar Argon.

"Dih.. bocah!" celetuk Gala begitu Kara mengejeknya dengan menjulurkan lidah sebelum menghilang dibalik pintu. namun tak ayal hatinya menghangat melihat wajah Kara yang kembali ceria.

★ Dera ☆


"Anak mesin nih, bos! senggol dong!"

Kara menoleh melihat Gala dan kedua sahabatnya yang tengah melakukan siaran langsung. sepuluh menit yang lalu, kedua sahabat Gala datang dan langsung mendudukkan dirinya pada sofa ruang tengah, saat itu Kara baru keluar dari lift bersama dengan Sharlock. namun sekarang Sharlock pamit untuk melakukan meeting via online karena terhalang jarak.

"Yoi, bro! berasa di surga, mau apa aja tinggal sebut."

Ketiganya masih sibuk membalas ribuan komentar, melihat ketiganya yang bercanda tawa mengingatkan Delon kepada ketiga sahabatnya yang entah sedang apa sekarang.

Delon benar-benar bertekad akan memberitahu siapa dirinya jika bertemu kembali dengan mereka nanti. ya, lebih cepat lebih baik. entah sahabatnya akan percaya atau tidak, setidaknya Delon sudah berusaha.

Tidak ada yang tahu ke depannya akan seperti apa, jikalau keluarga Kara mengusir Delon setelah mengetahui bahwa Kara asli sudah tiada dan raganya diisi oleh jiwa Delon. Delon tidak akan meminta untuk diberi tampungan, cukup sadar diri jika posisinya hanya menumpang disini. menumpang di raga Kara, dan menumpang hidup dengan keluarga Kara.

Different Soul ★DERA☆ || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang