★ Dera - 50 ☆

18.6K 2.4K 164
                                    

"Katakan apa yang terjadi sialan, katakan!"

"Kak!"

"Argon!"

Baik Lawrence maupun Hellium langsung melerai Argon yang kini mencekram kerah jas putih yang digunakan oleh Dokter Chromi. putra sulung Zirco itu bahkan tidak tahu malu setelah memukul seorang Dokter tanpa alasan yang jelas.

"Lepas, Argon!" cerca Lawrence. tangannya menarik tangan sahabatnya itu agar melepas cengkramannya pada kerah jas Dokter Chromi.

Argon menatap tajam ke arah Lawrence, cengkramannya dia lepas dengan kasar hingga Dokter Chromi hampir terhuyung ke depan.

"Atas kejadian ini saya minta maaf, Dokter!" ujar Hellium sungkan. Dokter Chromi ini merupakan Dokter yang sudah menangani Delon sejak enam bulan terakhir.

Dokter Chromi tersenyum maklum. "Tidak apa-apa!" balasnya. lalu gelengan kepala kembali dilakukan oleh Dokter Chromi setelah melihat gelagat Lawrence yang akan bertanya. "Ini sungguh keajaiban, pasien melewati masa kritisnya setelah sekian lama."

"Jadi, Delon sudah sadar, Dokter?"

"Sahabat kami sudah sadar, Dokter?"

Pertanyaan beruntun yang terlontar dari Hellium dan ketiga sahabat Delon itu membuat kepala Dokter Chromi kembali menggeleng. matanya melirik was-was ke arah Argon yang berdiri di samping Lawrence. "Belum, pasien belum sadarkan diri. tapi pasien sudah melewati masa kritis, berdo'a saja semoga pasien bisa sadar secepatnya!"

Helaan napas lega terdengar langsung dari Arsen, Lawrence, Hellium, dan ketiga sahabat Delon. sedangkan Argon, pemuda itu langsung berlalu tanpa mengatakan sepatah katapun setelah mendengar penjelasan Dokter Chromi.

Dokter Chromi pamit undur diri setelah menjawab beberapa pertanyaan yang dilayangkan Lawrence dan Hellium. setelah kepergian Dokter Chromi, Arsen yang hendak masuk ke dalam ruangan Delon terpaksa menghentikan langkahnya begitu mendengar pertanyaan Lawrence.

"Mau ke mana, Arsen?"

Arsen menoleh ke arah Lawrence. sedangkan Hellium dan ketiga sahabat Delon yang masih berdiri di luar menoleh ke arah Arsen yang berdiri di tengah pintu masuk.

"Mau lihat Delon, bang!" balas Arsen yang dibalas anggukan kepala oleh Lawrence.

"Silahkan, hanya kali ini!"

Arsen yang hendak membuka suara untuk melayangkan protes kepada Lawrence terpaksa gagal begitu mendengar bunyi nyaring yang berasal dari dalam ruangan.

Sontak mereka yang masih berada di luar bergerak cepat untuk masuk ke dalam.

"Delon!"

"Delon!"

★ Dera ☆

Kelopak mata yang terpejam rapat itu bergerak-gerak seolah akan terbuka. lalu, kedua bola mata hitam terang terlihat setelah beberapa menit terlewati. debaran jantungnya berdetak tidak teratur, bahkan helaan napasnya terdengar terputus-putus.

"Ck, gue masih hidup ternyata, harusnya jatuh dari tangga bisa bawa gue ketemu sama bang Angger!"

Ya, remaja yang baru membuka kelopak matanya itu adalah Delon. kedua bola mata hitam terangnya kembali terlihat setelah enam bulan terakhir tertutup oleh kelopak matanya sendiri. tatapannya kemudian menjelajahi ruangan tempatnya berada sekarang, sepi, tidak ada siapapun di sini. tubuhnya yang masih terbaring lemah di atas brankar bergerak tidak nyaman, apalagi setelah merasakan nyeri pada punggung tangan kirinya yang terpasang selang infus.

Different Soul ★DERA☆ || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang