Maaf atas typo nya yg bertebaran ✨
Happy Reading!
•••
(Name) menghela napas gusar melihat Haruna yang kini menangis sesegukan. Bahkan kamar Haruna sudah penuh dengan tissue bertebaran bekas Haruna mengelap air matanya. Cewek itu menangis sesenggukan karena (Name) menceritakan semuanya tanpa ada satupun yang terlewat.
"Huaaaaa hikksss! Gue-hiks gueee gak sanggup kaloo jadii eloooo!" katanya entah yang keberapa mengatakan bahwa ia tak sanggup menjadi (Name).
(Name) tersenyum tipis, "Gue yang alamin, kok malah elu sih yang nangis?" ujarnya sembari terkekeh di akhir kata.
Haruna mengeluarkan semua air-air surga dari dalam hidungnya menggunakan tissue, lalu membuang sembarang arah tissue tersebut.
"Hiks! Kok kuat banget sih ege?! Kalo tau gitu! Gue udah dari lama ngedeketin lo!" tuturnya.
"Yaa gimana ya, gitu deh."
Haruna memandang tajam wajah (Name), meneliti setiap apa yang ada di kepala wajah bahkan badan (Name). Haruna kembali menangis mendapati rambut (Name) yang semakin menipis, bahkan sisi bagian kiri depan sudah hampir botak.
"Hiks! Rambut...rambut lo makin tipis (Name)! Aaaaa gue takuuuttt!" Haruna langsung merengkuh tubuh mungil (Name).
(Name) yang tadinya bisa kuat dan tegar, kini tak mampu lagi menahan kesedihannya karena Haruna memeluknya.
Ya Tuhan...ini yang aku butuhkan...
(Name) membalas pelukan Haruna dan menangis dalam diam di bahu Kakak kelasnya itu.
"Hiks...rambut lo...rambut lo makin rontok (Name)..." Haruna memegang pelan rambut panjang (Name) yang terurai. Ia mengelus pelan rambut tersebut, namun masih saja ada banyak helai rambut yang tersangkut di jarinya.
"Gue juga takut, Na...gue takut...." (Name) akhirnya menangis dan Haruna dapat merasakan betapa takutnya gadis itu hingga tubuhnya gemetar.
"Lo kuat...lo pasti bisa ngelewatin semua ini. Gue ada di samping lo (Name)...gue gak akan ninggalin lo. Pleasee kuat untuk guee, gue masih punya banyak list untuk dilakuin bareng lo."
Haruna kembali memeluk (Name) untuk menyalurkan kekuatannya pada gadis energik yang ternyata selemah itu.
"Gue takut...gue takut, Na..."
"Gak papa...lo pasti bisa. Ada gue, (Name). Gue bakalan terus support lo, bantuin lo. Pokoknya Lo harus semangat untuk sembuh. Ya???"
(Name) hanya diam tak menjawab ucapan Haruna. Ia hanya bisa menangis, karena ia pun tak tahu, apakah ia bisa melewati semua ini atau tidak.
Tuhan...aku harus apa?
•••
Hari ini 10 MIPA 3 ada Ujian Harian Matematika. Dan (Name) sudah belajar semalaman dibantu Suga. Untuk pertama kalinya, ia deg-degan menunggu hasil ujiannya. Padahal selama ini ia bodo amat jika Ujian Harian, UTS atau UAS.
(Name) memandang guru Matematika nya yang tengah memeriksa hasil ujian mereka. Ia menyatukan kedua tangannya dan menggenggamnya dengan erat.
"Yoshioka (Name)."
(Name) sontak berdiri, "I-iya, Pak."
Demi apapun jantung (Name) rasanya ingin copot dari tempatnya.
"Ini, ambil kertas ujian kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Thank You, Kageyama || Kageyama Tobio x Readers ( END)
Fanfictie(Name) Yoshioka Siapa yang gak kenal sama gadis imut berenergik ini? Tawanya yang nular membuat dirinya di sebut Happy Virus oleh teman-temannya. Tubuhnya yang hanya 154 cm membuatnya terlihat lebih mungil diantara teman-temannya, dan karena tubuhny...