10. Geng Motor

71 7 0
                                    

Selesai bertengkar, Ica melanjutkan makan yang sempat tertundah tadi.

"Lo gpp kan ca?" Tanya Dimas kepada Ica

"Gpp tenang aja" jawab Ica

"Lo kalau di apa apain lagi sama Cika bilang gw" timpah Bryen

"Gw bukan anak kecil yang suka ngadu"

"Serah Lo"

🍒🍒🍒

Setelah pulang sekolah Ica dan Bryen mampir ke rumah sakit terlebih dahulu, melihat kondisi bunda atau ibu mertua Bryen.

Sesampainya di kamar Ica melihat ayah dan ibunya sedang menonton televisi.

"Assalamualaikum" salam Ica dan Bryen berbarengan.

"Waalaikumsalam" jawab Farel.

"Eh anak anak bunda udah pada Dateng, duduk sini" Ririn menyambut kedua anak nya dengan ramah.

Setelah Ica dan Bryen duduk, Ica barusadar ternyata ayah nya tidak pergi ke kantor.

"Loh ayah kok gk ke kantor?" Tanya Ica

"Kalau ayah ke kantor terus yang jaga bunda siapa?" Farel bertanya balik.

"Yaudah ayah ke kantor aja biar aku yang jaga" ucap Ica

"Gk... Ayah pengen berduaan sama bunda" tentang Farel

"Dihh.... Najis, tiap hari juga berduaan mulu Sampek anak nya di tinggal di indo" sinis Ica

"Biarin... Lah kamu nya sendiri gk mau ikut, katanya mau di Indonesia aja" elak Farel

"Nyenyenye dasar bulol" sinis Ica

"He... Besok juga kamu bakal jadi bulol kalau udah terlalu cinta sama bryen"

" Yayaya serah ayah aja dah, aku mau pulang dulu" Ica beranjak dari tempat duduknya, dan pergi menuju pintu seketika ia ingat sesuatu dan kembali lagi.

"Lah Napa balik lagi?" Tanya Farel.

"Suami ku ketinggalan" seketika mereka pun tertawa.

"Oh iya ayah juga lupa kalau mantu ayah di sini hahaha, maaf kan ayah ya nak"

"Iya gk papa kok yah, yaudah Bryen pulang dulu ya yah" bryen mencium punggung tangan farel dan Ririn.
"

Assalamualaikum"
Waalaikumsalam"

Jujur sebenarnya bryen iri dengan kedekatan Ica dan farel, bryen mengingin kan di posisi itu, Karna seumur hidup nya ia tidak pernah bercanda ria dengan seorang ayah, dan Bryen sangat bersyukur mempunyai mertua seperti farel dan Ririn.

Di tengah perjalanan, Ica meminta bryen untuk berhenti di pedagang bakso langganan Ica.

Ica memesan 3 porsi bakso dan Ica menunggu di tempat duduk yang Sudah di sediakan tempatnya lumayan sepi jadi ia tidak perlu repot repot buat nunggu lama.

"Kang tumben sepi?" Tanya ICA kepada pak Jen (penjual bakso)

"Kan masih magrib an neng nanti juga pas habis magrib udah rame" jawab pak Jen, bakso langganan Ica emang selalu ramai jika sesudah magrib bakso langganan Ica juga enak jadi g heran kalau ramai.

MENDADAK NIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang